EDISI 14  
Oktober-Desember 1998 

Menu Utama


Daftar Isi
 Renungan Bagi Orang Tua

 Bintang Yang Sesungguhnya

 Bintang Di Malam Gelap

 Nona Kecil Bernama Jessica

 Papa Di PHK

 Tahukah Anda

 Ucapan Natal & Tahun Baru


Email
Email:
emailbox@cbn.net.id

Nona Kecil Bernama Jessica

eorang kepala sekolah SD, suatu ketika bercerita ,"Suatu pagi, ada seorang ibu datang ke sekolah mengantar anaknya yang berusia 2,5 tahun untuk mendaftar masuk di Sekolah Dasar. Dengan ngotot sang ibu memaksakan agar anaknya dapat diterima sebagai murid. Ia menceritakan rencana pendidikan yang telah diprogramkan untuk anaknya. Direncanakan anaknya belajar 6 tahun di SD, 3 tahun di SMP, 3 tahun di SMU, 4 tahun di perguruan tinggi, dengan harapan sebelum usia 25 tahun sudah dapat meraih gelar doktor."

     Anda masih ingat dengan Jessica Dubroff, gadis kecil berusia 7 tahun yang direncanakan menjadi pilot termuda di dunia, yang tewas terjerembab ke tanah dan menewaskan tiga awaknya (11 April 1996)? Sebelum kejadian itu, ketika Jessica ditanya mengenai ide besar melintasi Amerika itu, ia menjawab, Ini adalah gagasan ayahku....".

     Tak dapat dipungkiri bahwa derap perkembangan dan kemajuan, praktis membawa perubahan yang amat besar bagi kehidupan dan nilai-nilai yang dianut keluarga dengan segala resiko dan konsekuensinya. Ukuran mengenai kesuksesan makin menjadi isu global dan orang cenderung mengukur segalanya dengan ukuran kesuksesan, prestasi dan prestise yang dapat mereka capai.

     Ukuran-ukuran sukses, kisah-kisah sukses yang diperoleh orang-tua juga mau diterapkan untuk mengukur anaknya, dan berubahlah cara mengasuh dan mendidik anak. Akibatnya cara mengasuh anak tidak lagi sesuai dengan taraf perkembangan usianya, melainkan apa yang distandarkan orang-tua dan dimaui orang-tua itu yang diterapkan.

     Barangkali Jessica hanyalah sosok sederhana yang sedikit dapat mewakili anak-anak yang seusianya yang menjadi korban ambisi orang-tua untuk mencapai tangga sukses. Orang-tua Jessica sama dengan orang-tua lain yang memaksakan kehendaknya, tak sedikitpun menangkap guratan kecemasan Jessica sebelum berangkat dengan pesawatnya, menyaksikan pesawat lain lalu-lalang di hadapannya. Ayahnya hanya tahu bahwa tak lama lagi pesawat akan berangkat dan dalam waktu singkat namanya akan tercatat sebagai pemecah rekor dan dikenal di seluruh penjuru dunia. Siapa yang tidak senang mempunyai anak yang dikenal dimana-mana? Tetapi bagaimana dengan kecamuk hati mereka, tidak seorangpun yang mengetahui.

     Alam pikiran karbitan bukanlah alam pikiran anak-anak. Dunia anak-anak tetaplah kanak-kanak sekalipun guliran waktu terus berubah dan semua menjadi berubah. Anak-anak seusia Jessica tidaklah rindu popularitas, terkenal, dan kehebatan, karena didalam hati mereka belum mampu menikmati kepopuleran itu seperti halnya orang dewasa. Yang mereka butuhkan adalah kasih sayang, sapaan, perlindungan dan bimbingan.

     Manusia membutuhkan aktualisasi diri, nama besar, terkenal, sukses, tetapi tidak untuk anak-anak seusia Jessica. Orang-tua yang merasa perlu mendidik anaknya dengan gemilang, perlu mencatat peristiwa tragis ini sebagai bahan perenungan.

(Disarikan dari artikel "Nona Kecil Bernama Jessica", Suara Pembaruan, Selasa 16 Juli 1996 - red)
Kiriman: E S

Catatan dari Redaksi :
Anak yang berhasil atau menjadi "bintang" merupakan kebanggaan dan kebahagiaan orangtuanya. Bahkan seringkali diukur sebagai keberhasilan orangtuanya. Namun tujuan dalam pedidikan iman anak tidak hanya menjadikan anak sebagai bintang. Salah satu tujuan penting dari pendidikan iman adalah menolong anak menemukan karunianya dan dipakai sebagai alatNya. Menjadi fokus yang tidak henti-hentinya dipikirkan, didoakan, dilakukan oleh orang-tua Kristen untuk mewujudkan rencana Allah dalam diri anak-anakNya. Artikel di atas dapat menjadi salah satu bahan pemikiran yang baik bagi kita, sehingga sebagai orang-tua kita tidak secara tidak langsung atau tidak sengaja telah menyesatkan anak-anak kita. Tuhan Yesus pernah mengingatkan : "Tetapi barang siapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepadaku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut." (Matius 18:6)