 |
Renungan Bagi Orang Tua
|
Siapakah Yang Terutama ?
Di dalam Dialah (Kristus) telah diciptakan segala sesuatu.....
segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia (Kolose 1:16)
Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati,
sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu (Kolose 1:18)
alam suatu perjalanan, dua keluarga Kristen singgah di suatu restaurant untuk makan siang. Untuk memberikan semangat bagi dua anak Balita supaya makan banyak, maka mereka mengadakan kompetisi siapa yang paling banyak dan paling cepat makannya. Ketika hidangan tiba, mulailah mereka "memanas-manasi" kedua anak ini. Para provocator ini berhasil, kedua anak ini mulai makan dengan semangat. Dan mulailah satu anak berkata: "Saya menang...kamu kalah". Anak yang satu tidak mau kalah dan berkata: "Engga!!!! kamu kalah... saya menang". Akhirnya makanan tetap tersisa dan mereka berkelahi dan keduanya menangis. Masing-masing ingin menjadi penting dan terutama.
Dunia kita penuh kompetisi. Mulai dari kanak-kanak kita diajarkan untuk menjadi yang terutama dalam suatu kompetisi. Kristus menjadi utama bukan melalui suatu kompetisi. Sejak awal mulanya dan di dalam naturnya Ia adalah yang terutama. Kristuslah penguasa, kepala segala sesuatu dan sumber segala sesuatu. Dan kebangkitannya membuktikan bahwa Ia adalah pemenang bahkan atas maut.
Keluarga Kristen dapat menempatkan Kristus sebagai "Yang terutama" dengan:
1) Mengutamakan kepentingan iman Kristiani di atas segala kebutuhan fisik;
2) Mengutamakan kemuliaan nama Tuhan di dalam segala pengambilan keputusan;
3) Mengutamakan ibadah di atas segala pilihan aktifitas keluarga;
4) Mengutamakan berita Alkitab di atas cerita-cerita lain;
5) Mengutamakan pikiran Tuhan dalam mendisiplin anak-anak kita di atas dorongan emosi pribadi ketika anak bertindak yang tidak seharusnya;
6) Mengutamakan kehendak Tuhan di atas pemikiran dan keinginan kita terhadap masa depan anak-anak kita.
Di dalam cerita Lion King, diceritakan bagaimana Simba (anak singa) sangat mengagumi ayahnya yang adalah raja hutan. Mufasa (raja hutan) yang menjadi pusat penyembahan, patokan tingkah laku dan gaya hidup di dalam hutan tersebut. Akan tetapi ketika ia mati ia tidak lagi menjadi yang utama, karena ia mati. Keadaan hutan menjadi kacau, gaya hidup, peraturan dan sistem kehidupan hutan berubah. Kristus menjadi yang terutama karena Ia bukan saja hidup tapi Ia sudah bangkit dari kematian. Ia menjadi terutama dalam kekekalan. Jikalau pusat hidup keluarga kita pada Kristus maka ada sesuatu yang pasti terjadi dalam kehidupan suami istri dan anak-anak yaitu kehidupan yang senantiasa dipersembahkan untuk pusat hidup Kita: Kristus.
-Ev. AK MDiv