![]() |
![]() |
|
Privatisasi | Home Kontak kami Buku tamu | Gaji Besar dan Rangkap Jabatan |
|
Gaji Besar dan Rangkap Jabatan Salah satu problema di Indonesia adalah banyaknya Lembaga Negara/BUMN yang merugi/buruk kinerjanya, tapi gaji para direkturnya besar bukan kepalang. Contohnya BPPN, pada tahun 2003, ketika UMR hanya Rp 600.000 per bulan, gaji para Direktur BPPN mencapai Rp 200.000.000 lebih. Itu artinya, gaji 1 Direktur sama besarnya dengan gaji 330 buruh! Ini adalah satu gaji yang kelewatan besarnya, mengingat gaji rata-rata Direktur hanya sekitar Rp 20-40 juta per bulan. Bahkan Pertamina yang dikenal merugi, tapi mantan Direkturnya, seperti Ibnu Sutowo kaya raya bagaikan milyarder. Hartanya tidak habis dan masih dinikmati oleh anak-anaknya berupa saham di hotel Hilton dan berbagai perusahaan lainnya. Selain gaji yang kelewat besar, rangkap jabatan adalah penyakit pejabat yang berkuasa. Sebagai contoh, Laksamana Sukardi ketika menjabat Meneg BUMN, juga menjadi komisaris di puluhan BUMN yang dipegangnya. Selain dapat gaji sebagai Meneg BUMN, dia juga mendapat gaji dari tiap-tiap BUMN yang dikelolanya. Gaji Direksi Pertamina Rp 150 Juta! Lebih dari Gaji Presiden |
|
Bursa Saham | ||
Neoliberalis | ||
Parpol dan Korupsi | ||
Kenaikan Harga BBM | ||
Hutang Rp 1.300 Trilyun! | ||
Bank Perampok Uang Negara | ||