Minggu, 01 esember 2004. Jalanan kota Malang yang biasanya cukup macet, Minggu 1 Desember 2004
semakin macet. Hadirnya beberapa aktivis peduli AIDS yang turun ke jalanan
di perempatan Alun-Alun Kota Malang menambah macetnya jalan. Asi turun
jalanan dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia 2004 ini selain melakukan
aksi bagi 1000 bunga mawar dan sebar materi KIE berupa selebaran, juga
mengetuk kepedulian sesama terhadap para penderita AIDS.
Acara peringatan Hari AIDS
Sedunia 2004 ini merupakan gabungan dari beberapa LSM peduli AIDS di Wilayah
Malang Raya yang tergabung dalam Jaringan PEduli AIDS Malang Raya (JPAMR).
Jaringan peduli AIDS ini terdiri atas Yayasan Paramitra, KK Wamarapa,
Yayasan adar Hati dan IGAMA.
Sedianya, peringatan Hari AIDS
sedunia ini akan digabung bersamaan dengan kegiatan serupa dari GEMA FK
UNIBRAW Malang. Akan tetapi karena suatu hal, GEMA FK UNIBRAW ini batal
bergabung. Padahal, ketika rapat koordinasi didapat kesepakatan untuk
melakukan aksi dengan jumlah massa yang lebih banyak. Karena kegiatan GEMA
FKini dipandu dan dikoordinatori langsung leh Dekan akultas Kedokteran
UNIBRAW Malang.
Sedangkan pada malam harinya,
kegiatan perayaan Hari AIDS sednia 2004 ini dengan dipusatkan di pelataran
parkir utara Alun-alun kota Malang, diselenggarakan Malam Renungan dan
Kepedulian pada penderita ODHA. Menurut Mamad selaku koordinator acara pada
kegiatan HAS 2004 tersebut,kegiatan HAS kali ini menyesuaikan dengan tema
dunia, yaitu "Wanita, Gadis dan HIV/AIDS"
Hadir di acara ini, Kasubdinkes
P2M Dinas Kesehata Malang, dr. Eny Sekarbeserta keluarga. Bahkan dalam kesempatan acara yang
dipandu oleh Mamad ini, Dr. Eny Sekar memberikan pesan dan sambutannya.
Nyala lilin yang temaran dalam lingkaran menambah khusuk suasana. Fragmen
tentang ibu rumah tangga yang harus menelan penderitaan akibat stigma
masyarakat dengan apik diperankan oleh aktivis IGAMA, seperti Gity, Minul
dan Narti.
Dalam kesempatan Malam
Renungan AIDS pada peringatan HAS 2004 ini, selain membagikan brosur dan
bunga mawar para peserta menyempatkan diri untuk hening sejenak dalam doa
mengenang arwah para penderita yang telah dipanggil-Nya. BAhkan ada beberapa
peserta yang terharu dan meneteskan airmata. Apalagi pembacaan doa bersama
yang disampaikan oleh Sdr Gozali begitu menyentuh hati dan terasa terbawa
dalam suasana sahdu.
'Jangan ada lagi korban mati
sia-sia karena kurang mengertinya mereka dalam memaknai HIV/AIDS, begitulah
kesepakatan para peserta kegiatan Hari AIDS Sedunia 2004 kali ini.

|