![]() |
Komunikasi Sadar
| |
|
Memancarkan Kepribadiantentang bahasa tubuh dan daya meyakinkan. Oleh Ellen Kuners. Pernebit Thema, Zaltbommel, Belanda 1993 dikerjakan dan diterjemahkan oleh Jolanda Gerbecks, Yogyakarta 2002 Memancarkan kepribadian datang dari percampuran berbagai unsur bahasa tubuh (sikap, ekspresi wajah, gaya berbicara), potret diri (bagaimana Anda merasa tentang diri sendiri), pakaian, lahir dan batin. Anda ada dan orang lain mengatahuinya. Memancarkan kepribadian seperti “sesuatu”. “Sesuatu” itu dapat berupa respon dari orang lain yang menyadari keberadaan diri Anda, kalau dia mendapat efek-efek seperti dia mau, kalau dia dapat menjelaskan sesuatu kepada seseorang, kalau dia dapat menarik perhatian seseorang dan memegangnya, kalau dia mengharapkan yang positif. Untuk memiliki “sesuatu” Anda harus membuat profil yang jelas tentang posisi anda; “Ini adalah saya, untuk itu saya ada, berpikir, dan merasakan. Anda harus berani untuk mengambil risiko. Posisikan dan nyatakan dengan jelas, sehingga orang lain dapat melihat dan merasakan keberadaan Anda. Kalau “sesuatu” itu terjadi, orang lain akan melihat Anda seperti seorang yang sesungguhnya. Tindakan yang jelas dan transparan akan memperbaiki Anda untuk memancarkan kepribadian seperti yang Anda mau. Itu semua adalah syarat.
Memperbaiki “Memancarkan Kepribadian”: 1. Latihan efek-efek rasionil. Sebelum dapat memperbaiki Memancarkan Kepribadian, Anda harus membersihkan blokade-blokade di dalam diri sendiri. Seseorang dengan kemampuan untuk membuat dan memiliki kepribadian yang sesungguhnya, merupakan mekanisme persetujuan dari dalam diri sendiri, bukan dari luar (orang lain). Seorang seperti ini tidak selalu perlu untuk menegaskan apa yang dia lakukan, karena dia memikul tanggung jawabnya sendiri dengan pikiran dan tindakannya. Ini adalah dasar untuk daya meyakinkan dan memancarkan kepribadian pada diri setiap orang. Dengan latihan ini kami berpikir mengenai diri sendiri yang memikul tanggung jawab untuk pikiran pikiran, emosi dan tindakan. “Bukan kesalahan dari persoalan itu sendiri, melainkan cara Anda salah melihat itu.” Cara anda melihat datang dari keyakinan-keyakinan dalam lubuk hati anda. Sering kali seorang mempunyai keyakinan-keyakinan yang tidak rasional, misalnya: · Adalah amat perlu semua orang menyukai dan menghormati saya. Banyak orang berpikir seperti ini. Seorang memikul tanggung-jawab dirinya sendiri apabila seseorang mendekatinya. Tetapi jangan melihat ini sebagai kebutuhan hidup yang utama seperti makan atau minum. Dia tahu seseorang selalu mengkritik dia, dan juga tahu bahwa tidak bisa untuk membuat semua orang senang. Dengan jalan pikiran seperti ini lebih mudah untuk ambil risiko dan inisiatif, karena Anda tidak tergantung sekali pada orang lain. · Merasa sempurna; “ Saya tidak bisa membuat kesalahan.” Enak apabila seseorang tahu dengan jelas bahwa membuat kesalahan adalah tidak terelakkan kalau mau sukses. Bagi seseorang yang tahu hal tersebut, tidak menjadi lelah apabila membuat kesalahan dan tidak membuat hubungan langsung dengan merasa puas dalam diri sendiri. Kalau Anda takut untuk membuat kesalahan, maka Anda memiliki risiko ketegangan yang lebih, cara Anda mengenal diri tidak kuat bila merasa seperti ini. Seorang yang sempurna memiliki banyak sekali cara yang aman. Kadang-kadang orang berbicara terlalu banyak, atau mungkin terlalu sedikit untuk menjelaskan tersebut. Dengan merasa seperti ini Anda tidak bisa menjadikan diri Anda kuat. · Toleransi yang kurang terhadap frustrasi: “ Semua yang saya mau harus bisa.” Hidup adalah hal yang sulit dan banyak persoalan. Kalau Anda tak bisa membuat akseptasi terhadap hal ini, atau coba memindahkannya sering kali Anda merasa kecewa. Dan apabila antusiasme, kekuatan, dan selera humor berkurang, maka dengan itu daya meyakinkan juga berkurang. Model ABC A= Dadakan (Activating event) Dadakan adalah seperti situasi atau pikiran tentang situasi. Misalnya: Anda gagal dalam tes. B= Keyakinan-keyakinan dari dalam (Belief). Arti situasi muncul dari kaca mata yang kita kenakan untuk melihat. Misalnya: gagal dalam tes, tidak apa apa atau bencana. Dari pikiran yang muncul kita membuat: C= Konsekuensi (Consequence) Konsekuensi adalah akibat dari situasi. Misalnya gagal dalam tes, itu tidak apa-apa dan coba lain kali, saya masih merasa baik, enak dan kuat untuk mencoba lagi. Kalau hal itu dipikirkan sebagai bencana, itu akan menekan dan memunculkan rasa takut (orang lain marah kepada anda), marah (guru membuat tes terlalu sulit), atau rasa negatif. Aliran pemikiran-pemikiran negatif akan mengambil banyak energi Anda, dan dapat menyebabkan sakit baik jasmani maupun rohani. “Bukan A tetapi B memunculkan dadakan C!!!!!” Bukan situasi melainkan pikiran dan evaluasi Anda tentang situasi yang menentukan emosi, dan tindakan Anda! Berikan pertanyaan bagi diri sendiri, bantulah memberi jalan keluar kalau emosi itu negatif. 1. Pertanyaan Anda terhadap kenyataan-kenyataan. Apakah pikiran pikiran saya tepat dengan kenyataan-kenyataan yang saya kenal? Misalnya orang lain selalu marah kalau saya gagal dalam tes? Semua orang gagal dalam tes karena guru membuat tes yang terlalu sulit? 2. Pertanyaan yang cocok dalam hal menentukan tujuan. Apakah pikiran-pikiran ini akan membantu mencapai tujuan? Misalnya membuat hasil tes lebih baik. 3. Pertanyaan filsafat. Seperti: “ Apa arti dari pikiran pikiran ini?” “Apakah ada pikiran yang rasional?” “Apakah pikiran ini cocok dengan ide/ keyakinan tentang hidup?” Masyarakat selalu memilik banyak pikiran dalam benaknya. Seperti aliran yang hampir tidak pernah berhenti. Orang dengan daya meyakinkan dan memancarkan mengerti/mengetahui cara membuat tes mengenai pikiran-pikiran di dalam diri dan keyakinan-keyakinan yang rasional. Daya meyakinkan dapat berlaku bila Anda membersihkan blokade-blokade di dalam diri Anda. Keluarkan pikiran-pikiran yang tidak rasional. Pikul tanggung-jawab Anda sendiri untuk pikiran-pikiran, emosi dan tindakan Anda. Proses ini penting sekali, juga sulit, karena biasanya tidak ada banyak latihan untuk berpikir seperti ini (rasional). Kalau salah dengan latihan cobalah untuk tinggal di tempat yang sunyi. Konsentrasi untuk bernafas membantu dengan konsentrasi untuk pikiran. Kalau ada hubungan yang kuat dengan tradisi agama, bisa juga untuk bertanya kepada Tuhan/Allah/Brahma/Nirwana. Konsentrasilah untuk mendengar dengar sadar terhadap jawaban dari dalam diri pribadi. |