|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
A
Page to Rest -
Breathing Space |
Complete list of articles on this site |
Free Downloads |
membuahkan hasil yang sama?" "Ya, yaitu penghancuran kekotoran batin dalam pikiran. Sama halnya seperti berbagai bagian pasukan tentara seperti gajah, kavaleri, kereta perang dan pemanah membuahkan satu hasil, yaitu penaklukan tentara musuh." "Penjelasan yang baik, Nagasena. Engkau pandai menjawab." BAGIAN DUA KELAHIRAN KEMBALI 1. "Orang yang terlahir kembali, Nagasena, apakah dia orang
2. "Apakah orang yang tidak akan terlahir kembali tahu tentang
3. "Di dalam diri seseorang, Nagasena, dimana pengetahuan
|
kesakitan?" "Mungkin ia merasakan kesakitan secara fisik, O Baginda, tetapi bukan kesakitan mental." "Jika ia merasakan kesakitan fisik, mengapa ia tidak mati saja dan mencapai keadaan lenyapnya kemelekatan, dari menghentikan penderitaan?" "Para arahat tidak memiliki kesukaan atau kebencian terhadap kehidupan. Ia tidak menebang pohon agar buahnya yang masih belum matang jatuh, melainkan menanti sehingga buahnya masak. Karena ini dikatakan oleh Bhante Sariputta, murid utama Sang Buddha: 'Bukanlah kematian, atau kelahiran yang saya nantikan; Seperti orang sewaan menanti gaji, saya menantikan waktuku. Bukan kematian dan kelahiran yang saya rindukan, Waspada dan dengan jelas mengerti, Beginilah saya menantikan waktuku' ." 5. "Apakah perasaan yang menyenangkan itu bermanfaat, tidak
6. "Apakah yang terlahir kembali, Nagasena ?"
|
"Apa gunanya menanyakan hal itu lagi? Bukankah telah saya katakan bahwa jika saya mati dengan kemelekatan di pikiran saya, maka saya akan terlahir kembali? Jika tidak, ya tidak." 8. "Engkau tadi baru saja menjelaskan tentang badan dan batin.
9. "Nagasena, ketika Engkau mengatakan, 'waktu yang lama
1. "Nagasena, apakah akar dari masa yang lalu, masa kini dan
2. "Engkau katakan bahwa asalmula yang pertama dari segala
|
diketahui?" "Sebagian dapat diketahui, sebagian lagi tidak.' "Kalau begitu, manakah yang dapat diketahui dan manakah yang tidak?" "Yang berkenaan dengan kondisi apapun yang mendahului kelahiran ini, bagi kita tampaknya seolah-olah tidak ada pendahulunya. Dalam hal ini maka asal mula pertamanya tidak diketahui. Sedangkan yang berkenaan dengan kondisi apapun yang belum timbul, dan setelah timbul segera menghilang lagi, maka asalmula pertamanya dapat dikenali." 4. "Apakah ada bentukan-bentukan yang dihasilkan karena
5. "Apakah ada bentukan-bentukan yang tidak dihasilkan karena
6. "Adakah, Nagasena, sesuatu yang disebut 'Yang Mengetahui'
|
timbul?" "Ya, Baginda raja, bila yang satu ada maka ada juga yang lainnya" "Yang manakah timbul terlebih dahulu?" "Pertama kesadaran mata, baru kemudian kesadaran pikiran:" "Apakah kesadaran mata mengeluarkan perintah kepada kesadaran pikiran, atau sebaliknya?" "Tidak, tidak ada komunikasi di antara keduanya itu." "Kalau begitu, Nagasena, mengapa kesadaran pikiran timbul di manapun ada kesadaran mata?' "Karena, O Baginda, ada kecenderungan, keterbukaan, kebiasaan dan hubungan." "Berilah saya ilustrasi." "Jika kota tapal batas raja memiliki tembok yang kuat tetapi hanya ada satu pintu gerbang, lewat manakah orang yang akan keluar?" "Melalui pintu gerbang itu." "Dan jika ada orang lain yang akan pergi, lewat manakah ia?" "Melalui gerbang yang sama." "Apakah orang pertama tadi memerintah orang kedua dengan mengatakan 'Keluarlah dengan cara yang sama denganku', atau apakah orang kedua mengatakan kepada orang pertama, 'Saya akan keluar dengan cara seperti kamu'?" "Tidak Yang Mulia, tidak ada komunikasi di antara mereka berdua." "Dengan cara seperti itulah kesadaran-pikiran timbul di mana ada kesadaran mata, namun tidak ada komunikasi di antara mereka." 8. "Di mana ada kesadaran-pikiran, Nagasena, apakah selalu ada
9. "Apakah sifat khas dari kontak?"
10. "Apakah sifat khas dari perasaan?"
11. "Apakah sifat khas dari pencerapan?"
12. "Apakah sifat khas dari niat?"
13. "Apakah sifat khas dari kesadaraan?"
14. "Apakah sifat khas dari pikiran terapan?"
15. "Apakah sifat khas dari pikiran yang menopang?"
|
dengan mengatakan,'Ini adalah kontak, ini perasaan, ini pencerapan, ini niat, ini kesadaran, ini pikiran terapan, dan ini pikiran yang menopang?" "Tidak, Raja yang agung, itu tidak dapat dilakukan. Jika seseorang menyiapkan sup yang terdiri dari dadih, garam, jahe, dan lada, dia tidak dapat mengeluarkan citarasa dadih itu saja dan menunjukkan 'Inilah citarasa dadih' atau mengeluarkan citarasa garam dan mengatakan 'Inilah citarasa garam'. Walaupun demikian semua citarasa itu ada di dalam sup dengan ciri-cirinya sendiri." 17. Lalu bhikkhu Nagasena bertanya, "Apakah garam, O Baginda,
1. "Apakah 5 landasan indria dihasilkan oleh berbagai kamma,
2. "Nagasena, mengapa orang tidak semuanya serupa; ada yang
3. "Engkau katakan bahwa Engkau meninggalkan kehidupan duniawi
|
menghancurkan batu karang sebesar rumah; tetapi engkau juga mengatakan bahwa makhluk apapun yang terlahir di neraka, meskipun terbakar selama ratusan ribu tahun, mereka tidak akan hancur. Bagaimana saya dapat mempercayai hal ini?" "Meskipun makanan, tulang dan bahkan batu yang dimakan oleh berbagai makhluk betina dihancurkan di dalam perut mereka, tetapi embrionya tetap tidak hancur. Demikian juga makhluk di neraka tidak dapat hancur karena pengaruh kammanya." 5. "Engkau katakan bahwa planet bumi ini terletak di air, air
6. "Apakah berhentinya nafsu itu nibbana?"
7. "Apakah semua orang mencapai nibbana?"
8. "Dapatkah orang yang belum mencapai nibbana mengetahui bahwa
|
SANG BUDDHA 1. "Pernahkah Engkau atau gurumu melihat Sang Buddha?"
2. "Apakah Sang Buddha tidak ada bandingnya?"
3. "Apakah orang lain dapat mengetahui bahwa Sang Buddha tidak
4. "Sudahkah kamu, Nagasena, melihat apa kebenaran itu?"
5. "Apakah mungkin ada kelahiran tanpa adanya perpindahan?'
6. Lalu Milinda bertanya kembali, "Apakah ada sesuatu semacam
7. "Apakah ada makhluk yang berpindah dari satu tubuh ke tubuh
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
A
Page to Rest -
Breathing Space |
Complete list of articles on this site |
Free Downloads |