mutiara kata
(DENGAN NAMA ALLAH YANG
MAHA PEMURAH LAGI MAHA
PENYAYANG)
Mutiara 1 hingga Mutiara 2
- Al Hadith, Mulai Mutiara 3 dan seterusnya - Terjemahan Al Quran.
MUTIARA1
|||MUTIARA2 |||| MUTIARA
3
MUTIARA
4 ||||
MUTIARA
5
|||| MUTIARA
6
MUTIARA
7||||
MUTIARA
8||||
MUTIARA
9
MUTIARA
10 ||||
MUTIARA 11 ||||
MUTIARA 12
#7 ***7:0***
AL A'RAAF
(Tempat tertinggi)
MUQADDIMAH
Surat Al A'raaf yang berjumlah 206 ayat termasuk
golongan surat
Makkiyah, diturunkan sebelum turunnya surat Al
An'aam dan termasuk
golongan surat "Assab 'uththiwaal" (tujuh surat
yang panjang).
Dinamakan "Al A'raaf" karena perkataan Al A'raaf
terdapat dalam ayat 46
yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang
yang berada di atas
Al A'raaf yaitu: tempat yang tertinggi di batas
surga dan neraka.
Pokok-pokok isinya:
I. Keimanan:
Mentauhidkan Allah dalam berdo'a dan beribadat;
hanya Allah sendiri
yang mengatur dan menjaga alam; menciptakan undang-undang
dan
hukum-hukum untuk mengatur kehidupan manusia di
dunia dan di akhirat;
Allah bersemayam di 'Arasy; bantahan terhadap
kepalsuan syirik;
ketauhidan adalah sesuai dengan fitrah manusia;
Musa berbicara dengan
Allah; tentang melihat Allah; perintah beribadat
sambil merendahkan
diri kepada Allah; Allah mempunyai al asmaaul
husnaa.
2. Hukum-hukum:
Larangan mengikuti perbuatan dan adat istiadat
yang buruk; kewajiban
mengikuti Allah dan rasul; perintah berhias waktu
akan sembahyang;
bantahan terhadap orang yang mengharamkan perhiasan
yang
dianugerahkan Allah; perintah memakan makanan
yang halal lagi
baik dan larangan memakan yang sebaliknya.
3. Kisah-kisah:
Kisah Nabi Adam a.s. dengan iblis; kisah Nabi
Nuh a.s. dan kaumnya;
kisah Nabi Shaleh a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi
Syu'aib a.s.
dengan kaumnya; kisah Nabi Musa a.s. dengan Fir'aun.
4. Dan lain-lain:
Al Qur'an diturunkan kepada Nabi yang penghabisan
dan perintah
mengikutinya; Nabi Muhammad s.a.w. diutus untuk
seluruh manusia; adab
orang mukmin, adab mendengar pembacaan Al Qur'an
dan berzikir; rasul
bertanggung jawab menyampaikan seruan Allah; balasan
terhadap
orang-orang yang mengikuti dan mengingkari rasul;
da'wah rasul-rasul
yang pertama sekali ialah mentauhidkan Allah;
tentang ashhaabul
A'raaf yang berada antara syurga dan neraka; Allah
pencipta makhluk;
manusia adalah makhluk yang terbaik dijadikan
Allah serta mempunyai
kesediaan untuk baik dan untuk buruk; permusuhan
syaitan terhadap
Bani Adam; manusia khalifah Allah di muka bumi;
kehancuran sesuatu
kaum adalah karena perbuatan mereka sendiri; tiap-tiap
bangsa
mempunyai masa jaya dan masa kehancuran; Allah
mencoba manusia
dengan kakayaan dan kemiskinan; istidraj azab
Allah terhadap
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya.
AL A'RAAF (TEMPAT TERTINGGI)
Surat ke 7 : 206 ayat
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang.
KEWAJIBAN MENGIKUTI WAHYU DAN AKIBAT MENANTANGNYA
***7:1***
1. Alif laam mim shaad [527].
[527] Lihat not 10.
***7:2***
2. Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu,
maka janganlah
ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya
kamu memberi
peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir),
dan menjadi
pelajaran bagi orang-orang yang beriman.
***7:3***
3. Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu dan janganlah
kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya [528].
Amat sedikitlah kamu
mengambil pelajaran (daripadanya).
[528] Maksudnya: pemimpin-pemimpin yang membawamu
kepada kesesatan.
***7:4***
4. Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan,
maka datanglah
siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka
berada di malam
hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah
hari.
***7:5***
5. Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang
kepada mereka
siksaan Kami, kecuali mengatakan: "Sesungguhnya
kami adalah orang-
orang yang zalim".
***7:6***
6. Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat
yang telah diutus
rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami
akan menanyai (pula)
rasul-rasul (Kami),
***7:7***
7. maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada
mereka (apa-apa yang
telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui
(keadaan mereka), dan
Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka).
***7:8***
8. Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan),
maka
barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka
mereka itulah orang-
orang yang beruntung.
***7:9***
9. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya,
maka itulah orang-
orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan
mereka selalu
mengingkari ayat-ayat Kami.
***7:10***
10. Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian
di muka bumi
dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan.
Amat
sedikitlah kamu bersyukur.
PERMUSUHAN DAN GODAAN SYAITAN TERHADAP MANUSIA
Penghargaan Allah s.w.t. kepada Nabi Adam a.s.
dan keturunannya.
***7:11***
11. Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam),
lalu Kami
bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para
malaikat:
"Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun
bersujud kecuali iblis.
Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.
***7:12***
12. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu
untuk bersujud
(kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab
iblis "Saya lebih
baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api
sedang dia Engkau
ciptakan dari tanah".
***7:13***
13. Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga
itu; karena kamu
sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka
keluarlah,
sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina".
***7:14***
14. Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya [529]
sampai waktu mereka
dibangkitkan".
[529] Maksudnya: janganlah saya dan anak cucu
saya dimatikan sampai
hari kiamat sehingga saya berkesempatan menggoda
Adam dan anak cucunya.
***7:15***
15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk
mereka yang diberi
tangguh."
***7:16***
16. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum
saya tersesat,
saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka
dari jalan Engkau
yang lurus,
***7:17***
17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari
muka dan dari belakang
mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau
tidak akan men-
dapati kebanyakan mereka bersyukur (ta'at).
***7:18***
18. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga
itu sebagai orang
terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa
di antara mereka
mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka
Jahannam dengan
kamu semuanya".
***7:19***
19. (Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat
tinggallah kamu dan
isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua
(buah-buahan) di mana
saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua
mendekati pohon ini,
lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang
yang zalim."
***7:20***
20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada
keduanya untuk
menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup
dari mereka yaitu
auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak
melarangmu dan
mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua
tidak menjadi
malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal
(dalam surga)".
***7:21***
21. Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya.
"Sesungguhnya saya
adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada
kamu berdua",
***7:22***
22. maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan
buah itu) dengan
tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah
kayu itu, nampaklah
bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya
menutupinya dengan
daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru
mereka: "Bukankah Aku
telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu
dan Aku katakan
kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
yang nyata bagi kamu
berdua?"
***7:23***
23. Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah
menganiaya diri
kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni
kami dan memberi rahmat
kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang
yang merugi.
***7:24***
24. Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian,
sebahagian kamu
menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu
mempunyai tempat
kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan)
di muka bumi sampai
waktu yang telah ditentukan".
***7:25***
25. Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan
di bumi itu kamu
mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.
Peringatan Allah terhadap godaan Syaitan.
***7:26***
26. Hai anak Adam [530], sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah
untuk perhiasan. Dan
pakaian takwa [531] itulah yang paling baik. Yang
demikian itu adalah
sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan
mereka
selalu ingat.
[530] Maksudnya ialah: umat manusia
[531] Maksudnya ialah: selalu bertakwa kepada
Allah.
***7:27***
27. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu
dapat ditipu oleh
syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua
ibu bapamu dari
surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya
untuk memperlihatkan
kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya
melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak
bisa melihat mereka.
Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan
itu pemimpin-
pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.
***7:28***
28. Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji
[532], mereka
berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan
yang demikian
itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya."
Katakanlah:
"Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan)
perbuatan yang keji."
Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa
yang tidak kamu
ketahui?
[532] Seperti: syirik, thawaf telanjang di sekeliling
Ka'bah dan
sebagainya.
***7:29***
29. Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan
keadilan". Dan (kata-
kanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu [533] di setiap
sembahyang dan
sembahlah Allah dengan mengikhlaskan keta'atanmu
kepada-Nya.
Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan
(demikian
pulalah kamu akan kembali kepadaNya)".
[533] Maksudnya: tumpahkanlah perhatianmu kepada
sembahyang itu dan
pusatkanlah perhatianmu semata-mata kepada Allah.
***7:30***
30. Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian
lagi telah pasti
kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan
syaitan-syaitan
pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira
bahwa mereka
mendapat petunjuk.
Adab berpakaian, makan dan minum.
***7:31***
31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah
di setiap
(memasuki) mesjid [534], makan dan minumlah, dan
janganlah berlebih-
lebihan [535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang
berlebih-lebihan.
[534] Maksudnya: tiap-tiap akan mengerjakan sembahyang
atau thawaf
keliling Ka'bah atau ibadat-ibadat yang lain.
[535] Maksudnya: janganlah melampaui batas yang
dibutuhkan oleh tubuh
dan jangan pula melampaui batas-batas makanan
yang dihalalkan.
***7:32***
32. Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan
dari Allah
yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya
dan (siapa pulakah
yang mengharamkan) rezki yang baik?" Katakanlah:
"Semuanya itu
(disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam
kehidupan dunia,
khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat [536]."
Demikianlah Kami
menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang
mengetahui.
[536] Maksudnya: perhiasan-perhiasan dari Allah
dan makanan yang baik
itu dapat dinikmati di dunia ini oleh orang-orang
yang beriman dan
orang-orang yang tidak beriman, sedang di akhirat
nanti adalah
semata-mata untuk orang-orang yang beriman saja.
***7:33***
33. Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan
yang keji,
baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan
perbuatan dosa,
melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar,
(mengharamkan)
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah
tidak menurunkan
hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan
terhadap Allah apa
yang tidak kamu ketahui."
Pengutusan para rasul dan akibat penerimaan dan
penolakan kerasulan.
***7:34***
34. Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu [537];
maka apabila telah
datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya
barang sesaatpun
dan tidak dapat (pula) memajukannya.
[537] Maksudnya: tiap-tiap bangsa mempunyai batas
waktu kejayaan atau
keruntuhan.
***7:35***
35. Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul
daripada
kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku,
maka barangsiapa yang
bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada
kekhawatiran ter-
hadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati.
***7:36***
36. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Kami dan
menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni
neraka;
mereka kekal di dalamnya.
***7:37***
37. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang
yang membuat-buat
dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya?
Orang-orang itu
akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan
untuknya dalam Kitab
(Lauh Mahfuzh); hingga bila datang kepada mereka
utusan-utusan Kami
(malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu
itu) utusan Kami
bertanya: "Di mana (berhala-berhala) yang biasa
kamu sembah selain
Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala
itu
semuanya telah lenyap dari kami," dan mereka mengakui
terhadap diri
mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.
***7:38***
38. Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke
dalam neraka bersama
umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu
sebelum kamu. Setiap
suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk
kawannya
(menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk
semuanya berkatalah
orang-orang yang masuk kemudian [538] di antara
mereka kepada
orang-orang yang masuk terdahulu [539]: "Ya Tuhan
kami, mereka telah
menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada
mereka siksaan yang
berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman:
"Masing-masing
mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi
kamu tidak
mengetahui".
[538] Maksudnya: pengikut-pengikut
[539] Maksudnya: pemimpin-pemimpin
***7:39***
39. Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu
di antara mereka
kepada orang-orang yang masuk kemudian: "Kamu
tidak mempunyai
kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakanlah
siksaan karena
perbuatan yang telah kamu lakukan".
***7:40***
40. Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat Kami dan
menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak
akan dibukakan bagi
mereka pintu-pintu langit [540] dan tidak (pula)
mereka masuk surga,
hingga unta masuk ke lubang jarum [541]. Demikianlah
Kami memberi
pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.
[540] Artinya: do'a dan amal mereka tidak diterima
oleh Allah.
[541] Artinya: mereka tidak mungkin masuk surga
sebagaimana tidak
mungkin masuknya unta ke lubang jarum.
***7:41***
41. Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka
dan di atas mereka
ada selimut (api neraka) [542]. Demikianlah Kami
memberi balasan
kepada orang-orang yang zalim,
[542] Maksudnya: mereka terkepung dalam api neraka.
***7:42***
42. dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal-amal yang
saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada
diri seseorang melainkan
sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni
surga; mereka
kekal di dalamnya.
***7:43***
43. Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada
di dalam dada
mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai
dan mereka berkata:
"Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami
kepada (surga) ini.
Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk
kalau Allah tidak
memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang
rasul-rasul Tuhan
kami, membawa kebenaran." Dan diserukan kepada
mereka: "ltulah
surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa
yang dahulu kamu
kerjakan."
***7:44***
44. Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada
Penghuni-penghuni
neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami
dengan sebenarnya telah
memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya
kepada kami. Maka apakah
kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab)
yang Tuhan kamu
menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka)
menjawab:
"Betul". Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan
di antara
kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan
kepada orang-orang yang
zalim,
***7:45***
45. (yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi
(manusia) dari
jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi
bengkok, dan
mereka kafir kepada kehidupan akhirat."
***7:46***
46. Dan di antara keduanya (penghuni surga dan
neraka) ada batas;
dan di atas A'raaf [543] itu ada orang-orang yang
mengenal masing-masing
dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka.
Dan mereka menyeru
penduduk surga: "Salaamun 'alaikum [544]". Mereka
belum lagi
memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya).
[543] Al A'raaf artinya: tempat yang tertinggi
di antar surga dan
neraka.
[544] Artinya: mudah-mudahan Allah melimpahkan
kesejahteraan atas
kamu.
***7:47***
47. Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke
arah penghuni
neraka, mereka berkata: "Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau tempatkan
kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu".
***7:48***
48. Dan orang-orang yang di atas A'raaf memanggil
beberapa orang
(pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya
dengan tanda-
tandanya dengan mengatakan: "Harta yang kamu kumpulkan
dan apa yang
selalu kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfa'at
kepadamu."
***7:49***
49. (Orang-orang di atas A'raaf bertanya kepada
penghuni neraka):
"Itukah orang-orang [545] yang kamu telah bersumpah
bahwa mereka tidak
akan mendapat rahmat Allah?". (Kepada orang mu'min
itu dikatakan):
"Masuklah ke dalam syurga, tidak ada kekhawatiran
terhadapmu dan
tidak (pula) kamu bersedih hati."
[545] Maksudnya: penghuni syurga.
***7:50***
50. Dan penghuni neraka menyeru penghuni syurga:
" Limpahkanlah
kepada kami sedikit air atau makanan yang telah
dirizkikan Allah
kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya
Allah
telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang
kafir,
***7:51***
51. (yaitu) orang-orang yang menjadikan agama
mereka sebagai
main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia
telah menipu mereka."
Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka
sebagaimana mereka
melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan
(sebagaimana) mereka
selalu mengingkari ayat-ayat Kami.
***7:52***
52. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah
Kitab (Al
Qur'an) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya
atas dasar
pengetahuan Kami [546]; menjadi petunjuk dan rahmat
bagi orang-orang
yang beriman.
[546] Maksudnya: atas dasar pengetahuan Kami tentang
apa yang menjadi
kemashlahatan bagi hamba-hamba Kami di dunia dan
akhirat.
***7:53***
53. Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya
kebenaran) Al Qur'an itu. Pada hari datangnya
kebenaran pemberitaan Al
Qur'an itu, berkatalah orang-orang yang melupakannya
[547] sebelum itu:
"Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami
membawa yang hak,
maka adakah bagi kami pemberi syafa'at yang akan
memberi syafa'at bagi
kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia)
sehingga kami dapat
beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?".
Sungguh mereka
telah merugikan diri mereka sendiri dan telah
lenyaplah dari mereka
tuhan-tuhan yang mereka ada-adakan.
[547] Maksudnya: orang-orang yang tidak beramal
sebagaimana yang
digariskan oleh Al Qur'an.
Siapakah Tuhan semesta alam dan bagaimana bermohon
kepadaNya ?
***7:54***
54. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah
menciptakan
langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam
di atas
'Arsy [548]. Dia menutupkan malam kepada siang
yang mengikutinya
dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari,
bulan dan bintang-
bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya.
Ingatlah,
menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.
Maha Suci Allah, Tuhan
semesta alam.
[548] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat
Allah yang wajib kita
imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.
***7:55***
55. Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah
diri dan suara yang
lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang melampaui
batas [549].
[549] Maksudnya: melampaui batas tentang yang
diminta dan cara meminta.
***7:56***
56. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka
bumi, sesudah
(Allah) memperbaikinya dan berdo'alah kepada-Nya
dengan rasa takut
(tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).
Sesungguhnya
rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang
berbuat baik.
Bukti kekuasaan Allah membangkitkan manusia sesudah
mati.
***7:57***
57. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa
berita gembira
sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga
apabila angin itu telah
membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah
yang tandus, lalu
Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan
dengan sebab
hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti
itulah Kami
membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan
kamu
mengambil pelajaran.
***7:58***
58. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh
subur dengan
seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya
hanya
tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda
kebesaran
(Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.
KISAH BEBERAPA ORANG RASUL
Kisah Nabi Nuh a.s.
***7:59***
59. Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada
kaumnya lalu ia
berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali
tak ada Tuhan
bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak
menyembah Al-
lah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang
besar (kiamat).
***7:60***
60. Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya
kami memandang
kamu berada dalam kesesatan yang nyata".
***7:61***
61. Nuh menjawab: "Hai kaumku, tak ada padaku
kesesatan sedikitpun
tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam".
***7:62***
62. "Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku
dan aku memberi
nasehat kepadamu. dan aku mengetahui dari Allah
apa yang tidak kamu
ketahui"[550].
[550] Maksudnya: aku mengetahui hal-hal yang ghaib,
yang tidak dapat
diketahui hanyalah dengan jalan wahyu dari Allah.
***7:63***
63. Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran
bahwa datang kepada
kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan
seorang laki-laki dari
golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu
dan mudah-mudahan
kamu bertakwa dan supaya kamu mendapat rahmat?
**7:64***
64. Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami
selamatkan dia dan
orang-orang yang bersamanya dalam bahtera, dan
Kami tenggelamkan
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya
mereka
adalah kaum yang buta (mata hatinya).
Kisah Nabi Hud a.s.
***7:65***
65. Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad
saudara mereka, Hud.
Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali
tidak ada Tuhan
bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak
bertakwa kepada-Nya?"
***7:66***
66. Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata:
"Sesungguhnya
kami benar benar memandang kamu dalam keadaan
kurang akal dan
sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang
orang yang berdusta."
***7:67***
67. Hud herkata "Hai kaumku, tidak ada padaku
kekurangan akal
sedikitpun, tetapi aku ini adalah utusan dari
Tuhan semesta alam.
***7:68***
68. Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu
dan aku hanyalah
pemberi nasehat yang terpercaya bagimu".
***7:69***
69. Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa
datang kepadamu
peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang
laki-laki di antaramu
untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah
oleh kamu sekalian di
waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti
(yang
berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan
telah melebihkan
kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum
Nuh itu). Maka ingatlah
nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.
***7:70***
70. Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada
kami, agar kami
hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa
yang biasa disembah
oleh bapak-bapak kami? maka datangkanlah azab
yang kamu ancamkan
kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang
benar."
***7:71***
71. Ia berkata: "Sungguh sudah pasti kamu akan
ditimpa azab dan
kemarahan dari Tuhanmu". Apakah kamu sekalian
hendak berbantah dengan
aku tentang nama-nama (berhala) yang kamu beserta
nenek moyangmu
menamakannya, padahal Allah sekali-kali tidak
menurunkan hujjah untuk itu?
Maka tunggulah (azab itu), sesungguhnya aku juga
termasuk orang yamg
menunggu bersama kamu".
***7:72***
72. Maka kami selamatkan Hud beserta orang-orang
yang bersamanya
dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas
orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah mereka
orang-orang yang
beriman.
Kisah Nabi Shaleh a.s.
***7:73***
73. Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud
saudara mereka
Shaleh. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah
Allah, sekali-kali tidak
ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah
datang bukti yang
nyata kepadamu dari Tuhammu. Unta betina Allah
ini menjadi tanda
bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah,
dan janganlah kamu
mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya)
kamu akan
ditimpa siksaan yang pedih."
***7:74***
74. Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam
kamu pengganti-
pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan
memberikan tempat
bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di
tanah-tanahnya yang
datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan
rumah; maka
ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu
merajalela di muka
bumi membuat kerusakan.
***7:75***
75. Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara
kaumnya berkata
kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah
beriman di antara
mereka: "Tahukah kamu bahwa Shaleh di utus (menjadi
rasul) oleh
Tuhannya?". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami
beriman kepada wahyu,
yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya".
***7:76***
76. Orang-orang yang menyombongkan diri berkata:
"Sesungguhnya kami
adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang
kamu imani itu".
***7:77***
77. Kemudian mereka sembelih unta betina itu,
dan mereka berlaku
angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata:
"Hai Shaleh,
datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada
kami, jika (betul) kamu
termasuk orang-orang yang diutus (Allah)".
***7:78***
78. Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah
mereka mayat-mayat
yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.
***7:79***
79. Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata:
"Hai kaumku
sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat
Tuhanku, dan aku
telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak
menyukai orang-
orang yang memberi nasehat".
Kisah Nabi Luth a.s.
***7:80***
80. Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada
kaumnya). (Ingatlah)
tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu
mengerjakan perbuatan
faahisyah itu [551], yang belum pernah dikerjakan
oleh seorangpun (di
dunia ini) sebelummu?"
[551] Perbuatan faahisyah di sini ialah: homosexuil
sebagaimana
diterangkan dalam ayat 81 berikut.
***7:81***
81. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk
melepaskan nafsumu
(kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu
ini adalah kaum yang
melampaui batas.
***7:82***
82. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan:
"Usirlah mereka (Luth
dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya
mereka adalah
orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri."
***7:83***
83. Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya
kecuali
isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal
(dibinasakan).
***7:84***
84. Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu);
maka perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.
Kisah Nabi Syu'aib a.s.
***7:85***
85. Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk
Mad-yan [552] saudara
mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah
Allah, sekali-
kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya
telah datang
kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah
takaran
dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi
manusia barang-barang
takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat
kerusakan di
muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya.
Yang demikian itu lebih
baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang
yang beriman".
***7:86***
86. Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan
dengan menakut-
nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman
dari jalan Allah, dan
menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok.
Dan ingatlah di
waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah
memperbanyak jumlah
kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang
yang berbuat
kerusakan.
***7:87***
87. Jika ada segolongan daripada kamu beriman
kepada apa yang aku
diutus untuk menyampaikannya dan ada (pula) segolongan
yang tidak
beriman, maka bersabarlah, hingga Allah menetapkan
hukumnya di antara
kita; dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya.
JUZ 9
***7:88***
88. Pemuka-pemuka dan kaum Syu'aib yang menyombongkan
dan berkata:
"Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syu'aib
dan orang-orang yang
beriman bersamamu dari kota kami, atau kamu kembali
kepada agama
kami". Berkata Syu'aib: "Dan apakah (kamu akan
mengusir kami),
kendatipun kami tidak menyukainya?"
***7:89***
89. Sungguh kami mengada-adakan kebohongan yang
benar terhadap
Allah, jika kami kembali kepada agamamu, sesudah
Allah melepaskan kami
dari padanya. Dan tidaklah patut kami kembali
kepadanya, kecuali jika
Allah, Tuhan kami menghendaki(nya). Pengetahuan
Tuhan kami meliputi
segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakkal.
Ya Tuhan kami,
berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan
hak (adil) dan
Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.
***7:90***
90. Pemuka-pemuka kaum Syu'aib yang kafir berkata
(kepada
sesamanya): "Sesungguhnya jika kamu mengikuti
Syu'aib, tentu kamu jika
berbuat demikian (menjadi) orang-orang yang merugi".
***7:91***
91. Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah
mereka mayat-mayat
yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka,
***7:92***
92. (yaitu) orang-orang yang mendustakan Syu'aib
seolah-olah mereka
belum pernah berdiam di kota itu; orang-orang
yang mendustakan Syu'aib
mereka itulah orang-orang yang merugi.
***7:93***
93. Maka Syu'aib meninggalkan mereka seraya berkata:
"Hai kaumku,
sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat-amanat
Tuhanku
dan aku telah memberi nasehat kepadamu. Maka bagaimana
aku akan
bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir?"
***7:94***
94. Kami tidaklah mengutus seseorang nabipun kepada
sesuatu negeri,
(lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan
Kami timpakan
kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan
supaya mereka tunduk
dengan merendahkan diri.
***7:95***
95. Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan
hingga
keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan
mereka berkata:
"Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai
penderitaan dan
kesenangan", maka Kami timpakan siksaan atas mereka
dengan
sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya.
***7:96***
96. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman
dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah
dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami)
itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya.
***7:97***
97. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa
aman dari
kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam
hari di waktu mereka
sedang tidur?
***7:98***
98. Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa
aman dari
kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu
matahari sepenggalahan
naik ketika mereka sedang bermain?
***7:99***
99. Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah
(yang tidak
terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab
Allah kecuali
orang-orang yang merugi.
***7:100***
100. Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang
mempusakai suatu
negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau
Kami menghendaki
tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan
Kami kunci mati hati
mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran
lagi)?
***7:101***
101. Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan)
itu, Kami ceritakan
sebagian dari berita-beritanya kepadamu. Dan sungguh
telah datang
kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa
bukti-bukti yang
nyata, maka mereka (juga) tidak beriman kepada
apa yang dahulunya mereka
telah mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci
mata hati orang-orang
kafir.
***7:102***
102. Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka
memenuhi janji.
Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka
orang-orang yang fasik.
Kisah Nabi Musa a.s.
***7:103***
103. Kemudian Kami utus Musa sesudah rasul-rasul
itu dengan membawa
ayat-ayat Kami kepada Fir'aun [553] dan pemuka-pemuka
kaumnya, lalu
mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka perhatikanlah
bagaimana akibat
orang-orang yang membuat kerusakan.
[553] Fir'aun adalah gelar bagi raja-raja Mesir
purbakala. Menurut
sejarah, Fir'aun di masa Nabi Musa a.s. ialah
Menephthah (1232-1224
S.M.) anak dari Ramses.
***7:104***
104. Dan Musa berkata: "Hai Fir'aun, sesungguhnya
aku ini adalah
seorang utusan dari Tuhan semesta alam,
***7:105***
105. wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap
Allah, kecuali
yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan
membawa bukti yang
nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil
(pergi) bersama aku".
***7:106***
106. Fir'aun menjawab: "Jika benar kamu membawa
sesuatu bukti,
maka datangkanlah bukti itu jika (betul) kamu
termasuk orang-orang
yang benar".
***7:107***
107. Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika
itu juga
tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya.
***7:108***
108. Dan ia mengeluarkan tangannya, maka ketika
itu juga tangan itu
menjadi putih bercahaya (kelihatan) oleh orang-orang
yang melihatnya.
***7:109***
109. Pemuka-pemuka kaum Fir'aun berkata: "Sesungguhnya
Musa ini
adalah ahli sihir yang pandai,
***7:110***
110. yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari
negerimu".
(Fir'aun berkata): "Maka apakah yang kamu anjurkan?"
***7:111***
111. Pemuka-pemuka itu menjawab: "Beri tangguhlah
dia dan saudaranya
serta kirimlah ke kota-kota beberapa orang yang
akan mengumpulkan
(ahli-ahli sihir),
***7:112***
112. supaya mereka membawa kepadamu semua ahli
sihir yang pandai".
***7:113***
113. Dan beberapa ahli sihir itu datang kepada
Fir'aun mengatakan:
"(Apakah) sesungguhnya kami akan mendapat upah,
jika kamilah yang
menang?"
***7:114***
114. Fir'aun menjawab: "Ya, dan sesungguhnya kamu
benar-benar akan
termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)".
***7:115***
115. Ahli-ahli sihir berkata: "Hai Musa, kamukah
yang akan
melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan
melemparkan?"
***7:116***
116. Musa menjawab: "Lemparkanlah (lebih dahulu)!"
Maka tatkala
mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang
dan menjadikan orang
banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir
yang besar
(mena'jubkan).
***7:117***
117. Dan Kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah
tongkatmu!". Maka
sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang
mereka sulapkan.
***7:118***
118. Karena itu nyatalah yang benar dan batallah
yang selalu mereka
kerjakan.
***7:119***
119. Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah
mereka orang-orang
yang hina.
***7:120***
120. Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan
diri dengan
bersujud [554].
[554] Mereka terus bersujud kepada Allah karena
meyakini kebenaran
seruan Nabi Musa a.s. dan bukan ia ahli sihir
sebagai yang
mereka duga semula.
***7:121***
121. Mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan
semesta alam,
***7:122***
122. "(yaitu) Tuhan Musa dan Harun".
***7:123***
123. Fir'aun berkata: "Apakah kamu beriman kepadanya
sebelum aku
memberi izin kepadamu?, sesungguhnya (perbuatan
ini) adalah suatu
muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota
ini, untuk mengeluarkan
penduduknya dari padanya; maka kelak kamu akan
mengetahui (akibat
perbuatanmu ini);
***7:124***
124. demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan
dan kakimu dengan
bersilang secara bertimbal balik [555], kemudian
sungguh-sungguh aku
akan menyalib kamu semuanya."
[555] Maksudnya: tangan kanan dan kaki kiri dan
sebaliknya.
***7:125***
125. Ahli-ahli sihir itu menjawab: "Sesungguhnya
kepada Tuhanlah
kami kembali.
***7:126***
126. Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan
karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan
kami ketika ayat-
ayat itu datang kepada kami". (Mereka berdo'a):
"Ya Tuhan kami,
limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah
kami dalam keadaan
berserah diri (kepada-Mu)".
***7:127***
127. Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Fir'aun
(kepada
Fir'aun): "Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya
untuk membuat
kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkan
kamu serta tuhan-
tuhanmu?". Fir'aun menjawab: "Akan kita
bunuh anak-anak lelaki mereka
dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka;
dan sesungguhnya
kita berkuasa penuh di atas mereka".
***7:128***
128. Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan
kepada Allah
dan bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan
Allah;
dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya
dari hamba-hamba-Nya.
Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang
yang bertakwa."
***7:129***
129. Kaum Musa berkata: "Kami telah ditindas (oleh
Fir'aun) sebelum
kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang
[556]. Musa menjawab:
"Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan
menjadikan kamu khalifah
di bumi(Nya), maka Allah akan melihat bagaimana
perbuatanmu [557].
[556] Mereka mengeluh kepada Musa a.s. bahwa nasib
mereka sama saja;
baik sebelum kedatangan Musa a.s. untuk menyeru
mereka kepada agama
Allah dan melepaskan mereka dari perbudakan Fir'aun,
maupun
sesudahnya.
Ini menunjukkan kekerdilan jiwa dan kelemahan
daya juang pada mereka.
[557] Maksudnya: Allah akan membalas perbuatanmu,
yang baik dibalas
dengan yang baik, dan yang buruk dibalas dengan
yang buruk.
***7:130***
130. Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Fir'aun
dan) kaumnya
dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang
dan kekurangan
buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran.
***7:131***
131. Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran,
mereka
berkata: "Itu adalah karena (usaha) kami". Dan
jika mereka ditimpa
kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu
kepada Musa dan orang-
orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya
kesialan mereka itu
adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan
mereka tidak
mengetahui.
***7:132***
132. Mereka berkata: "Bagaimanapun kamu mendatangkan
keterangan
kepada kami untuk menyihir kami dengan keterangan
itu, maka kami
sekali-kali tidak akan beriman kepadamu".
***7:133***
133. Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan,
belalang, kutu,
katak dan darah [558] sebagai bukti yang jelas,
tetapi mereka tetap
menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang
berdosa.
[558] Maksudnya: air minum mereka berubah menjadi
darah.
***7:134***
134. Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah
diterangkan itu)
merekapun berkata: "Hai Musa, mohonkanlah untuk
kami kepada Tuhamnu
dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui Allah
ada pada
sisimu [559]. Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan
azab itu dan
pada kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan
akan kami biarkan Bani
Israil pergi bersamamu".
[559] Maksudnya: karena Musa a.s. telah dianugerahi
kenabian oleh
Allah, sebab itu mereka meminta dengan perantaraan
kenabian itu agar
Musa a.s.memohon kepada Allah.
***7:135***
135. Maka setelah Kami hilangkan azab itu dari
mereka hingga batas
waktu yang mereka sampai kepadanya, tiba-tiba
mereka mengingkarinya.
***7:136***
136. Kemudian Kami menghukum mereka, maka Kami
tenggelamkan mereka
di laut disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat
Kami dan mereka adalah
orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami itu.
***7:137***
137. Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah
ditindas itu,
negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian
baratnya [560] yang
telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah
perkataan
Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil
disebabkan
kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa
yang telah dibuat Fir'aun
dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka
[561].
[560] Maksudnya: negeri Syam dan Mesir dan negeri-negeri
sekitar
keduanya yang pernah dikuasai Fir'aun dahulu.
Sesudah kerjaan Fir'aun
runtuh, negeri-negeri ini diwarisi oleh Bani Israil.
[561] Yang dimaksud dengan bangunan-bangunan Fir'aun
yang dihancurkan
oleh Allah ialah bangunan-bangunan yang didirikan
mereka dengan
menindas Bani Israil, seperti kota Ramses; menara
yang diperintahkan
Hamaan mendirikannya dan sebagainya.
***7:138***
138. Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang
lautan itu [562],
maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang
tetap menyembah
berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai Musa.
buatlah untuk kami
sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai
beberapa tuhan
(berhala)". Musa menjawab: "Sesungguh-nya kamu
ini adalah kaum yang
tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)".
[562] Maksudnya: bagian utara dari laut Merah.
***7:139***
139. Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan
kepercayaan yang
dianutnya dan akan batal apa yang seIalu mereka
kerjakan.
***7:140***
140. Musa menjawab: "Patutkah aku mencari Tuhan
untuk kamu yang
selain dari pada Allah, padahal Dialah yang telah
melebihkan kamu atas
segala umat [563].
[563] Lihat not 45.
***7:141***
141. Dan (ingatlah hai Bani Israil), ketika Kami
menyelamatkan kamu
dari (Fir'aun) dan kaumnya, yang mengazab kamu
dengan azab yang sangat
jahat, yaitu mereka membunuh anak-anak lelakimu
dan membiarkan hidup
wanita-wanitamu. Dan pada yang demikian
itu cobaan yang besar dari
Tuhanmu".
***7:142***
142. Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan
Taurat) sesudah
berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan
jumlah malam itu
dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah
waktu yang telah
ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata
Musa kepada
saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam
(memimpin) kaumku, dan
perbaikilah [564], dan janganlah kamu mengikuti
jalan orang-orang yang
membuat kerusakan".
[564] Maksudnya: perbaikilah dirimu dan kaummu
serta hal ihwal mereka.
***7:143***
143. Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan
Kami) pada waktu
yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman
(langsung)
kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah
(diri Engkau)
kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau".
Tuhan berfirman: "Kamu
sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah
ke bukit itu, maka
jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala)
niscaya kamu dapat
melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri
kepada gunung
itu [565], dijadikannya gunung itu hancur luluh
dan Musa pun jatuh
pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia
berkata: "Maha Suci
Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang
yang pertama-tama
beriman".
[565] Para mufassirin ada yang mengartikan yang
nampak oleh gunung itu
ialah kebesaran dan kekuasaan Allah, dan ada pula
yang menafsirkan
bahwa yang nampak itu hanyalah cahaya Allah. Bagaimanapun
juga
nampaknya Tuhan itu bukanlah nampak makhluk, hanyalah
nampak yang
sesuai sifat-sifat Tuhan yang tidak dapat diukur
dengan ukuran
manusia.
***7:144***
144. Allah berfirman: "Hai Musa, sesungguhnya
Aku memilih
(melebihkan) kamu dan manusia yang lain (di masamu)
untuk membawa
risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku,
sebab itu berpegang
teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu
dan hendaklah kamu
termasuk orang-orang yang bersyukur."
***7:145***
145. Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh
[566] (Taurat)
segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan
bagi segala sesuatu;
maka (Kami berfirman): "Berpeganglah kepadanya
dengan teguh dan
suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya)
dengan
sebaik-baiknya [567], nanti Aku akan memperlihatkan
kepadamu negeri
orang-orang yang fasik [568].
[566] Luh ialah: kepingan dari batu atau kayu
yang tertulis padanya
isi Taurat yang diterima Nabi Musa a.s. sesudah
munajat di gunung
Thursina.
[567] Maksudnya: utamakanlah yang wajib-wajib
dahulu dari yang sunat
dan mubah.
[568] Maksudnya: Allah mmeperlihatkan kampung
orang-orang fasik
seperti Fir'aun, 'Aad, Tsamud dan sebagainya yang
kampung-kampung itu
hancur bersama mereka akibat kejahatan dan kefasikan
mereka.
***7:146***
146. Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan
dirinya di
muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda
kekuasaan-Ku.
Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku) [569],
mereka tidak beriman
kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang
membawa kepada petunjuk,
mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka
melihat jalan
kesesatan, mereka terus memenempuhnya. Yang
demikian itu adalah
karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka
selalu lalai dari
padanya.
[569] Yang dimaksud dengan ayat-ayat di sini ialah:
ayat-ayat Taurat,
tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah.
***7:147***
147. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Kami dan mendustakan
akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka.
Mereka tidak diberi
balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan.
***7:148***
148. Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa ke
gunung Thur membuat
dari perhiasan-perhiasan (emas) mereka anak lembu
yang bertubuh dan
bersuara [570]. Apakah mereka tidak mengetahui
bahwa anak lembu itu
tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak
dapat (pula) menunjukkan
jalan kepada mereka? Mereka menjadikannya (sebagai
sembahan) dan
mereka adalah orang-orang yang zalim.
[570] Mereka membuat patung anak lembu dari emas.
Para Mufassirin
berpendapat bahwa patung itu tetap patung tidak
bernyawa dan
suara yang seperti lembu itu hanyalah disebabkan
oleh angin
yang masuk ke dalam rongga patung itu dengan tekhnik
yang
dikenal oleh Samiri waktu itu dan sebagian mufassirin
ada yang
menafsirkan bahwa patung yang dibuat dari emas
itu kemudian
menjadi tubuh yang bernyawa dan mempunyai suara
lembu.
***7:149***
149. Dan setelah mereka sangat menyesali perbuatannya
dan mengetahui
bahwa mereka telah sesat, merekapun berkata: "Sungguh
jika Tuhan kami
tidak memberi rahmat kepada kami dan tidak mengampuni
kami, pastilah
kami menjadi orang-orang yang merugi."
***7:150***
150. Dan tatkala Musa telah kembali kepada kaumnya
dengan marah dan
sedih hati berkatalah dia: "Alangkah buruknya
perbuatan yang kamu
kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu hendak
mendahului janji
Tuhanmu [571]? Dan Musapun melemparkan luh-luh
[572] (Taurat) itu dan
memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil
menariknya ke
arahnya, Harun berkata: "Hai anak ibuku, sesungguhnya
kaum ini telah
menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka membunuhku,
sebab itu
janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira
melihatku, dan janganlah
kamu masukkan aku ke dalam golongan orang-orang
yang zalim"
[571] Maksudnya: apakah kamu tidak sabar menanti
kedatanganku kembali
sesudah munajat dengan Tuhan sehingga kamu membuat
patung untuk
disembah sebagai menyembah Allah?
[572] Lihat not 566.
***7:151***
151. Musa berdo'a: "Ya Tuhanku, ampunilah aku
dan saudaraku dan
masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau
adalah Maha
Penyayang di antara para penyayang".
***7:152***
152. Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan
anak lembu (sebagai
sembahannya), kelak akan menimpa mereka kemurkaan
dari Tuhan mereka
dan kehinaan dalam kehidupan di dunia. Demikianlah
Kami memberi
balasan kepada orang-orang yang membuat-buat kebohongan.
***7:153***
153. Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian
bertaubat
sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu
sesudah taubat yang
disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
***7:154***
154. Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya
(kembali)
luh-luh (Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat
petunjuk dan
rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tuhannya.
***7:155***
155. Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya
untuk
(memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu yang
telah Kami tentukan.
Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa
berkata: "Ya Tuhanku,
kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan
mereka dan aku
sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan
kami karena perbuatan
orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu
hanyalah cobaan dari
Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa
yang Engkau kehendaki
dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau
kehendaki [573].
Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami
dan berilah kami
rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya".
[573] Perbuatan mereka membuat patung anak lembu
dan menyembahnya itu
adalah suatu cobaan Allah untuk menguji mereka,
siapa yang sebenarnya
kuat imannya dan siapa yang masih ragu-ragu. Orang-orang
yang lemah
imannya itulah yang mengikuti Samiri dan menyembah
patung anak lembu
itu. Akan tetapi orang-orang yang kuat imannya,
tetap dalam
keimanannya.
***7:156***
156. Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia
ini dan di
akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat)
kepada Engkau. Allah
berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa
yang Aku kehendaki
dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka
akan Aku tetapkan
rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang
menunaikan zakat dan
orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami".
***7:157***
157. (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul,
Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat
dan Injil yang ada di
sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan
yang ma'ruf dan melarang
mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan
bagi mereka
segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka
segala yang buruk dan
membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu
yang ada pada
mereka [574]. Maka orang-orang yang beriman kepadanya.
memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang
diturunkan kepadanya
(Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.
[574] Maksudnya: dalam syari'at yang dibawa oleh
Muhammad itu tidak
ada lagi beban-beban yang berat yang dipikulkan
kepada Bani Israil.
Umpamanya: mensyari'atkan membunuh diri untuk
sahnya taubat,
mewajibkan kisas pada pembunuhan baik yang disengaja
atau tidak tanpa
membolehkan membayar diat, memotong anggota badan
yang melakukan
kesalahan, membuang atau menggunting kain yang
kena najis.
***7:158***
158. Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku
adalah utusan Allah
kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan
langit dan bumi;
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain
Dia, Yang menghidupkan dan
mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan
Rasul-Nya, Nabi yang
ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya
(kitab-
kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat
petunjuk".
***7:159***
159. Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu
umat yang memberi
petunjuk (kepada manusia) dengan hak dan dengan
yang hak itulah
mereka menjalankan keadilan [575].
[575] Maksudnya: mereka memberi petunjuk dan menuntun
manusia dengan
berpedoman kepada petunjuk dan tuntunan yang datang
dari Allah s.w.t.
dan juga dalam hal mengadili perkara-perkara,
mereka selalu mencari
keadilan dengan berpedomankan petunjuk dan tuntunan
Allah.
***7:160***
160. Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku
yang masing-
masingnya berjumlah besar dan Kami wahyukan kepada
Musa ketika kaumnya
meminta air kepadanya: "Pukullah batu itu dengan
tongkatmu!". Maka
memancarlah dari padanya duabelas mata air. Sesungguhnya
tiap-tiap
suku mengetahui tempat minum masing-masing. Dan
Kami naungkan awan di
atas mereka dan Kami turunkan kepada mereka manna
dan salwa [576].
(Kami berfirman): "Makanlah yang baik-baik dari
apa yang telah Kami
rezkikan kepadamu". Mereka tidak menganiaya Kami,
tapi merekalah yang
selalu menganiaya dirinya sendiri.
[576] Lihat not 53.
***7:161***
161. Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka
(Bani Israil):
"Diamlah di negeri ini saja (Baitul Maqdis) dan
makanlah dari (hasil
bumi)nya di mana saja kamu kehendaki". Dan
katakanlah: "Bebaskanlah
kami dari dosa kami dan masukilah pintu gerbangnya
sambil membungkuk,
niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu". Kelak
akan Kami tambah
(pahala) kepada orang-orang yang berbuat baik.
***7:162***
162. Maka orang-orang yang zalim di antara mereka
itu mengganti
(perkataan itu) dengan perkataan yang tidak dikatakan
kepada
mereka [577], maka Kami timpakan kepada mereka
azab dari langit
disebabkan kezaliman mereka.
[577] Mereka diperintah untuk mengucap: "hiththatun"
(berarti: mohon
dilepaskan dari dosa), namun mereka mengubahnya
sambil
mencemoh dan mengucap: "hinthatun sya'iirah" (berarti:
gandum).
***7:163***
163. Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang
negeri [578] yang
terletak di dekat laut ketika mereka melanggar
aturan pada hari
Sabtu [579], di waktu datang kepada mereka ikan-ikan
(yang berada di
sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air,
dan di hari-hari yang
bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada
mereka. Demikianlah
Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku
fasik.
[578] Yaitu kota Eliah yang terletak di pantai
laut Merah antara kota
Mad-yan dan bukit Thur.
[579] Menurut aturan itu mereka tidak boleh bekerja
pada hari Sabtu,
karena hari Sabtu itu dikhususkan hanya untuk
beribadat.
***7:164***
164. Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara
mereka berkata:
"Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan
membinasakan mereka atau
mengazab mereka dengan azab yang amat keras?"
Mereka menjawab: "Agar
kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab)
kepada Tuhanmu [580],
dan supaya mereka bertakwa.
[580] Alasan mereka itu ialah bahwa mereka telah
melaksanakan perintah
Allah untuk memberi peringatan.
***7:165***
165. Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan
kepada
mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang
dari perbuatan jahat
dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim
siksaan yang keras,
disebabkan mereka selalu berbuat fasik.
***7:166***
166. Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap
apa yang
dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya:
"Jadilah
kamu kera yang hina [581].
[581] Lihat not 60.
***7:167***
167. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan,
bahwa
sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang
Yahudi)
sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan
kepada mereka azab
yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat
cepat siksa-Nya, dan
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
***7:168***
168. Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi
beberapa
golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh
dan di antaranya ada
yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan
(nikmat) yang
baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar
mereka kembali (kepada
kebenaran).
***7:169***
169. Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang
jahat) yang
mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia
yang rendah ini, dan
berkata: "Kami akan diberi ampun". Dan kelak jika
datang kepada mereka
harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya
mereka akan
mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian
Taurat sudah diambil dari
mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan
terhadap Allah
kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari
apa yang tersebut
di dalamnya?. Dan kampung akhirat itu lebih
bagi mereka yang
bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?
***7:170***
170. Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan
Al Kitab (Taurat)
serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala)
karena sesungguhnya Kami
tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan
perbaikan.
***7:171***
171. Dan (ingatlah), ketika Kami mengangkat bukit
ke atas mereka
seakan-akan bukit itu naungan awan dan mereka
yakin bahwa bukit itu
akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepada
mereka):
"Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan
kepadamu, serta
ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut
di dalamnya supaya kamu
menjadi orang-orang yang bertakwa".
PENGHIANATAN ORANG-ORANG YAHUDI TERHADAP PERJANJIAN
MANUSIA DENGAN ALLAH.
Ketauhidan sesuai dengan fitrah manusia.
***7:172***
172. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan
keturunan anak-anak
Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa
mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?"
Mereka
menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi
saksi". (Kami
lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat
kamu tidak mengata-
kan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang
yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan)",
***7:173***
173. atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya
orang-orang tua
kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu,
sedang kami ini adalah
anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka.
Maka apakah Engkau
akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang
yang sesat
dahulu [582]?"
[582] Maksudnya: agar orang-orang musyrik itu
jangan mengatakan bahwa
bapak-bapak mereka dahulu telah mempersekutukan
Tuhan, sedang mereka
tidak tahu menahu bahwa mempersekutukan Tuhan
itu salah, tak ada lagi
jalan bagi mereka, hanyalah meniru orang-orang
tua mereka yang
mempersekutukan Tuhan itu. Karena itu mereka menganggap
bahwa mereka
tidak patut disiksa karena kesalahan orang-orang
tua mereka itu.
***7:174***
174. Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat
itu, agar mereka
kembali (kepada kebenaran).
Perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Allah.
***7:175***
175. Dan bacakanlah kepada mereka berita orang
yang telah Kami
berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan
tentang isi Al Kitab),
kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat
itu, lalu dia diikuti
oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah
dia termasuk
orang-orang yang sesat.
***7:176***
176. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya
Kami tinggikan
(derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia
cenderung kepada dunia
dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka
perumpamaannya seperti
anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya
dan jika kamu
membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga).
Demikian itulah
perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Kami. Maka
ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar
mereka berfikir.
***7:177***
177. Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang
mendustakan ayat-
ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka
berbuat zalim.
Sifat-sifat penghuni neraka.
***7:178***
178. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah,
maka dialah yang
mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan
Allah [583], maka
merekalah orang-orang yang merugi.
[583] Lihat not 34.
***7:179***
179. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi
neraka Jahannam)
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai
hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah)
dan mereka mempunyai
mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah).
Mereka itu sebagai
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
Mereka itulah
orang-orang yang lalai.
Kedatangan azab Allah kepada orang-orang yang
mendustakan ayat-
ayat-Nya dengan cara istidraj [584].
[584] Yaitu: dengan membiarkan orang itu bergelimang
dalam kesesatannya,
hingga orang itu tidak sadar bahwa dia didekatkan
secara
berangsur-angsur kepada kebinasaan.
***7:180***
180. Hanya milik Allah asmaa-ul husna [585], maka
bermohonlah
kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu
dan tinggalkanlah
orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam
(menyebut) nama-
nama-Nya [586]. Nanti mereka akan mendapat balasan
terhadap apa yang
telah mereka kerjakan.
[585] Maksudnya: nama-nama yang agung yang sesuai
dengan sifat-sifat
Allah.
[586] Maksudnya: janganlah dihiraukan orang-orang
yang menyembah Allah
dengan nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat
dan keagungan
Allah, atau dengan memakai asmaa-ul husna, tetapi
dengan maksud
menodai nama Allah atau mempergunakan asmaa-ul
husna untuk nama-nama
selain Allah.
***7:181***
181. Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan
ada umat yang
memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak
itu (pula) mereka
menjalankan keadilan.
***7:182***
182. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Kami, nanti Kami
akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke
arah kebinasaan),
dengan cara yang tidak mereka ketahui.
***7:183***
183. Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya
rencana-Ku
amat teguh.
***7:184***
184. Apakah (mereka lalai) dan tidak memikirkan
bahwa teman mereka
(Muhammad) tidak berpenyakit gila. Dia (Muhammad
itu) tidak lain
hanyalah seorang pemberi peringatan lagi pemberi
penjelasan.
***7:185***
185. Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan
langit dan bumi
dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan
kemungkinan telah
dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita
manakah lagi mereka
akan beriman sesudah Al Qur'an itu?
***7:186***
186. Barangsiapa yang Allah sesatkan [587], maka
baginya tak ada
orang yang akan memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan
mereka
terombang-ambing dalam kesesatan.
[587] Lihat not 34.
Hanya Allah-lah yang mengetahui waktu datangnya
hari kiamat.
***7:187***
187. Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat:
"Bilakah terjadinya?"
Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang
kiamat itu adalah pada
sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan
waktu
kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat
(huru haranya bagi
makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu
tidak akan datang
kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya
kepadamu
seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah:
"Sesungguhnya
pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di
sisi Allah, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui".
***7:188***
188. Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfa'atan
bagi
diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali
yang dikehendaki
Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib,
tentulah aku membuat
kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan
ditimpa kemudharatan.
Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan
pembawa berita gembira
bagi orang-orang yang beriman".
Tuhan mengingatkan manusia kepada asal usul kejadiannya.
***7:189***
189. Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang
satu dan dari
padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa
senang kepadanya.
Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung
kandungan yang
ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa
waktu). Kemudian
tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri)
bermohon kepada
Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya
jika Engkau memberi kami
anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang
yang bersyukur".
***7:190***
190. Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang
anak yang
sempurna, maka keduanya [588] menjadikan sekutu
bagi Allah terhadap anak
yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu.
Maka Maha Tinggi
Allah dari apa yang mereka persekutukan.
[588] Maksudnya: orang-orang musyrik itu menjadikan
sekutu bagi Tuhan
dalam menciptakan anak itu dengan arti bahwa anak
itu mereka pandang
sebagai hamba pula bagi berhala yang mereka sembah.
Karena itulah
mereka menamakan anak-anak mereka dengan Abdul
Uzza, Abdu Manaah,
Abdu Syam dan sebagainya.
***7:191***
191. Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan)
berhada-berhala
yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan
berhala-berhala itu
sendiri buatan orang.
***7:192***
192. Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi
pertolongan kepada
penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun
berhala-berha]a
itu tidak dapat memberi pertolongan.
***7:193***
193. Dan jika kamu (hai orang-orang musyrik) menyerunya
(berhala)
untuk memberi petunjuk kepadamu, tidaklah berhala-berhala
itu dapat
memperkenankan seruanmu; sama saja (hasilnya)
buat kamu menyeru mereka
ataupun kamu herdiam diri.
Berhala tidak patut disembah.
***7:194***
194. Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru
selain Allah itu
adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan
kamu. Maka serulah
berhala-berhala itu lalu biarkanlah mereka mmperkenankan
permintaanmu,
jika kamu memang orang-orang yang benar.
***7:195***
195. Apakah berhala-berhala mempunyai kaki yang
dengan itu ia dapat
berjalan, atau mempunyai tangan yang dengan itu
ia dapat memegang
dengan keras [589], atau mempunyai mata yang dengan
itu ia dapat
melihat, atau mempunyai telinga yang dengan itu
ia dapat mendengar?
Katakanlah: "Panggillah berhala-berhalamu yang
kamu jadikan sekutu
Allah, kemudian lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan)-ku.
tanpa
memberi tangguh (kepada-ku)".
[589] Kata "yabthisyuun" di sini diartikan bertindak
dengan keras;
maksudnya: menampar, merusak, memukul, merenggut
dengan kasar dan
sebagainya.
***7:196***
196. Sesungguhnya pelindungku ialahlah Yang telah
menurunkan Al
Kitab (Al Qur'an) dan Dia melindungi orang-orang
yang saleh.
***7:197***
197. Dan berhala-berhala yang kamu seru selain
Allah tidaklah
sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat menolong
dirinya sendiri.
***7:198***
198. Dan jika kamu sekalian menyeru (berhala-berhala)
untuk memberi
petunjuk, niscaya berhala-herhala itu tidak dapat
mendengarnya. Dan
kamu melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu
padahal ia tidak
melihat.
Dasar-dasar al-akhlaqul kariimah.
***7:199***
199. Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang
mengerjakan yang
ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang
yang bodoh.
***7:200***
200. Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan
maka berlindunglah
kepada Allah [590]. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar
lagi Maha
Mengetahui.
[590] Maksudnya: membaca "A'udzubillahi minasy-syaithaanir-rajiim".
***7:201***
201. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila
mereka ditimpa
was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah,
maka ketika itu juga
mereka melihat kesalahan-kesalahannya.
***7:202***
202. Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir
dan fasik) membantu
syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak
henti-hentinya
(menyesatkan).
ADAB MENDENGAR PEMBACAAN AL QUR'AN DAN BERZIKIR.
***7:203***
203. Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat
Al Qur'an kepada
mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat
sendiri ayat itu?"
Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya mengikut apa
yang diwahyukan dari
Tuhanku kepadaku. Al Qur'an ini adalah bukti-bukti
yang nyata dari
Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman."
***7:204***
204. Dan apabila dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah
baik-baik,
dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat
rahmat [591].
[591] Maksudnya: jika dibacakan Al Qur'an kita
diwajibkan mendengar
dan memperhatikan sambil berdiam diri, baik dalam
sembahyang maupun
di luar sembahyang, terkecuali dalam shalat berjamaah
ma'mum boleh
membaca Al Faatihah sendiri waktu imam membaca
ayat-ayat Al Qur'an.
***7:205***
205. Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu
dengan merendahkan
diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan
suara, di waktu pagi
dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang
yang lalai.
***7:206***
206. Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di
sisi Tuhanmu
tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka
mentasbihkan-Nya dan
hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud [592].
[592] Ini salah satu ayat saj-dah yang disunatkan
kita bersujud
setelah membacanya atau mendengarnya, baik di
dalam sembahyang maupun
di luar sembahyang. Sujud ini dinamakan sujud
"Tilawah".
***7:207***
PENUTUP
Surat Al A'raaf dimulai dengan pengutaraan tentang
kewajiban
manusia mengikuti rasul serta akibat-akibat mengingkarinya.
Selanjutnya diterangkan tentang perselisihan antara
Nabi Adam dan
iblis di surga yang juga merupakan permulaan perselisihan
antara
golongan yang ta'at kepada perintah Allah dan
golongan yang
mengingkari sebagaimana yang terjadi pada nabi-nabi
dahulu dengan
umat-umatnya. Kemudian surat ini ditutup dengan
adab-adab orang
mu'min, adab-adab mendengarkan ayat-ayat Allah
dan bagaimana cara
berdo'a dan berzikir kepada-Nya.
PERSESUAIAN ANTARA SURAT AL-A'RAAF DENGAN SURAT
AL ANFAAL.
1. Akhir surat Al A'raaf mengemukakan keadaan
beberapa orang rasul
sebelum Nabi Muhammad s.a.w. dalam menghadapi
kaumnya, sedang
permulaan surat Al Anfaal menerangkan keadaan
Nabi Muhammad s.a.w.
dalam menghadapi umatnya.
2. Permusuhan antara Adam dan iblis di surga kemudian
dilanjutkan
dengan permusuhan antara manusia yang menerima
petunjuk Allah dengan
yang mengingkarinya, hal ini diterangkan dalam
surat Al A'raaf. Hal
yang serupa diterangkan lebih jelas dalam surat
Al Anfaal sebagaimana
pertentangan ke dua golongan itu, serta tingkah
laku mereka dalam
peperangan Badar.
Surat Al A'raaf termasuk surat yang banyak persesuaiannya
dengan
surat-surat Al Qur'an yang lain: seperti dengan
surat Al Baqarah,
Ali 'Imran, At Tau-bah, Yunus dan sebagainya.
ke
atas |||
ke laman
ke
laman mutiara kesebelaas