mutiara kata
(DENGAN NAMA ALLAH YANG
MAHA PEMURAH LAGI MAHA
PENYAYANG)
Mutiara 1 hingga Mutiara 2
- Al Hadith, Mulai Mutiara 3 dan seterusnya - Terjemahan Al Quran.
MUTIARA1
|||MUTIARA2 |||| MUTIARA
3
MUTIARA
4 ||||
MUTIARA
5
|||| MUTIARA
6
MUTIARA
7||||
MUTIARA
8||||
MUTIARA
9
MUTIARA
10 ||||
MUTIARA 11 ||||
MUTIARA 12
#8 ***8:0***
AL ANFAAL
(Rampasan perang)
MUQADDIMAH
Surat Al Anfaal terdiri aras 75 ayat dan termasuk
golongan
surat-surat Madaniyyah, karena seluruh ayat-ayatnya
diturunkan di
Madinah.
Surat ini dinamakan Al Anfaal yang berarti harta
rampasan perang
berhubung kata Al Anfaal terdapat pada permulaan
surat ini dan
juga persoalan yang menonjol dalam surat ini ialah
tentang harta
rampasan perang, hukum perang dan hal-hal yang
berhubungan dengan
peperangan pada umumnya. Menurut riwayat Ibnu
Abbas r.a. surat
ini diturunkan berkenaan dengan perang Badar Kubra
yang terjadi
pada tahun kedua hijrah. Peperangan ini sangat
penting artinya,
karena dialah yang menentukan jalan sejarah Perkembangan
Islam.
Pada waktu itu umat Islam dengan berkekuatan kecil
untuk pertama
kali dapat mengalahkan kaum musyrikin yang berjumlah
besar, dan
berperlengkapan yang cukup, dan mereka dalam peperangan
ini
memperoleh harta rampasan perang yang tidak sedikit.
Oleh sebab itu timbullah masalah bagaimana membagi
harta-harta
rampasan perang itu, maka kemudian Allah menurunkan
ayat pertama
dari surat ini. Selain hal-hal tersebut di atas
maka Pokok-pokok
isinya adalah sebagai berikut:
I. Keimanan:
Allah selalu menyertai orang-orang yang beriman
dan melindungi
mereka; menentukan hukum-hukum agama itu hanyalah
hak Allah;
jaminan Allah terhadap kemenangan umat yang beriman;
'inayat
Allah terhadap orang-orang yang bertawakkal; hanyalah
Allah yang
dapat mempersatukan hati orang yang beriman; tindakan-tindakan
dan hukum-hukum Allah didasarkan atas kepentingan
umat manusia;
adanya malaikat yang menolong barisan kaum muslimin
dalam perang
Badar; adanya gangguan-gangguan syaitan pada orang-orang
mu'min
dan tipu daya mereka pada orang-orang musyrikin;
syirik adalah
dosa berat.
2. Hukum-hukum:
Aturan pembagian harta rampasan perang; kebolehan
memakan harta
rampasan perang; larangan lari/mundur dalam peperangan;
hukum
mengenai tawanan perang pada permulaan Islam;
kewajiban ta'at
kepada pimpinan dalam perang; keharusan mengusahakan
perdamaian;
kewajiban mempersiapkan diri dengan segala alat
perlengkapan
perang; ketahanan mental, sabar dan tawakkal serta
mengingat
Allah dalam peperangan; tujuan perang dalam Islam;
larangan
khianat kepada Allah dan Rasul serta amanat; larangan
mengkhianati perjanjian.
3. Kisah-kisah:
Keengganan beberapa orang Islam ikut perang Badar,
suasana
kaum muslimin di waktu perang Badar,
sebelumnya, sesudahnya dan waktu perang berlangsung;
keadaan Nabi
Muhammad s.a.w. sebelum hijrah serta permusuhan
kaum musyrikin
terhadap beliau; orang yahudi membatalkan perjanjian
damai dengan
Nabi Muhammad s.a.w.; kisah keadaan orang kafir
musyrikin dan
Ahli Kitab serta keburukan orang-orang munafik.
4. Dan lain lain:
Pengertian iman, tanda-tandanya dan sifat-sifat
orang yang
beriman; sunnatullah pada seseorang dan masyarakat.
AL ANFAAL (HARTA RAMPASAN PERANG)
SURAT KE-8: 75 Ayat
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang
KISAH PERANG BADAR
Cara pembagian ghanimah terserah kepada Allah
dan Rasul
***8:1***
1. Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian)
harta rampasan
perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang kepunyaan
Allah dan
Rasul [593], oleh sebab itu bertakwalah kepada
Allah dan
perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan
ta'atlah kepada
Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang
yang beriman."
[593] Maksudnya: pembagian harta rampasan itu
menurut ketentuan
Allah dan RasulNya.
Sifat-sifat orang mu'min.
***8:2***
2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman [594]
ialah mereka yang bila disebut
nama Allah [595] gemetarlah hati mereka, dan apabila
dibacakan ayat-
ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya),
dan hanya kepada Tuhanlah
mereka bertawakkal.
[594] Maksudnya: orang yang sempurna imannya.
[595] Dimaksud dengan disebut Allah itu ialah:
menyebut sifat-sifat yang
mengagungkan dan memuliakanNya.
***8:3***
3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat
dan yang menafkahkan
sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.
***8:4***
4. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya.
Mereka
akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di
sisi Tuhannya dan
ampunan serta rezki (ni'mat) yang mulia.
Keengganan sebahagian sahabat untuk pergi ke
peperangan Badar
dan pertolongan Allah kepada kaum muslimin.
***8:5***
5. Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu
pergi dan rumahmu dengan kebenaran,
padahal sesungguhnya sebagian dari orang-orang
yang
beriman itu tidak menyukainya,
[596] Maksudnya: Menurut Al Maraghi: Allah mengatur
pembagian harta
rampasan perang dengan kebenaran, sebagaimana
Allah menyuruhnya
pergi dari rumah (di Madinah) untuk berperang
ke Badar dengan
kebenaran pula. Menurut Ath-Thabari: Keluar dari
rumah dengan
maksud berperang.
***8:6***
6. mereka membantahmu tentang kebenaran sesudah
nyata (bahwa
mereka pasti menang), seolah-olah mereka dihalau
kepada
kematian, sedang mereka melihat (sebab-sebab kematian
itu).
***8:7***
7. Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu
bahwa salah
satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah
untukmu, sedang
kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekekuatan
senjatalah [597] yang untukmu, dan Allah menghendaki
untuk
membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan
memusnahkan
orang-orang kafir,
[597] Maksudnya kafilah Abu Sofyan yang membawa
dagangan dari
Siria. Sedangkan kelompok yang datang dari Mekkah
dibawah
pimpinan Utbah bin Rabi'ah bersama Abu Jahal.
***8:8***
8. agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan
membatalkan yang
batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa
(musyrik)
itu tidak menyukainya.
***8:9***
9. (Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan
kepada Tuhanmu, lalu
diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan
mendatangkan
bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat
yang datang
berturut-turut".
***8:10***
10. Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala
bantuan itu),
melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu
menjadi
tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah
dari sisi
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
***8:11***
11. (Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk
sebagai suatu
penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan
kepadamu
hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan
hujan itu dan
menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan
dan untuk
menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak
kaki(mu)
[598].
[598] Memperteguh telapak kaki disini dapat juga
diartikan dengan
keteguhan hati dan keteguhan pendirian.
***8:12***
12. (Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada
para malaikat:
"Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan
(pendirian)
orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku
jatuhkan rasa
ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka
penggallah kepala
mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka
[599].
[599] Maksudnya: ujung jari disini ialah anggota
tangan dan kaki.
***8:13***
13. (Ketentuan) yang demikian itu adalah karena
sesungguhnya mereka
menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa
menentang Allah dan
Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras
siksaan-Nya.
***8:14***
14. Itulah (hukum dunia yang ditimpakan atasmu),
maka rasakanlah
hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang yang
kafir itu ada
(lagi) azab neraka.
Larangan melarikan diri dari pertempuran.
***8:15***
15. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bertemu dengan
orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu,
maka janganlah
kamu membelakangi mereka (mundur).
***8:16***
16. Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur)
di waktu itu,
kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak
menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka
sesungguhnya
orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari
Allah, dan
tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah
tempat
kembalinya.
***8:17***
17. Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh
mereka, akan
tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan
kamu yang
melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah
yang melempar.
(Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka)
dan untuk
memberi kemenangan kepada orang-orang mu'min,
dengan kemenangan
yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi
Maha
Mengetahui.
***8:18***
18. Itulah (karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu),
dan
sesungguhnya Allah melemahkan tipu daya orang-orang
yang kafir.
***8:19***
19. Jika kamu (orang-orang musyrikin) mencari
keputusan, maka telah
datang keputusan kepadamu; dan jika kamu berhenti
[600]; maka
itulah yang lehih baik bagimu; dan jika kamu kembali
[601],
niscaya Kami kembali (pula) [602]; dan angkatan
perangmu
sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu
sesuatu bahayapun,
biarpun dia banyak dan sesungguhnya Allah beserta
orang-orang
yang beriman.
[600] Maksudnya: berhenti dari memusuhi dan memerangi
Rasul.
[601] Maksudnya: kembali memusuhi dan memerangi
Rasul.
[602] Maksudnya: Allah memberi pertolongan kepada
Rasul.
Larangan menyalahi perintah-perintah Allah.
***8:20***
20. Hai orang-orang yang beriman, ta'atlah kepada
Allah dan
Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya,
sedang kamu
mendengar (perintah-perintah-Nya),
***8:21***
21. dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang
(munafik) vang
berkata "Kami mendengarkan [603], padahal mereka
tidak
mendengarkan.
[603] Maksudnya: mereka mendengarkan tapi hati
mengingkarinya.
***8:22***
22. Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya
pada sisi
Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli [604]
yang tidak
mengerti apa-apapun.
[604] Maksudnya: manusia yang paling buruk di
sisi Allah ialah
yang tidak mau mendengar, menuturkan dan memahami
kebenaran.
***8:23***
23. Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan
ada pada mereka,
tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar.
Dan jikalau
Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya
mereka pasti
berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri
(dari apa yang
mereka dengar itu).
Kewajiban menta'ati perintah Allah dan Rasul-Nya.
***8:24***
24. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan
Allah dan seruan
Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu
yang memberi
kehidupan kepada kamu [605], ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah
membatasi antara manusia dan hatinya [606] dan
sesungguhnya
kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.
[605] Maksudnya: menyeru kamu berperang untuk
meninggikan kalimat
Allah yang dapat membinasakan musuh serta menghidupkan
Islam dan
muslimin. Juga berarti menyeru kamu kepada iman,
petunjuk jihad
dan segala yang ada hubungannya dengan kebahagiaan
hidup di dunia
dan akhirat.
[606] Maksudnya: Allah-lah yang menguasai hati
manusia.
***8:25***
25. Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang
tidak khusus
menimpa orang-orang yang zalim saja di antara
kamu. Dan
ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.
***8:26***
26. Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu
masih berjumlah
sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah),
kamu takut
orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah
memberi kamu
tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu
kuat dengan
pertolongan-Nya dan diberi-Nya karnu rezki dari
yang baik-baik
agar kamu bersyukur.
Larangan berkhianat dan faedah bertakwa.
***8:27***
27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengkhianati Allah
dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu
mengkhianati
amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang
kamu mengetahui.
***8:28***
28. Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu
itu hanyalah
sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah
pahala yang
besar.
***8:29***
29. Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa
kepada ALlah,
Kami akan memberikan kepadamu Furqaan [607]. Dan
kami akan jauhkan
dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni
(dosa-dosa)mu.
Dan Allah mempunyai karunia yang besar.
[607] Artinya: petunjuk yang dapat membedakan
antara yang haq dan yang batil, dapat juga diartikan disini sebagai pertolongan.
Permusuhan kaum musyrkin terhadap Nabi dan
kewajiban memerangi mereka sampai terpelihara agama Allah.
***8:30***
30. Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy)
memikirkan
daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu
atau
membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan
tipu daya dan
Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik
Pembalas
tipu daya.
***8:31***
31. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat
Kami, mereka
berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat
yang
seperti ini), kalau kami menhendaki niscaya kami
dapat membacakan
yang seperti ini, (Al Qur'an) ini tidak lain hanyalah
dongeng-
dongengan orang-orang purbakala".
***8:32***
32. Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang
musyrik) berkata:
"Ya Allah, jika betul (Al Qur'an) ini, dialah
yang benar dari
sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari
langit, atau
datangkanlah kepada kami azab yang pedih".
***8:33***
33. Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab
mereka, sedang
kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula)
Allah akan
mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun [608]
[608] Di antara mufassirin mengartikan "yastagfiruuna"
dengan
bertaubat dan ada pula yang mengartikan bahwa
di antara
orang-orang kafir itu ada orang muslim yang minta
ampun kepada
Allah.
***8:34***
34. Kenapa Allah tidak mengazab mereka padahal
mereka menghalangi
orang untuk (mendatangi) Masjidilharam, dan mereka
bukanlah
orang-orang yang berhak menguasainya? Orang-orang
yang berhak
menguasai(nya) hanyalah orang-orang yang bertakwa.
tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui.
***8:35***
35. Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu,
lain tidak hanyalah
siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab
disebabkan
kekafiranmu itu.
***8:36***
36. Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan
harta mereka
untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka
akan menafkahkan
harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka,
dan mereka akan
dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang
yang kafir
itu dikumpulkan,
***8:37***
37. supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk
dari yang baik dan
menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya
di atas sebagian yang
lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya
ke
dalam neraka Jahannam. Mereka itulah orang-orang
yang merugi.
***8:38***
38. Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu
[609]: "Jika mereka
berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan
mengampuni
mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu;
dan jika mereka
kembali lagi [610] sesungguhnya akan berlaku (kepada
mereka)
sunnah (Allah tenhadap) orang-orang dahulu ".
[609] Ialah: Abu Sofyan dan sahabat-sahabatnya.
[610] Maksudnya: jika mereka kafir dan kembali
memerangi Nabi.
***8:39***
39. Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah
[611] dan supaya
agama itu semata-mata untuk Allah [612]. Jika
mereka berhenti
(dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha
Melihat apa yang
mereka kerjakan.
[611] Maksudnya: gangguan-gangguan terhadap umat
Islam dan agama Islam.
[612] Maksudnya: Menurut An-Nasafi dan Al-Maraghi,
tegaknya agama
Islam dan sirnanya agama-agama yang batil.
***8:40***
40. Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah
bahwasanya Allah
Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik Pelindung
dan sebaik-baik
Penolong.
JUZ 10
Cara pembagian ghanimah.
***8:41***
41. Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat
kamu peroleh
sebagai rampasan perang [613], maka sesungguhnya
seperlima untuk
Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim,
orang-orang miskin
dan ibnussabil [614], jika kamu beriman kepada
Allah dan kepada
apa [615] yang kami turunkan kepada hamba Kami
(Muhammad) di hari
Furqaan [616], yaitu di hari bertemunya dua pasukan.
Dan Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.
[613] Yang dimaksud dengan rampasan perang (ghanimah)
adalah harta yang
diperoleh dari orang-orang kafir dengan melalui
pertempuran,
sedang yang diperoleh tidak dengan pertempuran
dinama fa'i.
Pembagian dalam ayat ini berhubungan dengan ghanimah
saja.
Fa'i dibahas dalam surat al-Hasyr
[614] Maksudnya: seperlima dari ghanimah itu dibagikan
kepada:
a. Allah dan RasulNya.
b. Kerabat Rasul (Banu Hasyim dan Muthalib).
c. Anak Yatim.
d. Fakir miskin.
e. Ibnussabil.
Sedang empat-perlima dari ghanimah itu dibagikan
kepada yang
ikut bertempur.
[615] Yang dimaksud dengan apa ialah: ayat-ayat
Al-Qur'an, malaikat dan
pertolongan.
[616] Furqaan ialah: pemisah antara yang hak dan
yang batil.
Yang dimaksud dengan hari Al Furqaan ialah hari
jelasnya
kemenangan orang Islam dan kekalahan orang kafir,
yaitu hari
bertemunya dua pasukan di peprangan Badar, pada
hari Jum'at
17 Ramadhan tahun ke 2 Hijriah. Sebagian mufassirin
berpendapat
bahwa ayat ini mengisyaratkan kepada hari permulaan
turunnya
Al Qur'anul Kariem pada malam 17 Ramadhan.
Rahmat Allah kepada kaum Muslimin dalam peperangan
Badar.
***8:42***
42. (Yaitu di hari) ketika kamu berada di pinggir
lembah yang dekat
dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh
sedang kafilah itu
berada di bawah kamu [617]. Sekiranya kamu mengadakan
persetujuan
(untuk menentukan hari pertempuran), pastilah
kamu tidak
sependapat dalam menentukan hari pertempuran itu,
akan tetapi
(Allah mempertemukan dua pasukan itu) agar Dia
melakukan suatu
urusan yang mesti dilaksanakan [618], yaitu agar
orang yang
binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata
dan agar orang
yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang
nyata (pula)
[619]. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui,
[617] Maksudnya: Kaum muslimin waktu itu berada
di pinggir lembah yang
dekat ke Madinah, dan orang-orang kafir berada
di pinggir lembah
yang jauh dari Madinah. Sedang kafilah yang dipimpin
oleh Abu
Sofyan itu berada di tepi pantai kira-kira 5 mil
dari Badar.
[618] Maksudnya: kemenangan kaum muslimin dan
kehancuran kaum
musyrikin.
[619] Maksudnya: agar orang-orang yang tetap di
dalam
kekafirannya tidak mempunyai alasan lagi untuk
tetap dalam
kekafiran itu, dan orang-orang yang benar keimanannya
adalah
berdasarkan kepada bukti-bukti yang nyata.
***8:43***
43. (yaitu) ketika Allah menampakkan mereka kepadamu
di dalam
mimpimu (berjumlah) sedikit. Dan sekiranya Allah
memperlihatkan
mereka kepada kamu (berjumlah) banyak tentu saja
kamu menjadi
gentar dan tentu saja kamu akan berbantah-bantahan
dalam urusan
itu, akan tetapi Allah telah menyelamatkan kamu.
Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
***8:44***
44. Dan ketika Allah menampakkan mereka kepada
kamu sekalian, ketika
kamu berjumpa dengan mereka berjumlah sedikit
pada penglihatan
matamu dan kamu ditampakkan-Nya berjumlah sedikit
pada
penglihatan mata mereka, karena Allah hendak melakukan
suatu
urusan yang mesti dilaksanakan. Dan hanyalah kepada
Allahlah
dikembalikan segala urusan.
Kewajiban berteguh hati, bersatu dalam peperangan
dan larangan berlaku
sombong dan riya'.
***8:45***
45. Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu
memerangi pasukan
(musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah
(nama) Allah
sebanyak-banyaknya [620] agar kamu beruntung.
[620] Maksudnya ialah: memperbanyak zikir dan
do'a.
***8:46***
46. Dan ta'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan
janganlah kamu
berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi
gentar dan
hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya
Allah beserta
orang-orang yang sabar.
***8:47***
47. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang
yang keluar dari
kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud
riya' kepada
manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah.
Dan (ilmu)
Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.
Pengkhianatan syaitan terhadap janjinya kepada
pengikut-pengikutnya.
***8:48***
48. Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang
baik pekerjaan
mereka dan mengatakan: "Tidak ada seorang manusiapun
yang dapat
menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya
saya ini adalah
pelindungmu". Maka tatkala kedua pasukan itu telah
dapat saling
lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik
ke belakang seraya
berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri daripada
kamu,
sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu
sekalian tidak
dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada
Allah". Dan Allah
sangat keras siksa-Nya.
***8:49***
49. (Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan
orang-orang yang ada
penyakit di dalam hatinya berkata: "Mereka itu
(orang-orang
mu'min) ditipu oleh agamanya". (Allah berfirman):
"Barang-
siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya
Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana".
***8:50***
50. Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut
jiwa orang-orang
yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka
(dan berkata):
"Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar",
(tentulah kamu
akan merasa ngeri).
***8:51***
51. Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri.
Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya
hamba-Nya,
Kebinasaan sesuatu kaum adalah lantaran perbuatan
mereka sendiri.
***8:52***
52. (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun
dan
pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya.
Mereka
mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa
mereka
disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha
Kuat lagi amat
keras siksaan-Nya.
***8:53***
53. (Siksaan) yang demikian itu adalah karena
sesungguhnya Allah
sekali-kali tidak akan merubah sesuatu ni'mat
yang telah
dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum
itu merubah
apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri [621],
dan sesungguhnya
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
[621] Allah tidak mencabut ni'mat yang telah dilimpahkan-Nya
kepada sesuatu kaum, selama kaum itu tetap ta'at
dan bersyukur
kepada Allah.
***8:54***
54. (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun
dan
pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya.
Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya maka Kami
membinasakan
mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan
Fir'aun dan
pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang
yang
zalim.
***8:55***
55. Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling
buruk di sisi Allah
ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu
tidak beriman.
***8:56***
56. (Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil
perjanjian dari
mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya
pada setiap
kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya).
***8:57***
57. Jika kamu menemui mereka dalam peperangan,
maka cerai beraikanlah
orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas)
mereka,
supaya mereka mengambil pelajaran.
Syirik adalah dosa yang paling besar dan sikap
menghadapi kaum
musyrikin dalam peperangan.
***8:58***
58. Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan
dari
suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian
itu kepada mereka
dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai
orang-orang yang berkhianat.
***8:59***
59. Dan janganlah orang-orang yang kafir itu mengira,
bahwa mereka
akan dapat lolos (dari kekuasaan Allah). Sesungguhnya
mereka
tidak dapat melemahkan (Allah).
***8:60***
60. Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan
apa saja yang
kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat
untuk berperang
(yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan
musuh Allah dan
musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu
tidak
mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa
saja yang kamu
nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi
dengan cukup
kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).
Cinta perdamaian dan keharusan mempertebal
semangat jihad.
***8:61***
61. Dan jika mereka condong kepada perdamaian,
maka condonglah
kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya
Dialah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
***8:62***
62. Dan jika mereka bermaksud menipumu, maka sesungguhnya
cukuplah
Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu
dengan
pertolongan-Nya dan dengan para mu'min,
***8:63***
63. dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang
yang beriman) [622].
Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang
berada di bumi,
niscaya kamu tidak dapat mempersatukan
hati mereka, akan tetapi
Allah telah mempersatukan hati mereka.
Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.
[622] Penduduk Madinah yang terdiri dari suku
Aus dan Khazraj
selalu bermusuhan sebelum Nabi Muhammad s.a.w
hijrah ke Medinah
dan mereka masuk Islam, permusuhan itu hilang.
***8:64***
64. Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung)
bagimu dan bagi orang-orang
mu'min yang mengikutimu.
***8:65***
65. Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu'min
untuk berperang.
Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu,
niscaya mereka akan
dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika
ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan
seribu daripada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang
tidak
mengerti. [623]
[623] Maksudnya: mereka tidak mengerti bahwa perang
itu haruslah
untuk membela keyakinan dan mena'ati perintah
Allah. Mereka
berperang hanya semata-mata mempertahankan tradisi
jahiliyah dan
maksud-maksud duniawiyah lainnya.
***8:66***
66. Sekarang Allah telah meringankan kepadamu
dan dia telah
mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika
ada diantaramu seratus
orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan
dua ratus
orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang
(yang sabar),
niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu
orang, dengan seizin
Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.
***8:67***
67. Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan
sebelum ia
dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu
menghendaki
harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki
(pahala)
akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.
***8:68***
68. Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah
terdahulu dari
Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar
karena tebusan
yang kamu ambil.
***8:69***
69. Maka makanlah dari sebagian rampasan perang
yang telah kamu
ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik,
dan bertakwalah
kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha
Penyayang.
***8:70***
70. Hai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan
yang ada di
tanganmu: "Jika Allah mengetahui ada kebaikan
dalam hatimu,
niscaya Dia akan memberikan kepadamu yang lebih
baik dari apa
yang telah diambil daripadamu dan Dia akan mengampuni
kamu". Dan
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
***8:71***
71. Akan tetapi jika mereka (tawanan-tawanan itu)
bermaksud hendak
berkhianat kepadamu, maka sesungguhnya mereka
telah berkhianat
kepada Allah sebelum ini, lalu Allah menjadikan(mu)
berkuasa
terhadap mereka. Dan ALlah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana.
***8:72***
72. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
berhijrah serta
berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah
dan
orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan
pertoIongan
(kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu
sama lain
lindung-melindungi [624]. Dan (terhadap) orang-orang
yang
beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada
kewajiban
sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka
berhijrah.
(Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan
kepadamu dalam
(urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan
pertolongan
kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian
antara kamu
dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan.
[624] Yang dimaksud "lindung melindungi" ialah:
di antara
Muhajirin dan Anshar terjalin persaudaraan yang
amat teguh, untuk
membentuk masyarakat yang baik. Demikian keteguhan
dan keakraban
persaudaraan mereka itu, sehingga pada pemulaan
Islam mereka
waris-mewarisi seakan-akan mereka bersaudara kandung.
***8:73***
73. Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka
menjadi pelindung
bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin)
tidak
melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah
itu [625],
niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan
kerusakan yang
besar.
[625] Yang dimaksud dengan apa yang telah diperintahkan
Allah itu:
keharusan adanya persaudaraan yang teguh antara
kaum muslimin.
***8:74***
74. Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah
serta berjihad pada
jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat
kediaman dan
memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin),
mereka
itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka
memperoleh
ampunan dan rezki (ni'mat) yang mulia.
***8:75***
75. Dan orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian
berhijrah serta
berjihad bersamamu maka orang-orang itu termasuk
golonganmu
(juga). Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat
itu
sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada
yang bukan
kerabat) [626] di dalam kitab Allah. Sesungguhnya
Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.
[626] Maksudnya: yang jadi dasar waris mewarisi
dalam Islam ialah
hubungan kerabat, bukan hubungan persaudaraan
keagamaan
sebagaimana yang terjadi antara Muhajirin dan
Anshar pada
permulaan Islam.
***8:76***
PENUTUP
Surat Al Anfaal menerangkan hal-hal yang berhubungan
dengan peperangan pada umumnya, khususnya menerangkan Perang Badar, yaitu
peperangan yang menentukan jalan sejarah Islam dan muslimin, bahkan
tidak akan salah kiranya kalau dikatakan bahwa Perang Badar itu menetukan
jalan sejarah umat manusia pada umumnya. Sebahagian besar surat ini mengandung
hal-hal yang berhubungan dengan perdamaian dan peperangan; tingkah laku
orang-orang kafir, orang-orang munafik dan sebahagian orang-orang Islam
yang tidak kuat imannya dalam peperangan. Kemudian ditegaskan bahwa
Allah menolong orang-orang yang
beriman dan menghancurkan orang-orang kafir
dan munafik itu, adalah
merupakan sunnah-Nya yang tidak dapat dimungkiri
berlakunya, sebagaimana pernah terjadi pada Fir'aun dan kaumnya serta umat-umat
yang sebelumnya.
PERSESUAIAN SURAT AL ANFAAL DENGAN SURAT AT TAUBAH
Sebagaimana halnya hubungan surat-surat yang lain
dengan surat-surat
yang sesudahnya, maka hal yang dikemukakan oleh
surat Al Anfaal, seperti
hal-hal yang berhubungan dengan pokok-pokok agama
dan furu'nya, sunnah Allah, syari'at hukum-hukum perjanjian dan janji setia,
hukum perang dan damai dan sebagainya disebutkan dalam surat At Taubah,
umpamanya:
1. Perjanjian yang dikemukakan surat
Al Anfaal dijelaskan oleh surat
At Taubah, terutama hal-hal yang berhubungan dengan
pengkhianatan
musuh terhadap janji-janji mereka.
2. Sama-sama menerangkan tentang memerangi
orang-orang musyrikin dan Ahli Kitab.
3. Surat Al Anfaal mengemukakan bahwa
yang mengurus dan memakmurkan Masjidilharam itu ialah orang-orang yang
bertakwa, sedang surat At Taubah menerangkan bahwa orang-orang musyrik
tidak pantas mengurus dan memakmurkan mesjid, bahkan mereka akan menghalang-halangi
orang-orangIslam terhadapnya.
4. Surat Al Anfaal menyebut sifat-sifat
orang-orang yang sempurna imannya, dan sifat-sifat orang-orang kafir, lalu
pada akhir surat diterangkan pula tentang hukum perlindungan atas orang-orang
muslim yang berhijrah,
orang-orang muslim yang tidak berhijrah serta
orang-orang kafir. Hal
yang serupa dikemukakan pula pada surat At Taubah.
5. Surat Al Anfaal menganjurkan agar
bernafkah di jalan Allah, sedang
surat At Taubah menegaskan sekali lagi. Begitu
pula dalam surat Al Anfaal
diterangkan tentang penggunaan harta rampasan
perang, sedang surat
At Taubah menerangkan penggunaan zakat.
6. Surat Al Anfaal mengemukakan tentang
orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya, kemudian
surat At Taubah
menerangkannya lebih luas.
Kalau kita perhatikan, ternyata bahwa antara surat
Al Anfaal dan
surat At Taubah terdapat hubungan yang erat sekali.
Seakan-akan keduanya merupakan satu surat, bahkan sebahagian ahli tafsir
mengatakan bahwa: Kalau tidaklah karena ketentuan Allah, maka mereka akan
memandang surat Al Anfaaldan surat At Taubah sebagai satu surat.
#9 ***9:0***
SURAT AT TAUBAH
(Pengampunan)
MUQADDIMAH
Surat At Taubah terdiri atas 129 ayat termasuk
golongan surat-surat
Madaniyyah. Surat ini dinamakan "At Taubah" yang
berarti pengampunan
berhubung kata "At Taubah" berulang kali disebut
dalam surat ini.
Dinamakan juga dengan "Baraah" yang berarti berlepas
diri yang di sini
maksudnya pernyataan pemutusan perhubungan, disebabkan
kebanyakan
pokok pembicaraannya tentang pernyataan pemutusan
perjanjian damai
dengan kaum musyrikin.
Di samping kedua nama yang masyhur itu ada lagi
beberapa nama yang
lain yang merupakan sifat dari surat ini.
Berlainan dengan surat-surat yang lain, maka pada
permulaan surat ini
tidak terdapat basmalah, karena surat ini adalah
pernyataan perang
dengan arti bahwa segenap kaum muslimin dikerahkan
untuk memerangi
seluruh kaum musyrikin, sedangkan basmalah bernafaskan
perdamaian dan cinta kasih Allah.
Surat ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad s.a.w.
kembali dari peperangan Tabuk yang terjadi pada tahun 9 H. Pengumuman ini
disampaikan oleh
Saidina 'Ali r.a. pada musim haji tahun itu juga.
Selain daripada pernyataan pembatalan perjanjian
damai dengan kaum
musyrikin itu, maka surat ini mengandung pula
pokok-pokok isi sebagai
berikut:
I. Keimanan:
Allah selalu menyertai hamba-hamba-Nya yang beriman;
pembalasan atas amalan-amalan manusia hanya dari
Allah;
segala sesuatu menurut sunnatullah; perlindungan
Allah
bagi orang-orang yang beriman; kedudukan Nabi
Muhammad s.a.w.
di sisi Allah.
2. Hukum-hukum:
Kewajiban menafkahkan harta; macam-macam harta
dalam
agama serta penggunaannya; jizyah; perjanjian
dan perdamaian;
kewajiban umat Islam terhadap Nabinya; sebab-sebab
orang
Islam melakukan perang total; beberapa dasar
politik
kenegaraan dan peperangan dalam Islam.
3. Kisah-kisah:
Nabi Muhammad s.a.w. dengan Abu Bakar r.a. di
suatu
gua di bukit Tsur ketika hijrah; perang Hunain
(perang
Authas atau perang Hawazin); perang Tabuk.
4. Dan lain-lain:
Sifat-sifat orang yang beriman dan tingkatan-tingkatan
mereka.
AT-TAUBAH (PENGAMPUNAN)
SURAT KE-9: 129 Ayat
# PENGUMUMAN TENTANG PEMBATALAN PERJANJIAN
DAMAI DENGAN KAUM MUSYRIKIN
# Orang Islam bebas dari tanggung jawab terhadap
perjanjian dengan
# kaum musyrikin
***9:1***
1. (Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari
Allah dan RasulNya
(yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin
yang kamu
(kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan
mereka).
***9:2***
2. Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka
bumi selama empat
bulan dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak
akan dapat
melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan
orang-orang
kafir [627].
[627] Sebelum turunnya ayat ini ada perjanjian
damai antara Nabi
Muhammad s.a.w. dengan orang-orang musyrikin.
Di antara isi perjanjian
itu adalah tidak ada peperangan antara Nabi Muhammad
s.a.w. dengan
orang-orang musyrikin, dan bahwa kaum muslimin
dibolehkan berhaji
ke Makkah dan tawaf di Ka'bah. Allah SWT membatalkan
perjanjian itu
dan mengizinkan kepada kaum muslimin memerangi
kembali. Maka
turunlah ayat ini dan kaum musyrikin diberikan
kesempatan empat
bulan lamanya di tanah Arab untuk memperkuat diri.
***9:3***
3. Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah
dan Rasul-Nya kepada
umat manusia pada hari haji akbar [628] bahwa
sesungguhnya Allah dan
RasulNya berlepas diri dari orang-orang musyrikin.
Kemudian jika
kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka bertaubat
itu lebih baik bagimu;
dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa
sesungguhnya kamu
tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah
kepada orang-orang
kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang
pedih.
[628] Berbeda pendapat antara mufassirin (ahli
tafsir) tentang yang
dimaksud dengan haji akbar, ada yang mengatakan
hari Nahar, ada yang
mengatakan hari Arafah. Yang dimaksud dengan haji
akbar di sini adalah
haji yang terjadi pada tahun ke-9 hijrah.
***9:4***
4. kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah
mengadakan
perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi
sesuatu
pun (dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula) mereka
membantu
seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka
itu penuhilah
janjinya sampai batas waktunya [629]. Sesungguhnya
Allah menyukai
orang-orang yang bertaqwa.
[629] Maksud yang diberi tangguh empat bulan itu
ialah: mereka yang
memungkiri janji mereka dengan Nabi Muhammad SAW.
Adapun mereka yang
tidak memungkiri janjinya maka perjanjian itu
diteruskan sampai
berakhir masa yang ditentukan dalam perjanjian
itu. Sesudah berakhir
masa itu, maka tiada lagi perdamaian dengan orang-orang
musyrikin.
# Pengumuman perang terhadap musyrikin.
***9:5***
5. Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu [630],
maka bunuhlah
orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai
mereka, dan
tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah
ditempat
pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan
sholat dan
menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada
mereka untuk
berjalan [631]. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi maha
Penyayang.
[630] Yang dimaksud dengan bulan Haram disini
ialah: masa 4 bulan
yang diberi tangguh kepada kamu musyrikin itu,
yaitu mulai tanggal
10 Zulhijjah (hari turunnya ayat ini) sampai dengan
10 Rabi'ul akhir.
[631] Maksudnya: terjamin keamanan mereka.
***9:6***
6. Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin
itu meminta
perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya
ia sempat mendengar
firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat
yang aman baginya.
Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak
mengetahui.
# Sebab-sebab Perjanjian damai dibatalkan
***9:7***
7. Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi
Allah dan RasulNya
dengan orang-orang musyrikin, kecuali orang-orang
yang kamu telah
mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat
Masjidilharaam
[632]? maka selama mereka berlaku lurus terhadapmu,
hendaklah
kamu berlaku lurus (pula) terhadap mereka. Sesungguhnya
Allah
menyukai orang-orang yang bertakwa.
[632] Yang dimaksud dengan "dekat Masjidilharam"
ialah: Al-Hudaibiyah,
suatu tempat yang terletak dekat Makkah di jalan
ke Madinah.
Pada tempat itu Nabi Muhammad SAW mengadakan perjanjian
gencatan
senjata dengan kaum musyrikin dalam masa 10 tahun.
***9:8***
8. Bagaimana bisa (ada perjanjian dari sisi Allah
dan RasulNya
dengan orang-orang musyrikin), padahal jika mereka
memperoleh
kemenangan terhadap kamu, mereka tidak memelihara
hubungan
kekerabatan terhadap kamu dan tidak (pula mengindahkan)
perjanjian. Mereka menyenangkan hatimu dengan
mulutnya, sedang
hatinya menolak. Dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang
fasik (tidak menepati perjanjian).
***9:9***
9. Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga
yang sedikit, lalu
mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah.
Sesungguhnya amat
buruklah apa yang mereka kerjakan itu.
***9:10***
10. Mereka tidak memelihara (hubungan) kerabat
terhadap orang-orang
mu'min dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian.
Dan mereka itulah
orang-orang yang melampaui batas.
***9:11***
11. Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan
menunaikan zakat,
maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama.
Dan Kami
menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.
***9:12***
12. Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah
mereka berjanji, dan
mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin
orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang
(yang tidak dapat dipegang) janjinya, agar supaya
mereka
berhenti.
***9:13***
13. Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang
yang merusak
sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras
kemauannya untuk mengusir
Rasul dan merekalah yang pertama mulai memerangi
kamu?. Mengapakah
kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang
berhak untuk kamu
takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman.
***9:14***
14. Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan
mereka dengan
(perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan
mereka
dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan
hati orang-orang
yang beriman.
***9:15***
15. dan menghilangkan panas hati orang-orang mu'min.
Dan Allah
menerima taubat orang yang dikehendakiNya. Allah
maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana.
# Ujian keimanan.
***9:16***
16. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan,
sedang Allah belum
mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang
berjihad di antara
kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia
selain Allah,
RasulNya dan orang-orang yang beriman.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
# Orang-orang yang layak memakmurkan masjid.
***9:17***
17. Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan
mesjid-mesjid
Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri
kafir. Itulah
orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka
kekal di dalam
neraka.
***9:18***
18. Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah
ialah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta
tetap mendirikan
shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada
siapapun) selain
kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk
golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
***9:19***
19. Apakah (orang-orang) yang memberi minuman
orang-orang yang
mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu
samakan dengan
orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian serta bejihad
di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah;
dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada kaum yang zalim [633]
[633] Ayat ini diturunkan untuk membantah anggapan
bahwa memberi minumpara haji dan mengurus masjidilharam lebih utama dari
beriman
kepada Allah serta berhijrah di jalan Allah.
***9:20***
20. orang-orang yang beriman dan berhijrah serta
berjihad di jalan
Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah
lebih
tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang
yang
mendapat kemenangan.
***9:21***
21. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan
memberikan rahmat daripadaNya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh didalamnya
kesenangan yang kekal,
***9:22***
22. mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya
di sisi
Allah-lah pahala yang besar.
***9:23***
23. Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan
bapa-bapa dan
saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka
lebih
mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa
di antara kamu
yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah
orang-orang
yang zalim.
***9:24***
24. Katakanlah: "jika bapa-bapa , anak-anak ,
saudara-saudara,
isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan
yang
kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri
kerugiannya, dan
tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu
cintai dari
Allah dan RasulNYA dan dari berjihad di jalan
NYA, maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". Dan
Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
# Umat Islam mendapat kemenangan dalam pelbagai
pertempuran.
***9:25***
25. Sesungguhnya Allah telah menolo
ng kamu (hai para mu'minin) di medan
peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan
Hunain, yaitu
diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya
jumlah (mu), maka
jumlah yang banyak itu tidak memberi manfa'at
kepadamu sedikitpun,
dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu,
kemudian kamu
lari kebelakang dengan bercerai-berai.
***9:26***
26. Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada
RasulNya dan kepada
orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan
bala tentara yang
kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana
kepada orang-
orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada
orang-orang
yang kafir.
***9:27***
27. Sesudah itu Allah menerima taubat dari orang-orang
yang
dikehendakiNya. Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
***9:28***
28. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya
orang-orang yang
musyrik itu najis [634], maka janganlah mereka
mendekati
Masjidilharam [635] sesudah tahun ini [636]. Dan
jika kamu
khawatir menjadi miskin [637], maka Allah nanti
akan memberimu
kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
[634] Maksudnya: jiwa musyrikin itu dianggap kotor,
karena
menyekutukan Allah.
[635] Maksudnya: tidak dibenarkan mengerjakan
haji dan umrah.
Menurut pendapat sebagian mufassirin yang lain,
ialah kaum
musyrikin itu tidak boleh masuk daerah haram baik
untuk
keperluan haji dan umrah atau untuk keperluan
yang lain.
[636] Maksudnya setelah tahun 9 hijrah.
[637] Karena tidak membenarkan orang musyrikin
mengerjakan haji
dan umrah, karena pencaharian orang-orang muslim
boleh jadi
berkurang.
***9:29***
29. Perangilah orang-orang yang tidak beriman
kepada Allah dan tidak
(pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak
mengharamkan apa
yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak
beragama dengan
agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang)
yang diberikan
Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar
jizyah [638]
dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
[638] Jizyah ialah pajak per kepala yang dipungut
oleh pemerintah
Islam dari orang-orang yang bukan Islam, sebagai
imbangan bagi
keamanan diri mereka.
***9:30***
30. Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera
Allah" dan
orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera
Allah".
Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka,
mereka meniru
perkataan orang-orang kafir
yang terdahulu. Dilaknati Allah
mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?
***9:31***
31. Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan
rahib-rahib mereka sebagai
tuhan selain Allah [639] dan (juga mereka mempertuhankan)
Al Masih
putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah
Tuhan
yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia. Maha
suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
[639] Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran
orang-orang alim
dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun
orang-orang
alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat
atau
mengharamkan yang halal.
***9:32***
32. Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama)
Allah dengan mulut (ucapan-
ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain
menyempurnakan
cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak
menyukai.
***9:33***
33. Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan
membawa) petunjuk
(Al-Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya
atas segala
agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.
***9:34***
34. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
sebahagian besar dari
orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani
benar-benar
memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka
menghalang-halangi
(manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang
yang menyimpan emas
dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan
Allah, maka
beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan
mendapat) siksa
yang pedih,
***9:35***
35. pada hari dipanaskan emas perak itu dalam
neraka jahannam, lalu
dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung
mereka (lalu
dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu
yang kamu simpan
untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang
(akibat dari) apa
yang kamu simpan itu."
Bulan-bulan yang dihormati.
***9:36***
36. Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah
adalah dua belas bulan,
dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan
langit dan bumi,
di antaranya empat bulan haram [640]. Itulah (ketetapan)
agama
yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri
[641] kamu dalam
bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin
itu semuanya
sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya,
dan ketahuilah
bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
[640] lihat not [119].
[641] Maksudnya janganlah kamu menganiaya dirimu
dengan
mengerjakan perbuatan yang dilarang, seperti melanggar
kehormatan
bulan itu dengan mengadakan peperangan.
***9:37***
37. Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram
itu [642] adalah menambah kekafiran. Disesatkan orang-orang yang kafir
dengan mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun
dan
mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka
dapat
mempersesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya,
maka
mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah.
(Syaitan)
menjadikan mereka memandang perbuatan mereka yang
buruk itu. Dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang kafir.
[642] Muharram, Rajab, Zulqaedah dan Zulhijjah
adalah bulan-bulan
yang dihormati dan dalam bulan-bulan tersebut
tidak boleh diadakan
peperangan. Tetapi peraturan ini dilanggar oleh
mereka dengan
mengadakan peperangan di bulan Muharram, dan menjadikan
bulan
Safar sebagai bulan yang dihormati untuk pengganti
bulan Muharram
itu. Sekalipun bulangan bulan-bulan yang disucikan
yaitu, empat bulan
juga. Tetapi dengan perbuatan itu, tata tertib
di Jazirah Arab
menjadi kacau dan lalu lintas perdagangan terganggu.
KISAH PERANG TABUK.
Perintah untuk berjihad.
***9:38***
38. Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya
bila dikatakan kepadamu:
"Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah"
kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan
kehidupan di
dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal
keni'matan
hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan)
diakhirat hanyalah
sedikit.
***9:39***
39. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang,
niscaya Allah menyiksa
kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu)
dengan kaum
yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan
kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.
***9:40***
40. Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad)
maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir
(musyrikin Mekah)
mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah
seorang dari dua
orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu
dia berkata
kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita,
sesungguhnya Allah
beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya
kepada
(Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang
kamu tidak
melihatnya, dan Al-Quraan menjadikan orang-orang
kafir itulah
yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi.
Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. [643]
[643] Maksudnya: orang-orang kafir telah sepakat
hendak membunuh
Nabi SAW, maka Allah s.w.t. memberitahukan maksud
jahat orang-orang
kafir itu kepada Nabi SAW. Karena itu maka beliau
keluar dengan
ditemani oleh Abu Bakar dari Mekah dalam perjalanannya
ke Madinah
beliau bersembunyi di suatu gua di bukit Tsur.
***9:41***
41. Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa
ringan maupun berat,
dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di
jalan Allah. Yang
demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui.
***9:42***
42. Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu
keuntungan yang mudah
diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh,
pastilah
mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju
itu amat jauh
terasa oleh mereka. Mereka akan bersumpah dengan
(nama) Allah:
"Jikalau kami sanggup tentulah kami berangkat
bersama-samamu." Mereka membinasakan diri mereka sendiri [644] dan Allah
mengetahui bahwasesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.
[644] Maksudnya mereka akan binasa disebabkan
sumpah mereka yang palsu.
***9:43***
43. Semoga Allah mema'afkanmu. Mengapa kamu memberi
izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu
orang-orang
yang benar (dalam keuzurannya) dan sebelum kamu
ketahui
orang-orang yang berdusta?
Hanya orang munafiklah yang tidak mau berperang.
***9:44***
44. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan
hari kemudian, tidak
akan meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad
dengan harta dan
diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang
yang bertakwa.
***9:45***
45. Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu,
hanyalah
orang-orang yang tidak beriman kepada Allah
dan hari kemudian,
dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu
bimbang
dalam keraguannya.
***9:46***
46. Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka
menyiapkan
persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah
tidak menyukai
keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan
mereka. dan
dikatakan kepada mereka: "Tinggallah kamu bersama
orang-orang
yang tinggal itu."
***9:47***
47. Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya
mereka tidak
menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan
tentu mereka akan
bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu,
untuk mengadakan
kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu
ada orang-orang yang
amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah
mengetahui
orang-orang yang zalim.
***9:48***
48. Sesungguhnya dari dahulupun mereka telah mencari-cari
kekacauan
dan mereka mengatur pelbagai macam tipu daya untuk
(merusakkan)mu,
hingga datanglah kebenaran (pertolongan Allah)
dan menanglah
agama Allah, padahal mereka tidak menyukainya.
***9:49***
49. Di antara mereka ada orang yang berkata: "Berilah
saya keizinan
(tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan
saya terjerumus
dalam fitnah." Ketahuilah bahwa mereka telah
terjerumus ke dalam fitnah [645].
Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi
orang-orang
yang kafir.
[645] Ada beberapa orang munafik yang tidak mau
pergi berperang
ke Tabuk (daerah kekuasaan Rumawi) dengan berdalih
khawatir akan
tergoda oleh wanita-wanita Romawi, berhubung dengan
itu turunlah
ayat ini untuk membukakan rahasia mereka dan menjelaskan
bahwa
keengganan mereka pergi berperang itu adalah karena
kelemahan
iman mereka dan itu adalah suatu fitnah.
***9:50***
50. Jika kamu mendapat suatu kebaikan, mereka
menjadi tidak senang
karenanya; dan jika kamu ditimpa oleh sesuatu
bencana, mereka berkata:
"Sesungguhnya kami sebelumnya telah memperhatikan
urusan kami
(tidak pergi perang)" dan mereka berpaling dengan
rasa gembira.
***9:51***
51. Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa
kami melainkan apa
yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah
Pelindung kami,
dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman
harus
bertawakal."
***9:52***
52. Katakanlah: "tidak ada yang kamu tunggu-tunggu
bagi kami, kecuali
salah satu dari dua kebaikan [646]. Dan Kami menunggu-nunggu
bagi
kamu bahwa Allah akan menimpakan kepadamu azab
(yang besar) dari sisi-Nya. Sebab itu tunggulah, sesungguhnya kami
menunggu-nunggu
bersamamu."
[646] Yaitu mendapat kemenangan atau mati syahid.
***9:53***
53. Katakanlah: "Nafkahkanlah hartamu, baik dengan
sukarela ataupun
dengan terpaksa, namun nafkah itu sekali-kali
tidak akan diterima
dari kamu. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang
yang fasik.
***9:54***
54. Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk
diterima dari mereka
nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir
kepada Allah dan
RasulNya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang,
melainkan dengan
malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka,
melainkan dengan rasa enggan.
***9:55***
55. Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka
menarik hatimu.
Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi)
harta benda dan
anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan
di dunia dan
kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka
dalam keadaan
kafir.
***9:56***
56. Dan mereka (orang-orang munafik) bersumpah
dengan (nama) Allah,
bahwa sesungguhnya mereka termasuk golonganmu;
padahal mereka
bukanlah dari golonganmu, akan tetapi mereka adalah
orang-orang
yang sangat takut (kepadamu).
***9:57***
57. Jikalau mereka memperoleh tempat perlindunganmu
atau gua-gua atau
lobang-lobang (dalam tanah) niscaya mereka pergi
kepadanya dengan
secepat-cepatnya.
Sikap orang munafik terhadap pembagian sedekah.
***9:58***
58. Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu
tentang
(distribusi) zakat; jika mereka diberi sebahagian
dari padanya,
mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi
sebahagian dari
padanya, dengan serta merta mereka menjadi marah.
***9:59***
59. Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan
apa yang diberikan
Allah dan RasulNya kepada mereka, dan berkata:
"Cukuplah Allah
bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari
karunia-Nya dan
demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah
orang-orang
yang berharap kepada Allah," (tentulah yang demikian
itu lebih
baik bagi mereka).
Ketentuan pembagian zakat
***9:60***
60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk
orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para
mu'allaf yang
dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang
yang
berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka
yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
Allah, dan
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana [647].
[647] Yang berhak menerima zakat ialah:
1. Orang fakir: orang yang amat sengsara hidupnya,
tidak mempunyai
harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya.
2. Orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya
dan dalam keadaan kekurangan.
3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk
mengumpulkan dan membagikan zakat.
4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk
Islam dan
orang yang baru masuk Islam yang imannya masih
lemah.
5. Memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan
muslim yang
ditawan oleh orang-orang kafir.
6. Orang berhutang: orang yang berhutang karena
untuk kepentingan
yang bukan ma'siat dan tidak sanggup membayarnya.
Adapun orang
yang berhutang untuk memelihara persatuan umat
Islam dibayar
hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu
membayarnya.
7. Pada jalan Allah (sabilillah): yaitu untuk
keperluan pertahanan
Islam dan kaum muslimin. Di antara mufasirin ada
yang
berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga
kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan
sekolah, rumah
sakit dan lain-lain.
8. Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan
ma'siat mengalami
kesengsaraan dalam perjalanannya.
***9:61***
61. Di antara mereka (orang-orang munafik) ada
yang menyakiti Nabi
dan mengatakan: "Nabi mempercayai semua apa yang
didengarnya."
Katakanlah: "Ia mempercayai semua yang baik bagi
kamu, ia beriman
kepada Allah, mempercayai orang-orang mu'min,
dan menjadi rahmat
bagi orang-orang yang beriman di antara kamu."
Dan orang-orang
yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab
yang pedih.
Tuduhan-tuduhan orang munafik terhadap Nabi.
***9:62***
62. Mereka bersumpah kepada kamu dengan (nama)
Allah untuk mencari
keridhaanmu, padahal Allah dan Rasul-Nya itulah
yang lebih patut
mereka cari keridhaannya jika mereka adalah orang-orang
yang
mu'min.
***9:63***
63. Tidaklah mereka (orang-orang munafik itu)
mengetahui bahwasanya
barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka
sesungguhnya
nerakan jahannamlah baginya, kekal mereka di dalamnya.
Itu adalah
kehinaan yang besar.
***9:64***
64. Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan
terhadap
mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang
tersembunyi dalam
hati mereka. Katakanlah kepada mereka: "Teruskanlah
ejekan-ejekanmu
(terhadap Allah dan rasul-Nya)."
Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu
takuti itu.
***9:65***
65. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang
apa yang mereka
lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya
kami
hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja."
Katakanlah: "Apakah
dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu
selalu
berolok-olok?"
***9:66***
66. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir
sesudah beriman.
Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran
mereka taubat),
niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain)
disebabkan mereka
adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.
Hasutan-hasutan orang-orang munafik dan ancaman
Allah kepada mereka.
***9:67***
67. Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan.
sebagian dengan
sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh
membuat yang munkar dan
melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan
tangannya [648].
Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan
mereka.
Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang
yang
fasik.
[648] Maksudnya: berlaku kikir
***9:68***
68. Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki
dan perempuan dan
orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka
kekal di dalamnya.
Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela'nati
mereka, dan
bagi mereka azab yang kekal.
***9:69***
69. (keadaan kamu hai orang-orang munafik dan
musyrikin) adalah
seperti keadaan orang-orang sebelum kamu, mereka
lebih kuat daripada
kamu, dan lebih banyak harta dan anak-anaknya
dari kamu. Maka
mereka telah menikmati bagian mereka, dan kamu
telah meni'mati
bagian kamu sebagaimana orang-orang yang sebelummu
meni'mati
bagiannya, dan kamu mempercakapkan (hal yang batil)
sebagaimana mereka mempercakapkannya. Mereka itu amalannya menjadi sia-sia
di dunia dan di akhirat; dan mereka itulah orang-orang yang merugi.
***9:70***
70. Belumkah datang kepada mereka berita penting
tentang orang-orang
yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud,
kaum
Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang
telah musnah?
[649]. Telah datang kepada mereka rasul-rasul
dengan membawa
keterangan yang nyata, maka Allah tidaklah sekali-kali
menganiaya
mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya
diri mereka
sendiri.
[649] 'Aad adalah kaum Nabi Hud, Tsamud ialah
kaum Nabi Shaleh;
penduduk Madyan ialah kaum Nabi Syu'aib, dan penduduk
negeri
yang telah musnah adalah kaum Nabi Luth a.s.
Ajaran kepada orang-orang mu'min dan janji Allah
terhadap mereka.
***9:71***
71. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian
mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian
yang lain. Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari
yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta'at
pada Allah dan
Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh
Allah; sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
***9:72***
72. Allah menjanjikan kepada orang-orang
mu'min, lelaki dan perempuan,
(akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir
sungai-sungai,
kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat
yang bagus
di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih
besar; itu
adalah keberuntungan yang besar.
Keharusan bersikap tegas terhadap orang-orang
kafir dan munafik.
***9:73***
73. Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang
kafir dan orang-orang
munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka.
Tempat mereka
ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali
yang seburuk-buruknya.
***9:74***
74. Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah
dengan (nama) Allah,
bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu).
Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan
kekafiran, dan
telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini
apa yang mereka
tidak dapat mencapainya [650], dan mereka tidak
mencela (Allah dan
Rasul-Nya), kecuali karena Allah dan Rasul-Nya
telah melimpahkan
karunia-Nya kepada mereka.
Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik
bagi
mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah
akan mengazab
mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat;
dan mereka
sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak
(pula) penolong
di muka bumi.
[650] Maksudnya: mereka ingin membunuh Nabi Muhammad
s.a.w.
Ikrar orang munafik tak dapat dipercaya.
***9:75***
75. Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar
kepada Allah:
"Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian
karunia-Nya kepada
kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah
kami termasuk
orang-orang yang saleh.
***9:76***
76. Maka setelah Allah memberikan kepada mereka
sebahagian dari
karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu,
dan berpaling, dan
mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi
(kebenaran).
***9:77***
77. Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati
mereka sampai kepad waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri
terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena
mereka
selalu berdusta.
***9:78***
78. Tidaklah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui
rahasia dan
bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui
segala yang
ghaib.
Kemunafikan adalah dosa yang tidak diampuni
Allah.
***9:79***
79. (Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang
yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan
(mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain
sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik
itu menghina
mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka
itu, dan untuk
mereka azab yang pedih.
***9:80***
80. Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak
kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). Kendatipun kamu memohonkan
ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan
memberi ampunan kepada mereka. Yang demikian itu
adalah karena
mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah
tidak memberi
petunjuk kepada kaum yang fasik.
Keadaan orang-orang munafik yang tidak mau
berjihad.
***9:81***
81. Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut
perang) itu, merasa
gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah,
dan
mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa
mereka pada
jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu
berangkat (pergi
berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah:
"Api neraka jahannam
itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui.
***9:82***
82. Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan
menangis banyak,
sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka
kerjakan.
***9:83***
83. Maka jika Allah mengembalikanmu kepada suatu
golongan dari
mereka, kemudian mereka minta izin kepadamu untuk
keluar (pergi
berperang), maka Katakanlah: "Kamu tidak boleh
keluar bersamaku
selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh
bersamaku.
Sesungguhnya kamu telah rela tidak pergi berperang
kali yang
pertama. Karena itu duduklah bersama orang-orang
yang tidak ikut
berperang." [651].
[651] Setelah Nabi Muhammad SAW selesai dari peperangan
Tabuk dan
kembali ke Madinah dan bertemu segolongan orang-orang
munafik
yang tidak ikut perang, lalu mereka minta izin
kepadanya untuk
ikut berperang, maka Nabi Muhammad s.a.w. dilarang
oleh Allah
untuk mengabulkan permintaan mereka, karena mereka
dari
semula tidak mau ikut berperang.
Larangan menyembahyangkan jenazah orang munafik.
***9:84***
84. Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan
(jenazah) seorang yangmati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri
(mendo'akan) di
kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada
Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.
***9:85***
85. Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka
menarik hatimu.
Sesungguhnya Allah menghendaki akan mengazab mereka
di dunia
dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang
nyawa mereka,
dalam keadaan kafir.
Keengganan orang munafik untuk berjihad dan
pahala orang yang berjihad.
***9:86***
86. Dan apabila diturunkan suatu surat (yang memerintahkan
kepada
orang munafik itu): "Berimanlah kamu kepada Allah
dan berjihadlah
beserta Rasul-Nya", niscaya orang-orang yang sanggup
di antara
mereka meminta izin kepadamu (untuk tidak berjihad)
dan mereka
berkata: "Biarkanlah kami berada bersama orang-orang
yang duduk" [652].
[652] Maksudnya: orang-orang yang tidak ikut berperang.
***9:87***
87. Mereka rela berada bersama orang-orang yang
tidak berperang [653], dan hati mereka telah dikunci mati maka mereka tidak
mengetahui
(kebahagiaan beriman dan berjihad).
[653] Maksudnya: wanita-wanita, anak-anak, orang-orang
lemah,
orang-orang yang sakit dan orang-orang yang sudah
tua.
***9:88***
88. Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman
bersama dia, mereka
berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan mereka
itulah
orang-orang yang memperoleh kebaikan, dan mereka
itulah
orang-orang yang beruntung.
***9:89***
89. Allah telah menyediakan bagi mereka syurga
yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya.
Itulah
kemenangan yang besar.
***9:90***
90. Dan datang (kepada Nabi) orang-orang yang
mengemukakan 'uzur,
yaitu orang-orang Arab Baswi agar diberi izin
bagi mereka (untuk tidak berjihad), sedang orang-orang
yang
mendustakan Allah dan Rasul-Nya, duduk berdiam
diri saja. Kelak
orang-orang yang kafir di antara mereka itu akan
ditimpa azab
yang pedih.
Uzur-uzur syara' untuk tidak berjihad.
***9:91***
91. Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad)
atas orang-orang yang
lemah, orang-orang yang sakit dan atas orang-orang
yang tidak
memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan, apabila
mereka berlaku
ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada jalan
sedikitpun
untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik.
Dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang,
***9:92***
92. dan tiada (pula) berdosa atas orang-orang
yang apabila mereka
datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan,
lalu kamu
berkata: "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk
membawamu." lalu
mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran
air mata karena
kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa
yang akan mereka
nafkahkan [654].
[654] Maksudnya: mereka bersedih hati karena tidak
mempunyai
harta yang akan dibelanjakan dan kendaraan untuk
membawa mereka
pergi berperang.
***9:93***
93. Sesungguhnya jalan (untuk menyalahkan) hanyalah
terhadap
orang-orang yang meminta izin kepadamu, padahal
mereka itu
orang-orang kaya. Mereka rela berada bersama orang-orang
yang
tidak ikut berperang dan Allah telah mengunci
mati hati mereka,
maka mereka tidak mengetahui (akibat perbuatan
mereka).
JUZ 11
***9:94***
94. Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan
'uzurnya kepadamu,
apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari
medan perang).
Katakanlah: "Janganlah kamu mengemukakan 'uzur;
kami tidak percaya
lagi kepadamu, (karena) sesungguhnya Allah telah
memberitahukan
kepada kami beritamu yang sebenarnya.
Dan Allah serta Rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu,
kemudian kamu
dikembalikan kepada Yang mengetahui yang ghaib
dan yang
nyata, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang
telah kamu kerjakan.
***9:95***
95. Kelak mereka akan bersumpah kepadamu dengan
nama Allah, apabila
kamu kembali kepada mereka, supaya kamu berpaling
dari mereka
[655]. Maka berpalinglah dari mereka; karena sesungguhnya
mereka itu
adalah najis dan tempat mereka jahannam; sebagai
balasan atas apa
yang telah mereka kerjakan.
[655] Maksudnya: tidak mencela mereka.
***9:96***
96. Mereka akan bersumpah kepadamu, agar kamu
ridha kepada mereka.
Tetapi jika sekiranya kamu ridha kepada mereka,
sesungguhnya
Allah tidak ridha kepada orang-orang yang fasik
itu.
***9:97***
97. Orang-orang Arab Badwi itu [656], lebih sangat
kekafiran dan
kemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui
hukum-hukum
yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. Dan Allah
Maha mengetahui
lagi Maha Bijaksana.
[656] orang-orang Badwi ialah orang-orang Arab
yang berdiam di
padang pasir yang hidupnya selalu berpindah-pindah.
***9:98***
98. Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada orang
yang memandang apa
yang dinafkahkannya (di jalan Allah), sebagi suatu
kerugian, dan
dia menanti-nanti marabahaya menimpamu, merekalah
yang akan
ditimpa marabahaya. Dan Allah Maha Mendengar lagi
Maha
Mengetahui.
***9:99***
99. Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada orang
yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang
apa yang
dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan
untuk
mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan
untuk memperoleh
do'a Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu
adalah suatu
jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada
Allah). Kelak
Allah akan memasukan mereka kedalam rahmat (surga)Nya;
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
***9:100***
100. Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama
(masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang
yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun
ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah
kemenangan yang besar.
***9:101***
101. Di antara orang-orang Arab Badwi yang di
sekelilingmu [657] itu,
ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara
penduduk Madinah.
Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu
(Muhammad) tidak
mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui
mereka.
Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian
mereka akan
dikembalikan kepada azab yang besar.
[657] Maksudnya: orang-orang Badwi yang berdiam
di sekitar
Madinah.
***9:102***
102. Dan (ada pula) orang-orang lain yang mengakui
dosa-dosa mereka,
mereka mencampurbaurkan pekerjaan yang baik dengan
pekerjaan lain
yang buruk.
Mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka. Sesungguhnya
Allah
Maha Pengampun lagi maha Penyayang.
Keharusan penguasa memungut zakat.
***9:103***
103. Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,
dengan zakat itu kamu
membersihkan [658] dan mensucikan [659] mereka
dan mendo'alah
untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi)
ketenteraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui.
[658] Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka
dari kekikiran dan
cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda
[659] Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat
kebaikan dalam
hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.
***9:104***
104. Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah
menerima taubat dari
hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya
Allah Maha
Penerima taubat lagi Maha Penyayang?
***9:105***
105. Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah
dan Rasul-Nya serta
orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu,
dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan
yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang
telah kamu
kerjakan.
***9:106***
106. Dan ada (pula) orang-orang lain yang ditangguhkan
sampai ada
keputusan Allah; adakalanya Allah akan mengazab
mereka dan
adakalanya Allah akan menerima taubat mereka.
Dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Keharusan waspada terhadap tipu muslihat orang
yang mempergunakan
mesjid sebagai alatnya.
***9:107***
107. Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada
orang-orang yang
mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan
(pada orang-orang
mu'min), untuk kekafiran dan untuk memecah belah
antara
orang-orang mu'min serta menunggu kedatangan orang-orang
yang
telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu
[660]. Mereka
Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki
selain kebaikan."
Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka
itu adalah
pendusta (dalam sumpahnya).
[660] Yang dimaksudkan dengan orang yang telah
memerangi Allah dan
Rasul-Nya sejak dahulu ialah seorang pendeta Nasrani
bernama
Abu 'Amir, yang mereka tunggu-tunggu kedatangannya
dari Syiria
untuk bersembahyang di masjid yang mereka dirikan
itu, serta
membawa tentara Romawi yang akan memerangi kaum
muslimin. Akan
tetapi kedatangan Abu 'Amir ini tidak jadi karena
ia mati
di Syiria. Dan masjid yang didirikan kaum munafik
itu diruntuhkan
atas perintah Rasulullah s.a.w. berkenaan dengan
wahyu yang
diterimanya sesudah kembali dari perang Tabuk.
***9:108***
108. Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid
itu selama-lamanya. Sesungguh-nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa
(mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya.
Di dalamnya
mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan
diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.
***9:109***
109. Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya
di atas dasar
taqwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang
baik, ataukah
orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi
jurang yang
runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama
dengan dia ke dalam
neraka Jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk
kepada orang-
orang yang zalim.
***9:110***
110. Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu
senantiasa menjadi
pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila
hati mereka itu telah
hancur [661]. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana.
[661] Maksudnya: Bila perasaan mereka telah lenyap.
Ada pula yang
menafsirkan bila mereka tidak dapat taubat lagi.
Penghargaan Allah terhadap para syuhada'.
***9:111***
111. Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang
mu'min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka
membunuh atau
terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar
dari Allah di dalam
Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang
lebih menepati
janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah
dengan jual beli yang
telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan
yang besar.
***9:112***
112. Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat,
yang beribadat, yang
memuji, yang melawat [662], yang ruku', yang sujud,
yang menyuruh
berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan
yang memelihara
hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang
mu'min itu.
[662] Maksudnya: melawat untuk mencari ilmu pengetahuan
atau berjihad.
Ada pula yang menafsirkan dengan orang yang berpuasa.
Larangan memintakan ampun untuk orang musyrik.
***9:113***
113. Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang
yang beriman
memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang
musyrik,
walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat
(nya),
sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang
musyrik itu
adalah penghuni neraka jahanam.
***9:114***
114. Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada
Allah) untuk bapaknya
tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah
diikrarkannya
kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi
Ibrahim bahwa
bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim
berlepas diri dari
padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang
sangat lembut
hatinya lagi penyantun.
***9:115***
115. Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan
[663] suatu kaum,
sesudah Allah memberi petunjuk kepada mereka sehingga
dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus mereka
jauhi [664].
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
[663] Lihat not 34.
[664] Maksudnya: seseorang hamba tidak akan diazab
oleh Allah
semata-mata karena kesesatannya, kecuali jika
hamba itu melanggar
perintah-perintah yang sudah dijelaskan.
***9:116***
116. Sesungguhnya kepunyaan Allah-lah kerajaan
langit dan bumi. Dia
menghidupkan dan mematikan. Dan sekali-kali tidak
ada pelindung
dan penolong bagimu selain Allah.
***9:117***
117. Sesungguhnya Allah telah menerima taubat
Nabi, orang-orang
muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti
Nabi dalam masa
kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka
hampir berpaling,
kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya
Allah
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka,
***9:118***
118. dan terhadap tiga orang [665] yang ditangguhkan
(penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit
bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun telah sempit
(pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak
ada tempat lari dari (siksa)Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian
Allah menerima taubat
mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya
Allah-lah
Yang maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
[665] Yaitu Ka'ab bin Malik, Hilal bin Umayyah
dan Mararah bin
Rabi'. Mereka disalahkan karena tidak ikut berperang.
***9:119***
119. Hai orang-orang yang beriman bertakwalah
kepada Allah, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.
***9:120***
120. Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah
dan orang-orang Arab
Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut
menyertai
Rasulullah (berperang) dan tidak patut (pula)
bagi mereka lebih
mencintai diri mereka daripada mencintai diri
Rasul. Yang
demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa
kehausan,
kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah, dan
tidak (pula)
menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah
orang-orang
kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada
musuh,
melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang
demikian itu
suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan
pahala
orang-orang yang berbuat baik,
***9:121***
121. dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah
yang kecil dan tidak
(pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah,
melainkan
dituliskan bagi mereka (amal saleh pula) karena
Allah akan
memberi balasan kepada mereka yang lebih
baik dari apa yang
telah mereka kerjakan.
***9:122***
122. Tidak sepatutnya bagi mu'minin itu pergi
semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan
di antara
mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan
mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila
mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka
itu dapat menjaga
dirinya.
***9:123***
123. Hai orang-orang yang beriman, perangilah
orang-orang kafir yang
di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui
kekerasan
daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah bersama
orang-orang
yang bertaqwa.
***9:124***
124. Dan apabila diturunkan suatu surat, maka
di antara mereka
(orang-orang munafik) ada yang berkata: "Siapakah
di antara kamu
yang bertambah imannya dengan (turannya) surat
ini?" Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya,
dan mereka merasa gembira.
***9:125***
125. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati
mereka ada penyakit
[666], maka dengan surat itu bertambah kekafiran
mereka,
disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka
mati dalam
keadaan kafir.
[666] Maksudnya penyakin bathiniyah seperti kekafiran,
kemunafikan,
keragua-raguan dan sebagainya.
***9:126***
126. Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik)
memperhatikan bahwa
mereka diuji [667] sekali atau dua kali setiap
tahun, dan mereka
tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil
pelajaran?
[667] Yang dimaksud dengan ujian disini ialah:
musibah-musibah yang
menimpa mereka seperti terbukanya rahasia tipu
daya mereka,
pengkhianatan mereka dan sifat mereka menyalahi
janji.
***9:127***
127. Dan apabila diturunkan satu surat, sebagian
mereka memandang
kepada yang lain (sambil berkata): "Adakah seorang
dari
(orang-orang muslimin) yang melihat kamu?" Sesudah
itu merekapun
pergi. Allah telah memalingkan hati mereka disebabkan
mereka
adalah kaum yang tidak mengerti.
***9:128***
128. Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul
dari kaummu sendiri,
berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan
(keimanan dan
keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang
terhadap
orang-orang mukmin.
***9:129***
129. Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka
katakanlah: "Cukuplah
Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya
kepada-Nya aku
bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki
'Arsy yang agung".
***9:130***
PENUTUP
Surat At-Taubah mengandung pernyatan pembatalan
perjanjian damai oleh Nabi Muhammad s.a.w. dengan kaum musyrikin,
karena mereka tidak memenuhi syarat-syarat perjanjian damai pada
perjanjian Hudaibiyyah. Selanjutnya Surat At Taubah mengandung hukum peperangan
dan perdamaian, hukum kenegaraan, keadaan Nabi Muhammad s.a.w. di waktu
hijrah, dan kewajiban menafkahkan harta dan orang-orang yang berhak menerimanya.
HUBUNGAN SURAT AT-TAUBAH DENGAN SURAT YUNUS.
1. Akhir surat At-Taubah ditutup dengan menyebutkan
tentang risalah
Nabi Muhammad s.a.w. dan hal-hal serupa disebutkan
pula pada akhir surat Yunus.
2. Surat At-Taubah menyebutkan keadaan orang-orang
munafik serta menerangkan
perbuatan mereka di waktu Al Qur'an diturunkan,
sedang surat Yunus
menerangkan sikap orang kafir terhadap Al Qur'an.
ke
atas |||
ke laman
ke
laman mutiara kedua belas
selesai di copy 25.12.1999 - jam 4.10
petang.