Duhai Islamku.....
Akhir-akhir ini, perselisihan antar warga muslim Palestina dengan tentara Israel kembali menghangat. Sudah sekian banyak korban berjatuhan. Sampai-sampai orang tidak lagi merasa peduli dengan persoalan tersebut. Kematian yang menyelimuti warga muslim Palestina seakan-akan sudah menjadi berita sehari-hari yang 'membosankan'. Kita menjadi 'kebal' dengan berbagai berita ini. Kita tidak lagi merasa bahwa mereka adalah saudara kita. Sebagian kita masih bisa dengan asyiknya menyaksikan acara-acara hiburan televisi atau radio sementara mereka harus berhadapan dengan moncong sejata tentara zionis dan teroris dunia, Israel.
……….
Setiap kali umat ini berbuat maksiat kepada Rab-Nya, mengingkari karunia yang telah diberikan-Nya, maka Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa akan memberikan kemampuan kepada musuh-musuh umat menguasai umat ini. Memporakporandakan negerinya, merusak tatanannya, merobohkan masjid-masjidnya, merobek-robek kitabnya membuat hina para orang tua dan anak-anaknya. Dalam sebuah atsar yang disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam Al Bidayah wan Nihayah, Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman:
"Jika orang-orang yang telah mengenal-Ku berbuat maksiat kepada-Ku, maka Aku akan memberikan kekuasaan kepada orang yang tidak mengenal-Ku dapat menundukkannya."
Inilah realita kita dengan negara lalim dan tidak bermoral, Israel.
Apa yang anda ketahui tentang Israel ? Zionisme Internasional. Yahudi, keturunan kera dan babi. Hari ini mereka berteriak dan mengangkat panji-panji mereka. Hari ini kita berperang tetapi belum membawa serta Laa Ilaaha Illallaaah.
Kita masuk ke medan pertempuran dengan figur yang sudah terbalik, yang tidak lagi sanggup mengepakkan kedua sayapnya, maka akibatnya kita pulang dengan kekalahan.
Karena kita belum berperang melawan Yahudi dengan Laa ilaaha illalaah. Kita menghadapi mereka dengan faham sekulerisme, kesukuan, ….,….. maka kita pulang dengan membawa kekalahan.
Israel yang hanya dengan kekuatan yang kecil, tentara yang lemah, kekuatan yang tidak terlalu besar, mental pengecut, sanggup mengalahkan umat yang jumlahnya lebih dari satu milyar.
Sudah menjadi kewajiban setiap muslim, hatinya bergejolak, jiwanya terbakar melihat orang-orang Yahudi yang telah membunuh para nabi Allah, menyembelih para rasul-Nya, merobah isi kitab-Nya, kufur- terhadap ayat-ayat-Nya, melakukan kekufuran di rumah-Nya, menyebarkan perzinaan di muka bumi dan membangun pondasi sistem ekonomi riba diberbagai penjuru dunia.
Mereka tidak membiarkan satu istanapun miliki Islam melainkan mereka hancurkan. Mereka tidak biarkan satu bentengpun melainkan mereka porakporandakan. Tidak ada satu peninggalan) tradisi Islampun melainkan mereka robek-robek… mereka menyebarkan berbagai makar melawan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Merekalah yang merencanakan pembunuhan bahkan merekalah yang membunuhnya, karena beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam wafat sebagai seorang rasul yang syahid setelah diracun.
Seandainya Islam masuk dalam pertempuran melawan keturunan kera dan babi ini tentu mereka tidak akan sanggup menang melawan kita, karena Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa telah berjanji akan menolong orang yang 'menolong-Nya. (QS Al Hajj ayat 40 dan QS Ar Ruum ayat 47)
Umat ini sebenarnya sudah tahu bahwa setiap kali umat ini jauh dari Laa ilaaha illallaah, dan setiap kali banyak terjadi penyimpangan maka Allah akan memberikan kehinaan yang tidak akan mungkin bisa dilepaskan kecuali dengan kembali ke dalam agamanya.
Di masa lalu, orang-orang Mongol dapat mengalahkan kaum muslimin. Ini terjadi ketika kaum muslimin mulai berlomba-lomba mengejar dunia, ketika tujuan satu-satunya adalah memenuhi kebutuhan syahwat, ketika banyak terjadi bid'ah, khurafat, tersebarnya agama yang sudah mengalami banyak penyimpangan.
Sebagai hukuman atas perbuatan mereka ini adalah orang-orang Mongol tersebut. Mereka menyerang negeri-negeri Islam, merusak kehormatan, menebar kematian pada setiap rumahdan kampung yang mereka masuki. Mereka tinggalkan bangkai-bangkai di belakang mereka dan lautan darah mengalir di sela-sela kaki kuda-kuda mereka.
Mereka melempar warisan paling berharga umat Islam yaitu buku ke sungai Dijlah. Mereka melakukan berbagai tingkah yang tidak bisa dipercayai oleh seorang muslim. Namun itulah kenyataan yang terjadi. Orang-orang yang berada pada zaman itu mencatat kejadian-kejadian tersebut dalam karya-karya mereka, seperti Ibnul Atsir dalam Al Kamil-nya.
Kemudian Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa memberikan pertolongan pada umat ini…dan Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa tidak menolongnya dengan seorang Arab yang berasal dari suku Quraisy, tetapi Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa menolongnya dengan seorang keturunan Saljuk, yaitu Quthuz. Ia pimpin pasukan kaum muslimin kemudian menriakkan kembali teriakan kemenangan dan takbir-takbir kejayaan dari mulut kaum muslimin.
Seratus tahun setelah kemenangan yang cemerlang itu, kembali lagi umat ini sibuk dengan dunianya. Maka Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa memberikan kesempatan kepada orang-orang salib yang tidak mengenal Allah dapat menguasai dan mengalahkan kaum muslimin. Mereka memporakporandakan negeri-negeri kaum muslimin.
Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa ingin membangkitkan kembali mereka yang kedua kalinya. Kali ini ditangan seorang Kurdi, dan sekali lagi bukan orang Arab. Seorang Kurdi yang membali memproklamirkan jihad dan pengorbanan dan berperang melawan orang-orang salib dengan gagah berani. Akhirnya ia sanggup mengusir orang-orang salib dari negeri-negeri kaum muslimin dan membuka Baitul Maqdis.
Hari ini, ummat ini mengalami kehinaan dari berbagai arah, yang paling berat bagi diri kita adalah penjajahan dan pendudukan orang Yahudi terhadap tempat persinggahan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam saat melakukan isra. Mereka menginjak-injak kehormatan kita selama bertahun-tahun.
Pertanyaan yang harus dijawab sekarang adalah apakah umat ini masih mau kembali kepada agamanya, kembali kepada Rabnya agar Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berkenan memberikan pertolongan-Nya sebagaimana pada masa-masa para pendahulu kita. Ia tidak akan menyia-nyiakan orang yang kembali kepada-Nya dan berpegang teguh dengan pondasi agama-Nya.
Makhluk yang palig najis dan paling kecil kekuatan dan keberaniannya tidak akan lagi sanggup menginjak tanah kita dan merusak negeri kita kalau kita melakukan hal tersebut.
Wahai umat Islam, marilah kita sama-sama kembali kepada Rabb kita dan bersungguh-sungguh menolong agama Allah agar kita dapat bergembira meraih pertolongan yang Allah janjikan di masa mendatang. Hal itu sudah dekat.
Kemarin ketika seorang wanita 'Ammuriyah berteriak: Tolonglah kami wahai Mu'tashim. Maka Raja Mu'tashimpun mengirimkan pasukannya yang jumlah kekuatannya, bagian depan pasukan ini berada di 'Ammuriyah dan pasukan yang paling belakang berada di Baghdad. Mu'tashim sendiri yang memimpin pasukan besar tersebut. Sebelum berangkat, dia berkata: "Saya tidak akan meneguk air atau mandi junub sebelum saya menyerang mereka dengan pasukan yang akan memporakporandakan mereka." Kemudian beliau menyerukan jihad dan berangkat dengan disertai berkah dari Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dengan jumlah pasukan 90.000 orang.
Kemudian beliau bersama pasukan masuk ke beberapa kota sampai akhirnya sampai di 'Ammuriyah dan menguasai kota tersebut. Beliau memanggil laki-laki yang telah menyakiti wanita muslimah tersebut, kemudian beliau jadikan laki-laki tadi budak bagi wanita muslimah tersebut !
Hari ini, banyak dari para wanita dan anak-anak di Palestina yang berteriak: "Duhai Islamku"
Adakah yang menjawab panggilan ini ?
Apakah ada Mu'tashim lain yang akan memimpin pasukan untuk mengusir orang-orang Yahudi yang menodai kehormatan kaum muslimin.
:: KRONIK ::
Akademi Fantasi Presiden: Menuju Puncak Kekuasaan
Mengapa manusia harus menghancurkan apa yang sudah diberikan oleh Tuhan?
Perang Dua Jendral: Wiranto Circle vs Klenik SBY
Partai Seks Komersil
Kado Ulang Tahunku
Spiderleo
Jazz, Santana dan Tentangmu
Malam Absurd
On store now, Limited Edition
Duhai Islamku
Kabarmu di Surga
KPI, Kontes Presiden Indonesia 
Spider-Man 2. Masihkah Klise? 