
Jazz, Santana dan tentangmu
Malam masih seperti kemarin. Aku menikmati jazz seperti menikmati khayalan tentangmu. Yeah, yeah. Hidup yang bergairtah. Dan itu bisa membuatku lupa pada apapun yang menjemukan dalam hidup. Aku mencoba berpikir, apa ada yang lebih indah dari yang kurasakan malam ini?
Hidup. Seperti inilah hidupku sekarang. Semacam gaya hidup murahan—secangkir kopi susu, sepotong jazz, separuh obsesi akan senyummu dan sepenggal malam yang terus meulikis harapan—kujalani dalam ritme yang mengalir begitu saja. Tapi aku bersyukur juga, dibanding berpikir tentang politik atau konspirasi adu jotos para politikus atau kekerasan yang semakin menjadi-jadi dan tak kunjung usai atau pula tentang seoranmg rektor di sebuah universitas ternama yang melihat mahasiswanya tak lebih dari musuh yang harus diberantas dibanding sebagai anak yang haris di dikinya. Yeah, lamunan tentangmu lebih berarti dari segalanya.
Kutinggalkan jazz. Kucoba musik lain. Petikan gitar Carlos santana, membuatku terkesima. Siapa aSantana? Siapa aku? Siapa kita? Baramngkali hanya sepengal cerita tentang kehidupan. Mungkin hanyalah sebuah sejarah yang mengesankan di masa datang atau malah menjadi legenda dan mitops? Tapi santana benar-benar memukauku. Aku menyukai petikan gitarnya yang syahdu namu menyimpan harapan abadi:…..you know you’re my lover, when the wind blows I can feel you, through the weather and even when we’re apart, it feels like we’re together.
:: KRONIK ::
Akademi Fantasi Presiden: Menuju Puncak Kekuasaan
Mengapa manusia harus menghancurkan apa yang sudah diberikan oleh Tuhan?
Perang Dua Jendral: Wiranto Circle vs Klenik SBY
Partai Seks Komersil
Kado Ulang Tahunku
Spiderleo
Jazz, Santana dan Tentangmu
Malam Absurd
On store now, Limited Edition
Duhai Islamku
Kabarmu di Surga
KPI, Kontes Presiden Indonesia 
Spider-Man 2. Masihkah Klise? 