|
|
Filter Kimia
Rasanya tidak mudah untuk mendefinisikan sebuah filter kimia,
karena sepintas fungsinya hampir sama saja dengan sebuah filter
mekanik. Perbedaannya terletak pada ukuran partikel yang
di"garap", oleh karena itu boleh dikatakan bahwa filter
kimia adalah sebuah filter mekanik yang bekerja pada skala
molekuler. Seperti diungkapakan sebelumnya, filter mekanik
bekerja dengan manangkap suspensi, maka filter kimia bekerja dengan
menangkap bahan terlarut, seperti: gas, bahan organik terlarut, dan
sejenisnya. Mekanisme ini dilakukan dengan bantuan media filter
berupa arang aktif, resin ion, dan zeolit, atau melalui fraksinasi
air.
Filter kimia dapat melakukan fungsinya dengan tiga cara,
yaitu: (1) Serapan, (2) Pertukaran Ion, dan (3). Jerapan.
Serapan (Absorpsi).
Absorpsi merupakan suatu proses dimana suatu partikel terperangkap
kedalam struktur suatu media dan seolah-olah menjadi bagian dari
keseluruhan media tersebut. Proses ini dijumpai terutama dalam
media karbon aktif. Karbon aktif memiliki ruang pori sangat
banyak dengan ukuran tertentu. Pori-pori ini dapat menangkap
partikel-partikel sangat halus (molekul) dan menjebaknya disana.
Dengan berjalannya waktu pori-pori ini pada akhirnya akan jenuh dengan
partikel-partikel sangat halus sehingga tidak akan berfungsi
lagi. Sampai tahap tertentu beberapa jenis arang aktif
dapat di reaktivasi kembali, meskipun demikian tidak jarang yang
disarankan untuk sekali pakai. Reaktifasi karbon aktif sangat
tergantung dari metode aktifasi sebelumnya, oleh karena itu perlu
diperhatikan keterangan pada kemasan produk tersebut.
Secara umum karbon/arang aktif biasanya dibuat dari arang tempurung
dengan pemanasan pada suhu 600-2000°C pada tekanan tinggi. Pada
kondisi ini akan terbentuk rekahan-rekahan (rongga) sangat halus
dengan jumlah yang sangat banyak, sehingga luas permukaan arang
tersebut menjadi besar. 1gram karbon aktif, pada umumnya memiliki luas
permukaan seluas 500-1500m2, sehingga sangat efektif dalam menangkap
partikel-partikel yang sangat halus berukuran 0.01-0.0000001 mm.
Karbon aktif bersifat sangat aktif dan akan menyerap apa saja yang
kontak dengan karbon tersebut, baik di air maupun di udara. Apabila
dibiarkan di udara terbuka, maka dengan segera akan menyerap debu
halus yang terkandung diudara(polusi). Dalam waktu 60 jam biasanya
karbon aktif tersebut manjadi jenuh dan tidak aktif lagi. Oleh karena
itu biasanya arang aktif di kemas dalam kemasan yang kedap udara.
Jerapan(Adsorpsi).
Jerapan adalah suatu proses dimana suatu partikel
"menempel" pada suatu permukaan akibat dari adanya
"perbedaan" muatan lemah diantara kedua benda (gaya Van der
Waals), sehingga akhirnya akan terbentuk suatu lapisan tipis
partikel-pertikel halus pada permukaan tersebut. Permukaan karbon yang
mampu menarik molekul organik misalnya merupakan salah satu contoh
mekanisme jerapan, begitu juga yang terjadi pada antar muka
air-udara, yaitu mekanisme yang terjadi pada suatu protein
skimmer. Molekul organik bersifat polar sehingga salah satu
ujungnya akan cenderung tertarik pada air (disebut sebagai
hidrofilik/suka air) sedangkan ujung yang lain bersifat hidrofobik
(benci air). Permukaan molekul aktif seperti ini akan tertarik
pada antarmuka air-gas pada permukaan gelembung udara, sehingga
molekul-molekul tersebut akan membentuk suatu lapisan tipis disana dan
membentuk buih/busa. Dalam suatu protein skimmer; ketika gelembung
udara meninggalkan air menuju tampungan busa, gelembung udara tersebut
akan kolaps sehingga pada akhirnya bahan-bahan organik akan tertinggal
pada tampungan busa yang bersangkutan.
Pertukaran Ion
Pertukaran ion merupakan suatu proses dimana ion-ion yang terjerap
pada suatu permukaan media filter ditukar dengan ion-ion lain yang
berada dalam air. Proses ini dimungkinkan melalui suatu fenomena tarik
menarik antara permukaan media bermuatan dengan molekul-molekul
bersifat polar.
Apabila suatu molekul bermuatan menyentuh suatu permukaan yang
memiliki muatan berlawanan maka molekul tersebut akan terikat secara
kimiawi pada permukaan tersebut. Pada kondisi tertentu
molekul-molekul ini dapat ditukar posisinya dengan molekul lain yang
berada dalam air yang memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk
diikat. Dengan demikian maka proses pertukaran dapat
terjadi. Media yang dapat melakukan proses pertukaran seperti
ini diantaranya adalah Zeolit (baik alami atau buatan) dan resin.
Proses pertukaran yang berlangsung secara umum
mengikuti kaidah-kaidah tertentu. yaitu:
Pertama kation-kation dengan valensi lebih besar akan
dipertukarkan terlebih dahulu sebelum kation-kation dengan valensi lebih kecil. Sebagai
contoh apabila didalam akuarium kita
terdapat besi (ber-valensi 3), kalsium (ber- valensi 2) dan
amonium (ber- valensi1 ) dalam jumlah yang sama, maka besi akan
teleibh dahulu dijerap oleh zeolite, menyusul kalsium dan terakhir
amonium.
Kedua, kation yang konsentrasinya paling tinggi didalam
akuarium akan dijerap telebih dahulu walaupun valensi lebihkecil.
Sebagai contoh dalam kasus diatas, apabila konsentrasi (jumlah)
amonium jauh lebih banyak dibandingkan denga besi dan kalsium,
maka sesuai dengan aturan 2, amonium akan cenderung di jerap
terlebih dahulu.
Dengan proses-proses tersebut diatas maka filter kimia dapat
diberlakukan untuk "menjernihkan" air dari paritkel-partikel
berukuran molekuler yang tidak bisa diproses secara mekanik atau
biologi. Beberapa hal yang bisa di hilangkan dengan filter kimia
diantaranya adalah pengaruh racun, kesadahan, warna dan partikel organik
terlarut.
|

Arang Aktif Granular

Contoh mineral Zeolit

Resin
|