|
|
Filter Biologi
Filter biologi merupakan filter yang bekerja dengan bantuan
jasad-jasad renik khususnya bakteri dari golongan pengurai amonia.
Untuk itu agar jasad-jasad renik tersebut dapat hidup dengan baik di
dalam filter dan melakukan fungsinya dengan optimal diperlukan media
dan lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan
jasad-jasadrenik tersebut.
Fungsi utama dari filter biologi adalah mengurangi atau
menghilangkan amonia dari air. Seperti diketahui ikan melepaskan
amonia (NH3 atau amonium, NH4) ke dalam air, terutama melalui
insangnya. Jumlah yang dikeluarkan tergantung dari banyaknya
pakan yang dikonsumsi. Secara umum dapat dikatakan bahwa setiap
1 kg pakan akan menghasilkan 37 gram amonia. Dengan demikian dapat
diperkirakan berapa banyak konsentrasi amonia yang akan dikeluarkan
ikan setiap hari yang perlu dinetralisir oleh sebuah filter
biologi. Amonia juga dihasilkan oleh penghuni akuarium lainnya,
termasuk bakteri, jamur, infusoria dan juga sisa pakan ikan.
Proses pemfilteran amonia dalam akuarium mengikuti hukum
mengenai peredaran unsur Nitrogen di alam. Keterangan mengenai
ini dapat anda peroleh pada bahasan mengenai AMONIA.
Dengan memahami hal tersebut maka keberhasilan pengelolaan suatu
filter biologi akan dapat dipastikan. Sudah menjadi rahasia umum
bahwa filtrasi biologi merupakan bagian dari sistem filter
akuarium yang kerap membuat frustrasi penggemar ikan hias baru,
disamping itu sering juga diabaikan atau terlupakan oleh para
hobbiis berpengalaman, mereka baru menyadarinya apabila sesuatu hal
yang buruk terjadi pada akuairum mereka dan itu adalah akibat tidak
berfungsinya sistem filtrasi biologi pada akuarium mereka.
Dua golongan bakteri memegang peranan utama dalam filter biologi,
yaitu bakeri Nitrosomonas sp, dan bakteri Nitrobakter sp.
Nitrosomnas berperan mengoksidasi amonia menjadi nitrit,
sedangkan Nitrobacter berperan mengoksidasi nitrit menjadi
nitrat. Nitrosomonas dan Nirobakter hidup dengan melekatkan diri
pada benda padat dalam akuarium, oleh karena itu agar keperluan hidup
(tempat tinggal) mereka terpenuhi perlu disediakan tempat untuk
melekatkan diri. Segala jenis benda padat, selama itu
tidak bersifat racun bagi si bakteri, akan dapat digunakan sebagai
tempat tinggal bakteri tersebut. Faktor yang perlu diperhatikan
dalam memilih "tempat tinggal" atau media bagi bakteri
adalah keterkaitannya dengan bidang kontak antara air dan
bakteri. Agar air dapat difilter dengan baik oleh bakteri maka
air tersebut perlu kontak dengan bakteri yang bersangkutan. Oleh
karena itu, pemilihan media harus memperhitungkan luas bidang kontak
ini. Semakin luas bidang kontak maka akan semakin efektif
filtrasi biologi berlangsung.
Luas bidang kontak berhubungan erat dengan ukuran media yang
digunakan. Secara umum dapat dikatakan bahwa persatuan
volume, media yang mempunyai ukuran butiran lebih kecil akan
memiliki luas bidang kontak atau luas permukaan lebih besar. Berikut
adalah ilustrasi sederhana hubungan antara ukuran butiran dengan luas
permukaan, atau luas bidang kontak. Untuk mempermudah ilustrasi
digunakan benda berbentuk kubus:
Apabila kita punya
sebuah kubus dengan panjang sisi-sisinya 1m maka, luas permukaan
kubus tersebut adalah 6 m2, sedangkan volumenya adalah
1m3 Kalau kita belah, kubus tersebut jadi 2, maka luas
permukaannya bertambah 2 m2, sehingga total luas
permukaan= 8 m2, sedangkan volume tetap. Kalau dibelah
lagi secara melintang luas permukaannya bertambah lagi 2 m2.
Kalau dibelah lagi secara horiontal maka luas permukaan bertambah
lagi 2m2. jadi total adalah 12 m2sedangkan
volume total kubus tetap 1m3; dan kubusnya sekarang
menjadi 8 buah, masing dengan ukuran 0.5 m. Dengan cara yang
sama dapat kita hitung seandainya kubus tersebut dibagi sehingga
masing-masing berkukuran 1cm. Maka dengan mudah bisa kita ketahui
dalam volume 1 m3, akan kita dapatkan
100x100x100=1000000 kubus. Masing-masing kubus tersebut luas
permukaannya adalah 6x1 cm2=6 cm2. Sehingga
luas permukaan totalnya adalah 1000000 x 6 cm2 =
6000000 cm2 atau sama dengan 600m2; Kalau
kubusnya berukuran 1mm maka luas permukaannya dalam 1m3adalah
6000m2.
Dengan ilustrasi tersebut anda sekarang sudah akan lebih mudah
dalam menentukan ukuran butiran yang akan digunakan untuk media sebuah
filter biologi. Semakin kecil butiran akan semakin luas luas
permukaan sehingga akan semakin luas bidang kontak antara air dan
bekteri yang hidup pada permukaan tersebut. Meskipun demikian,
kalau kita kembali pada prinsip sebuah filter mekanik, maka akan
terdapat kecenderungan bahwa filter dengan butiran halus ini akan
cepat tersumbat. Untuk menghindari hal tersebut maka
diperlukan sebuah filter mekanik yang baik yang dipasang sebelum
filter biologi. Dengan demikian, air yang masuk kebagian filter
biologi sudah merupakan air prefilter, yaitu air yang sebelumnya telah
difilter terlebih dahulu secara mekanik sehingga tidak lagi mengandung
partikel-partikel padat yang akan menyumbat. Beberapa produsen
asesori akuarium telah membuat media filter yang diharapkan dapat
mengatasi terjadinya proses penyumbatan, seperti: cicin(tabung)
keramik atau bioball, meskipun demikian bahan-bahan ini memiliki
korbanan berupa berkurangnya luas permukaan bidang kontak.
Secara umum dapat dikatakan bahwa filter biologi bukan merupakan
hal yang sulit. Selama anda faham bagaimana bakteri tersebut
hidup dan berkembang, serta apa yang diperlukan sebagai media
hidupnya, maka anda akan berhasil dalam mengelola sebuah filter
biologi, bahkan dengan menggunakan bahan-bahan yang ada dan mudah
didapat (dan murah) di sekitar tempat tinggal anda.
|
Filter biologi secara periodik perlu dibersihkan,
terutama untuk menghilangkan partikel-partikel yang mungkin dapat
menimbulkan penyumbatan. Pembersihan perlu dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai membuat bakteri yang hidup disana mati.
Pembersihan dapat dilakukan dengan cara dibilas dengan menggunakan air
bersih bebas klorin.
Pembersihan juga dapat dilakukan secara bertahap,
dengan meninggalkan sebagian media yang lain tetap tidak
tertanggu. Hal ini akan menjamin bakteri tetap bertahan hidup
disana. Koloni bakteri yang hidup pada media yang tidak
tertanggu segera akan menginvansi media yang baru dibersihkan, tentu
saja selama "pakan" dan oksigen tersedia bagi bakteri
tersebut.
|