|
|
Under Gravel Filter
Sesuai dengan namanya filter "under gravel" adalah sebuah
filter yang terletak dibawah lapisan "gravel" (kerikil,
pasir) di dasar akuarium. Konstruksinya terdiri dari lapisan
bahan anti karat (plastik) berlubang dengan kaki penompang sehingga
tercipta ruangan bebas dibawahnya untuk memungkinkan air bersih
mengalir (Gambar 1). Disalah satu sudutnya (atau lebih) terdapat
pipa keluaran untuk mengembalikan air hasil filtrasi kedalam akuarium.
Gambar 1. Contoh Konstruksi
Filter "Under Gravel".
(1) Lembar Filter (2). Pipa Keluaran
Gambar 2. Mekanisme Kerja Sebuah
Filter "Under Gravel"
Gambar 2 menunjukkan mekanisme kerja sebuah
filter "under gravel". Dalam hal ini air
"dipaksa" untuk menembus lapisan gravel pada dasar akuarium
dengan bantuan head pump atau aerator, kemudian air tersebut
dikembalikan ke dalam akuarium. Pada saat air melalui gravel air
mengalami setidaknya dua proses filtrasi, yaitu mekanik, melalui
pori-pori efektif lapisan gravel, dan biologi, melalui kontak
air dengan bakteri pengurai amonia dan nitrit yang hidup pada
permukaan gravel. Filtrasi biologi memegang peranan utama dalam
sistem filter ini.
Dengan berjalannya waktu, penumpukkan
partikel-partikel padatan pada ruang antar gravel dapat menyebabkan
penyumbatan. Oleh karena itu filter under gravel
direkomendasikan untuk di rawat secara periodik, setidaknya dengan
melakukan pem-vacum-an pada gravel. Penyumbatan dapat
menimbulkan terjadinya kondisi anaeraobik pada lingkungan gravel
sehingga dapat menyebabkan bakteri pengurai amonia dan nitrit mati
yang akhirnya dapat mengakibatkan filter gagal berfungsi.
Filter under gravel sering digunakan terutama dalam
akuarium laut. Pada sistem filter ini, partikel-partikel organik
yang terjebak pada permukaan gravel akan menjadi sumber pakan bagi
jasad-jasad renik (plankton). Selanjutnya plantkon ini akan
menjadi sumber pakan bagi penghuni laut lain yang dipelihara, khususnya
dari golongan pemakan plankton. Dengan demikian, filter "under gravel"
pada akuarium laut seolah-olah berfungsi juga sebagai refugium.
Salah satu masalah dalam menggunakan filter under
gravel adalah kemungkinan akan tersumbatnya aliran sebagai akibat
akumulasi kotoran yang tidak dapat diproses dengan cepat.
Kotoran ini dapat menumpuk diantara gravel, menyebabkan penyumbatan
sehingga pada akhirnya dapat mengurangi kinerja dari filter
tersebut. Salah satu pemecahannya adalah dengan relatif sering
menyipon dan membersihkan lapisan gravel secara teratur.
Pembersihan tersebut hendaknya dilakukan secara parsial, agar bakteri
pengurai tidak habis "tercuci".
Cara lain adalah dengan memisahkan endapan dari
gravel. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode fiter
under gravel dengan aliran terbalik. Gambar 3 menunjukkan diagram
bagaimana pemisahan tersebut dilakukan. Pemisahan proses
pengendapan dilakukan dengan menambahkan satu unit filter di luar
akurium utama. Tugas utama filter ini adalah melakukan filtrasi secara
mekanik (Sebuah filter kanister boleh digunakan untuk melakukan
tugas ini). Setelah melalui proses filtrasi mekanik, air
selanjutnya dikembalikan (dengan bantuan pompa) ke akuarium utama
melalui pipa out let filter under gravel. Selanjutnya air
akan menyebar dibawah filter under gravel kemudian menembus
lapisan gravel. Pada saat melalui lapisan gravel inilah air mengalami
proses filtrasi biologi. Dengan demikian ketika air berada
kembali di ruang utama akuarium diharapkan telah terbebas dari amonia.
|
Gambar 3. Filter under
gravel dengan aliran air terbalik.
|
|
Filter "under gravel" dapat saja dibuat
sendiri dengan menggunakan material yang ada disekitar tempat tinggal
anda, dengan memahami cara kerjanya maka hal tersebut dapat dibuat
dengan mudah. Filter ini juga banyak tersedia dalam bentuk
kit-kit jadi di toko-toko perlengkapan akuarium dengan berbagai
variasi ukuran.
|