|
|
Filter Reverse Osmosis
Para penggemar ikan hias mestinya sudah tidak asing dengan
istilah filter reverse osmosis, atau filter osmosis terbalik.
Filter ini kerap digunakan untuk mendapatkan air
berkesadahan sangat rendah, atau bahkan tanpa kesadahan. Teknik
yang sama juga digunakan dalam pengolahan air minum skala rumah
tangga.
Dalam pemeliharaan ikan hias, air berkesadahan rendah diperlukan
untuk mmelihara atau membudidayakan ikan jenis tertentu, seperti
diskus atau neon tetra. Dengan bantuan alat ini, kebutuhan air
berkesadahan rendah dapat dipenuhi dalam jumlah relatif banyak dalam
waktu cukup singkat, sehingga dapat mensuplai kebutuhan yang tinggi
dan mendesak.
Prinsip Kerja
Prinsip kerja filter reverse osmosi adalah berdasarkan pada
peristiwa osmosis yang terjadi di alam. Osmosis adalah peristiwa
bergerakanya air dari larutan yang mempunyai konsentrasi lebih
rendah melalui membran semi permeabel ke larutan yang mempunyai
konsentrasi lebih lebih tinggi sampai tercapai keseimbangan.
Gambar 1 menunjukkana suatu bak berisi larutan dengan dua
konsentrasi berbeda yang dipisahkan dengan sebuah membran semi
permeabel. Pada kondisi awal pemukaan larutan tersebut berada
pada posisi sama. Dengan berjalannya waktu maka tinggi pemukaan
larutan di bagian yang berkonsentrasi lebih tinggi meningkat.
Sedangkan hal sebaliknya terjadi pada larutan berkonsentrasi lebih
rendah (Gambar 2). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian air dari
larutan sebelah kiri bergerak menuju larutan sebalah kanan melalui
membran semi permeable. Peningkatan ini akan berhenti pada suatu
ketinggian tertentu. Perbedaan ketinggian ini dikenal
sebagai tekanan osmotik.
|
|
Gambar 1. Posisi Awal
|
Gambar 2. Posisi Keseimbangan
|
Membran semi permeabel adalah membran yang dapat melalukan
atom-atom atau melokul-molekul tertentu tetapi tidak dapat melalukan
atom-atom/molekul yang lain. Dalam kasus diatas (dan pada kasus
filter reverse osmosis) yang dapat dilalukan adalah molekul air saja,
sedangkan garam-garaman tidak.
Dengan mengacu pada gambar diatas, seandainya kita memberikan
tekanan pada larutan berkonsentrasi tinggi lebih besar dari tekanan
osmotik, maka air akan terdorong keluar melalui membran semi permeabel
tersebut, sedangkan garam-garaman tetap tertinggal di bagian larutan
berkonsentrasi tinggi. Hal inilah yang kemudian diterapkan pada
filter reverse osmosis. Disebut sebagai reverse osmosis atau osmosis terbalik karena
mekanisme yang diterapkan adalah dengan cara membalikan
fungsi dari peristiwa osmosis. Gambar 3 menunjukkan diagaram
suatu filter reverse osmosis. Dalam hal ini, air yang mengadung
garam-garaman (atau berkesadahan tinggi) dimasukan dengan tekanan
tertentu, sehingga melebihi tekanan osmotiknya, kedalam ruangan di bagian
kiri. Dengan demikian, maka air (murni) akan berjalan
melewati membran semi permeabel dan tertampung di ruangan sebelah
kanan. Tidak semua air bisa dilewatkan melalui membran tersebut,
hal ini tergantung pada tekanan yang diberikan dan karakter dari
membran. Oleh karena itu, dalam filter recerse osmosis akan
dihasilkan air limbah (reject), yaitu air yang mengandung
garam-garaman konsentrasi tinggi. Pada umumnya 2/3 dari air yang
diolah akan berubah menjadi limbah, hanya 1/3 saja yang kemudian
menjadi air lebih "murni". Sehingga tidak jarang
beberapa orang kemudian menggunakan deionizer sebagai alternatif.
Gambar 4 dan 5 menujukkan contoh dari produk filter revrerse
osmosis.
Gambar 2. Mekanisme Kerja Filter
Reverse Osmosis
|
Keterangan:
Gambar 4. Contoh Produk Filter Reverse
Osmosis (RO)
Gambar 5. Contoh Produk Filter Reverse
Osmosis (RO)
|