|
|
Filter Vegetasi (Veggie Filter)
Filter vegetasi adalah sebuah filter yang memanfaat tanaman sebagai
prosesor untuk menghilangkan kontaminan yang berada dalam air
akuarium, terutama dari golongan senyawa nitrogen seperti,
amonia. Seperti diketahui, tanaman memerlukan unsur hara
tertentu untuk tumbuh dan berkembang, diantaranya adalah nitrogen,
fosfor,kalium dll. Dengan memanipulasi kebutuhan hara ini
sedemikian rupa, maka tanaman, dalam hal ini tanaman air,
dapat dimanfaatkan sebagai sebuah "pompa" untuk mengeluarkan
unsur hara tertentu dari dalam air akuarium. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara melalukan air melewati daerah perakaran
tanaman. Hara yang dijerap tanaman selanjutnya akan menjadi
bagian dari tubuh tanaman. Hara ini kemudian
dapat "dibuang" dari sistem akuarium dengan cara
"memanen" tanaman atau bagian dari tubuh tanaman
tersebut.
Gambar 1 menunjukkan disain sederhana sebuah filter vegetasi.
Filter ini terdiri dari 4 bagian A, B, C, dan D. Bagian A
merupakan bagian filtrasi mekanik yang befungsi menyaring kotoran padat
dari akuarium. Bagian B adalah bagian yang ditanami oleh
tanaman air. Bagian C adalah bagian filtrasi mekanik lagi, untuk
mengatisipasi kotoran padatan dari bagian-bagian tanaman atau akar
yang terputus; Dan bagian C adalah bak penampungan hasil filtrasi
akhir, sebelum dikembalikan ke dalam akuarium utama.
Bagian B dari filter merupakan inti dari filter vegetasi.
Dalam mengisi bagian ini, disarankan untuk memilih tanaman yang
memiliki pertumbuhan cepat dan memiliki persyaratan tumbuh yang
mudah. Tanaman terapung sangat dianjurkan, karena tanaman ini
memiliki bagian tubuh yang berada diatas air sehingga kebutuhan CO2
nya dapat dipenuhi dari udara disekitarnya. Dengan demikian
tanaman jenis tersebut tidak akan mengganggu keseimbangan
CO2 yang berada didalam air. Pilih juga fase tanaman yang
sedang berada pada tahap tingkat pertumbuhan paling tinggi.
Apabila tingkat pertumbuhan ini sudah mulai menurun maka gantilah
tanaman tersebut dengan tanaman pada fase pertumbuhan
sebelumnya. Dari berbagai pilihan tanaman terapung yang ada
Pistia stratoites (Gambar 3) boleh dijadikan pilihan
utama. P. stratoites termasuk rakus akan
"unsur" hara dan memiliki pertumbuhan yang cepat, sehingga,
boleh dikatakan, sangat cocok untuk dijadikan sabagai
"pompa" untuk "membuang" hara dari dalam
air. Meskipun demikian anda bebas bereksperimen dengan
berbagai pilihan tanaman air terapung lainnya. Pada bagian B ini
juga bisa ditempatkan kerikil, sebagai media filtrasi biologi.
|
Gambar 1. Sketsa
Filter Vegetasi
|
|
Gambar 2. Dimensi Ketinggian
Relatif Filter Vegetasi
|
Gambar 2 menunjukkan sketsa rancangan dimensi
ketinggian relatif sekat antar bagian filter biologi. Ketinggian
ini diatur sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya luapan air
yang tidak diperlukan. Gambar ini sudah dapat menerangkan
dirinya sendiri sehingga diharapkan akan lebih mudah dipahami dengan
mencermatinya. Prinsipnya adalah apabila terjadi penyumbatan
pada bagian A maka air dapat melimbah (by pass) ke bagian B, tetapi
tidak ke luar dari sistem (banjir), begitu juga apabila terjadi
penyumbatan pada bagian C, air akan meluap ke bagian D tetapi tidak ke
bagian B. Tentu saja berbagai modifikasi dan improvisasi bisa
dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan selera.
Filter vegetasi sering digunakan sebagai bagian dari kolam ikan
hias seperti Koi. Apabila dirancang dengan baik dan dilakukan
pemilihan tanaman yang tepat, filter ini akan
menghasilakan fitran dengan tingkat kadar amonia dan
nitrat 0 ppm. Dengan hasil demikian bukan saja air akan
terbebas dari kontaminan berbasis nitrogen, dan unsur hara
lainnya tetapi juga akan terhindar dari gangguan algae atau
kasus green water.
|
|
Gambar 3. Pistia stratoites
|
|
Gambar 4. Contoh aplikasi filter vegetasi
pada akuarium laut. Dalam hal ini digunakan Caulerpa sp
(sejenis ganggang laut) sebagai prosesor.
|
|
Werner's water
garden
|
Gambar 5. Salah satu aplikasi pada kolam ikan
hias (latar belakang)
|
|