PhotoDisc24066
 Home
 Revelation
 US Congress
 News
 Fake Photo
 Taiwan JP
 Website Link
 Kompas 27-Aug-98
 Hacking
 Taiwan Denial
 It is a Conspiracy
 Why?
 Explanation
 Romo Sandyawan
 More Donation?

Join our mailing list.

BuiltByNOF
 Fake Photo

TIM RELAWAN KECAM PENYEBARAN FOTO-FOTO PALSU PERKOSAAN

JAKARTA, (SiaR, 25/8/98) Sekretaris Tim Relawan Untuk Kemanusiaan, Romo Sandyawan prihatin dan mengecam upaya penyebaran foto-foto perkosaan yang dilakukan oleh pihak tertentu. Sebab, foto-foto yang tidak jelas kebenarannya itu bisa dipakai untuk menyudutkan Tim Relawan dan tim advokasi masyarakat lainnya yang sedang mencari kebenaran dalam kasus kerusuhan Mei lalu.

"Saya sedih, masih saja ada usaha-usaha untuk mendiskreditkan data-data hasil
kerja Tim Relawan," papar Sandyawan akhir pekan lalu. Menurut Sandyawan, upaya-upaya pendiskreditan itu juga dilakukan mereka dengan membuat homepage atas nama Tim Relawan dan memajang foto-foto perkosaan yang tidak jelas kebenarannya itu. "Minimal ada dua home page yang mengatas- namakan tim relawan. Perlu dicatat, kami tidak memakai foto untuk bukti," katanya.

Foto-foto yang sengaja disebarluaskan lewat internet tersebut berupa foto-foto
yang diduga berasal dari penyiksaan di Timor Timur dan juga foto-foto yang konon pernah ada di home page tertentu sebelum terjadinya kerusuhan Mei. "Tapi kami belum konfirmasi mengenai hal ini," kata sebuah sumber.

Belakangan diakui banyak usaha-usaha yang mencoba mengaburkan fakta-fakta yang ditemukan oleh Tim Relawan. Usaha-usaha itu misalnya dengan terbongkarnya penyusupan seorang intel polisi berpangkat Letnan Satu Yeni ke dalam Tim Relawan dan menyiarkan kabar bohong temuannya ke media massa. Juga upaya-upaya dari pihak tertentu dengan mengintimidasi para saksi dan korban.

Kepolisian sendiri selama ini getol melakukan manuver-manuver untuk menyudutkan kerja masyarakat mengenai kasus kerusuhan dan perkosaan. Kapolri Jenderal Roesmanhadi beberapa waktu lalu sempat menekan LSM dengan mengeluarkan pernyataan yang menyudutkan. Juga, Polda Metro Jaya awal pekan ini mengeluarkan pernyataan yang berlawanan dengan Tim Relawan mengenai terorganisirnya penggerak kerusuhan.

Belakangan muncul kecurigaan terhadap ulah aparat keamanan terutama polisi dalam pengungkapan kasus kerusuhan dan perkosaan ini, terutama dengan penarikan tiba-tiba Kolonel Gories Mere dari Tim Gabungan Pencari Fakta dan digantikan dengan petugas yang lain. "Diduga keras, Gories Mere ikut mengendalikan operasi intimidasi akhir-akhir ini," kata sumber SiaR tanpa menyebutkan fakta-fakta keterlibatan Gories.

Selain itu, di sejumlah negara saat ini muncul gerakan-gerakan dari para Overseas Chinese (Cina Perantauan) yang sangat atraktif dan agitatif. Gerakan-gerakan ini dinilai oleh sejumlah kalangan termasuk Tim Relawan merupakan tindakan yang terlalu berlebihan dan cenderung counter productive bagi advokasi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia sendiri. "Gerakan mereka yang cenderung atraktif dan brutal justru bisa memperuncing konflik yang ada di Indonesia dan bisa mengaburkan upaya-upaya damai yang sedang dilakukan," kata sebuah sumber.***