Langkah 4

Mengatasi Masalah yang Mendasari, Menghadapi dan Menyembuhkan Luka yang Terkubur


Kami mengklaim kembali kekuatan personal kami untuk mengarahkan hidup kami sendiri dan, ketika kami siap, memulai suatu “perjalanan kedalam” dengan penuh keberanian untuk mengungkap dan secara jujur menghadapi luka, ketakutan, kebencian, sakit hati dan keyakinan yang tersembunyi di bawah gejala homoseksual kami.

Kami mengakui dan kemudian melepaskan luka lama, membuang keyakinan yang merusak, memaafkan yang lain dan mencari pemaafan dari kita sendiri.

Perjalanan keluar dari homoseksualitas adalah perjalanan kedalam, perjalanan untuk menemukan sendiri, memperbarui dan membangun kembali.

Ini bukanlah perjalanan kekuatan kemauan atau perubahan yang dipaksakan. Ini adalah perjalanan pemulihan.

Semua ini bisa menjadi menakutkan. Tapi kami tahu bahwa seorang pria pemberani bukanlah pria tanpa rasa takut; pria pemberani adalah orang yang melakukan apa yang ia takutkan. Mungkin hal yang paling menantang yang akan kami lakukan adalah menghadapi ketakutan yang paling dalam, mengungkap dan memulihkan luka di bawahnya dan keterasingan dari pria yang menyebabkan gejala homoseksual kami.

Dan kami harus belajar untuk berlari ke arah ketakutan kami. Tidak lagi kami mengangkat tangan dan berkata “Memang beginilah kami adanya”, “Saya dilahirkan seperti ini”, atau “Tidak mungkin untuk berubah dan berbahaya untuk dicoba”. Tidak lagi kami menolak untuk melihat pada diri kami sendiri dan lingkungan kami pada masa lalu yang menyebabkan kami berhasrat kepada pria. Tidak lagi kami menjadi korban pasif dari keadaan, lari dari ketakutan kami, meminta semua orang di sekitar kami untuk berubah sehingga kami tidak harus berubah.

Berikut beberapa perubahan yang banyak dari kami harus melakukannya demi pemulihan:

1. Pertama, kami harus mengklaim kekuatan dari dalam untuk merubah hidup kami – bukan cukup hanya dengan “keinginan untuk membuang” atau bahkan berdoa untuk membuang ketertarikan homoseksual, tetapi kami dapat menetapkan jalur hidup kami sendiri dan memilih tindakan dan keyakinan pemulihan dan penyembuhan jika kami menginginkannya. Kami bersedia untuk bertanggungjawab atas perilaku, keyakinan dan perasaan kami, dan tidak lagi beranggapan bahwa memiliki dorongan atau kerinduan tertentu mengharuskan kami untuk menurutkannya. Kami membebaskan diri dari sikap pasif, menolak untuk tidak lagi menjadi korban keadaan atau korban dari emosi kami sendiri. Kami berusaha mengetahui arti sebenarnya dari Doa Ketenangan:

“Tuhan, anugerahilah kami ketenangan untuk menerima hal yang tidak dapat kami ubah, keberanian untuk merubah hal yang bisa kami ubah, dan kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaannya”

2. Kami dengan berani memutuskan untuk menggali di bawah permukaan untuk mengungkap luka, ketakutan, kebencian, sakit hati, kesendirian dan keyakinan yang tersembunyi di bawah gejala homoseksual kami – akar masalah yang menyebabkan kami mengalami kerinduan yang tak terbalas untuk dicintai dan diinginkan oleh pria.

3. Seringkali, perjalanan kedalam kami dimulai dengan “terapi buku” – membaca, atau lebih tepatnya merenungi, buku-buku yang sehat, membangun dan menguatkan. Kami mempelajari proses pengakuan dan identitas gender, penyembuhan dari homoseksualitas, penyembuhan dari ketergantungan seksual atau pelecehan seksual, perkembangan spiritual, pemahaman akan pria heteroseksual dan maskulinitas, dan banyak lagi. Kami sering berdoa dan bermeditasi selama kami membaca, dan ketika isi tulisan itu membunyikan suatu nada di dalam diri kami yang beresonansi dengan kebenaran – atau memicu ketakutan – kami tahu bahwa kami telah menemukan petunjuk penting untuk usaha pemulihan kami.

4. Banyak dari kami mengikuti konseling atau terapi, terutama terapi reparatif, dengan konselor yang mengerti dan mendukung pandangan kami atas kondisi homoseksual yang tidak diinginkan dan kebutuhan kami atas identitas dan pengakuan gender. Kami menemukan terapi akan sangat membantu jika dilakukan dengan seorang konselor pria yang memiliki sifat maskulin yang kami kagumi, yang kuat dalam maskulinitas heteroseksualnya sendiri, mendukung kami dalam tujuan kami untuk meraih identitas maskulin heteroseksual yang kuat dan lebih banyak, memberanikan kami untuk menetapkan agenda kami sendiri untuk terapi, dan membantu kami untuk membangun suatu hubungan yang sehat dengannya sebagai mentor, pembimbing dan partner dalam perjalanan kami ke dalam dunia pria.

5. Beberapa dari kami melakukan inventarisasi dari seluruh struktur keyakinan dalam hidup kami, mengenali keyakinan yang melayani kami dengan baik dan keyakinan yang merusak. Kami mulai untuk secara aktif berusaha melepaskan keyakinan yang melukai kami – terutama penghakiman kami atas diri kami sendiri dan atas pria secara umum – begitu juga kebencian lama yang kami tujukan kepada seseorang yang kami rasa melukai kami.

6. Bersandar pada jaringan yang baru kami bentuk atas teman, mentor dan konselor profesional untuk mendukung dan menguatkan, kami mulai memulihkan luka yang terkubur dalam dengan mengetahui, mengakui dan dengan jujur merasakan ketakutan, kesedihan, kemarahan, ketidak percayaan, kebencian dan emosi yang terkubur lainnya yang membuat kami tetap terperangkap. Ketika perasaan-perasaan itu diekspresikan dengan penuh dan “dihargai” sebagai luka yang telah merusak kami, kami kemudian (dan hanya setelahnya) akhirnya mampu menyerahkan dan melepaskannya.

7. Kami memaafkan tanpa syarat mereka yang kami rasa telah bersalah terhadap kami, dan dengan demikian membebaskan kami dari luka dan kebencian yang sekian tahun kami simpan dalam botol.

8. Ketika kami cukup kuat, kami melakukan inventarisasi hal-hal yang pernah kami lakukan yang melukai orang lain – atau ketika kami menolak dan menghakimi orang lain dan menciptakan hubungan yang kosong, tanpa arti, bahkan merusak. Jika memungkinkan untuk dilakukan, kami mengakui kesalahan kami kepada mereka yang telah kami lukai dan membuat perbaikan, tanpa mengharapkan balasan.


Langkah 1
Menerima Diri Kami Apa Adanya: Keluar dari Rasa Malu dan Isolasi

Langkah 2
Mengalihkan Hidup dan Kemauan Kami kearah Tuhan

Langkah 3
Menemukan Cinta Persaudaraan dan Pengakuan Maskulinitas dengan Pria Heteroseksual

Langkah 4
Mengatasi Masalah yang Mendasari, Menghadapi dan Menyembuhkan Luka yang Terkubur

Langkah 5
Melepaskan Obsesi, Kecemburuan dan Birahi

Langkah 6
Sepenuhnya Meraih Maskulinitas Heteroseksual… Dan Identitas yang Sepenuhnya Baru

 

 


Akar Permasalahan

Gejala Umum

Yang Tidak Akan Berhasil

Solusi: Yang Berhasil Bagi Kami


Diterjemahkan oleh mqzf dari
People Can Change

| Indeks Sains |