Langkah 6

Sepenuhnya Meraih Maskulinitas Heteroseksual…
Dan Identitas yang Sepenuhnya Baru


Kami meninggalkan identitas gay kami yang lama dan meraih suatu identitas baru sebagai seorang pria di antara pria.


Pasti, tidak ada diantara kami memilih untuk memiliki ketertarikan homoseksual yang menyebabkan kami mengalami kekacauan. Tapi kami semua memilih bagaimana kami akan merespon terhadapnya. Dan satu tempat yang kami temukan dapat dirubah atas kebebasan memilih adalah membangun identitas individual kami.

Secara sadar atau tidak, kami memilih identitas kami sendiri sepanjang hidup kami. Kami bisa membangun identitas personal berdasarkan bakat, kemampuan dan kesenangan kami, dimana kami berada, agama kami atau berdasar karir kami. Ketika kami tumbuh sejalan dengan kehidupan dan merubah keadaan, atau memberi penekanan pada beberapa dan mengurangi penekanan pada yang lain, identitas kami bergeser.

Sayangnya, pada suatu tempat sepanjang perjalanan, kebanyakan dari kami membangun identitas sebagai seorang yang berjuang dengan homoseksual, seorang gay, seorang yang penuh nafsu, seorang pria yang tidak mampu, atau seseorang dengan rahasia yang memalukan. Kami membiarkan perjuangan dan kelemahan kami membentuk identitas kami. Tapi kami menjadi siap akhirnya untuk merubah hal itu – untuk berhenti menjadi korban keadaan dan untuk sebaliknya dengan sadar memilih identitas yang ingin kami ciptakan.

Sekarang dengan lebih banyak nilai-nilai spiritual, dengan jiwa yang telah lebih terpulihkan, dengan lebih banyak hubungan dengan pria heteroseksual dan maskulinitas, dan lebih bebas dari nafsu, banyak dari kami menjadi siap untuk membuat perubahan seperti yang berikut untuk mendapatkan suatu identitas baru:

1. Kami secara sadar meningggalkan identitas gay kami yang lama. Mengenalinya, dalam banyak cara, kami menjadi apa yang kami pikirkan dan lakukan, kami memelihara identitas ini dengan mengganti attribut, pakaian, cara berbicara, perangai dan kesenangan homoseksual dengan hal yang lebih mengarah ke heteroseksual. Kami mengganti “gay pride” menjadi “guy pride”, menemukan kesenangan baru dalam merasa sebagai bagian yang pria akhirnya, biasanya untuk yang pertama kalinya dalam hidup kami. Kami mencampakkan hal hal dan kegiatan yang mungkin telah mengikat kami dalam identitas kami yang lama.

2. Kami memilih suatu identitas baru yang lebih maskulin untuk diri kami bukan berdasarkan perasaan seksual atau perjuangan kami sama sekali, tapi berdasarkan kekuatan kami, spiritual kami yang terus tumbuh dan kepercayaan diri kami dalam kelelakian yang terus tumbuh.

3. Kami memusatkan, juga, pada perubahan kehidupan pemikiran kami. Kami melepaskan fantasi erotis dan melatih diri kami untuk mengalihkannya secara spontan ke hal lain bukannya berkutat di dalamnya.

4. Kembali ke masa kanak kanak, pada suatu tahap penting pembentukan dimana anak laki-laki secara normal memodelkan dirinya sesuai dengan pria yang lebih tua (suatu tahap yang kami lewatkan atau hindari), kami memilih role model pria heteroseksual yang kami kagumi dan mengamati bagaimana mereka berhubungan dengan pria dan wanita lain. Kami memodelkan diri kami berdasarkan mereka dan meminta kami sendiri dan mentor kami pertanyaan tentang bagaimana pria berpikir, bertindak dan merasakan. Ketika kami melihat kesamaan yang ada dengan pria heteroseksual lain, memahami mereka lebih baik, dan menemukan mereka tidak lagi terlalu misterius, kami bisa terus meningkatkan identifikasi kami dengan mereka.

5. Pada sekitar tahap ini dalam pemulihan kami, ketika kami telah berada di dunia pria heteroseksual dan cukup bebas dari nafsu, banyak dari kami menemukan perhatian kami berbelok ke hubungan dengan wanita.

  • Mereka yang telah menikah sebelum memulihkan masalahnya sekarang mampu memberikan kepada istrinya perhatian dan kasih-sayang yang lebih dan menemukan kesenangan yang lebih besar dalam melakukannya. Terus mengandalkan mentor dan role model untuk umpan balik dan dukungan, kami terfokus pada meningkatkan perhatian pada pemulihan dan penguatan pernikahan kami
  • Mereka yang masih sendiri mulai bersosialisasi dan kelompok pria-wanita, melakukan double-date dengan pasangan lain dan sebaliknya bersosialisasi dalam lingkungan pria-wanita yang tidak mengancam. Pemberanian dan pengakuan dari mentor dan yang lain dalam jaringan pendukung kami terus menjadi hal yang vital ketika kami mengeksplorasi kesenangan dari identitas heteroseksual yang baru timbul

Ketika kami merasa sebagai pria, kami mampu untuk menemukan pengakuan dan kegembiraan maskulin lebih banyak dalam identitas kami sebagai suami (atau calon suami) dan ayah (atau calon ayah). Mengalihkan perhatian kepada wanita membuat kami merasakan identitas pria yang lebih kuat. Kami menemukan ketertarikan kami kepada pria berbelok ke arah rasa senang dalam persaudaraan dan berbagi identitas dengan mereka, dan ketertarikan kami kepada wanita bertambah ke arah romantis atau seksual.

6. Pada beberapa titik, kebanyakan dari kami merasa sebagai pria yang sepenuhnya baru, lebih percaya diri, lebih kuat secara emosional, lebih spiritual, lebih terhubung dengan maskulinitas heteroseksual, bebas dari nafsu yang pernah mengendalikan kami. Memang, kami melihat diri kami dengan identitas yang sepenuhnya baru.

7. Mengalami kesenangan atas perubahan dramatis ini, masing-masing dari kami mendedikasikan hidup kami untuk menjadi terhormat, kuat, penuh dengan cinta persaudaraan. Kini, kami sepenuhnya meraih peran maskulin kami sebagai suami, ayah, anak, saudara, hamba Tuhan yang telah menunjukkan jalan ke kebebasan.


Langkah 1
Menerima Diri Kami Apa Adanya: Keluar dari Rasa Malu dan Isolasi

Langkah 2
Mengalihkan Hidup dan Kemauan Kami kearah Tuhan

Langkah 3
Menemukan Cinta Persaudaraan dan Pengakuan Maskulinitas dengan Pria Heteroseksual

Langkah 4
Mengatasi Masalah yang Mendasari, Menghadapi dan Menyembuhkan Luka yang Terkubur

Langkah 5
Melepaskan Obsesi, Kecemburuan dan Birahi

Langkah 6
Sepenuhnya Meraih Maskulinitas Heteroseksual… Dan Identitas yang Sepenuhnya Baru

 

 


Akar Permasalahan

Gejala Umum

Yang Tidak Akan Berhasil

Solusi: Yang Berhasil Bagi Kami


Diterjemahkan oleh mqzf dari
People Can Change

| Indeks Sains |