Laman Am

 
LAMAN AM 1 ||||| LAMAN AM 2
LAMAN AM 3 ||||| LAMAN AM 4
LAMAN AM 5 ||||| LAMAN AM 6
LAMAN AM 7 ||||| LAMAN AM 8
 LAMAN AM 9  ||||| LAMAN AM 10
LAMAN AM 11 ||||| LAMAN AM 12
LAMAN AM 13 ||||| LAMAN AM 14
 
HIMPUNAN AYAT SUCI ALQURAN (TAFSIR AL-QURAN)  MENGIKUT TAJUK
   MENGENAI  NERAKA
Tafsir Al-Quran.
      Keputusan Carian Untuk "neraka"
      [Index] [Carian Semua Surah]
Anda boleh mengulang carian dengan memasukan KEYWORD baru.
 Dokument yang dijumpai:
     AL-QAARI'AH: Tafsir Ayat 1 - 11 - ayat_1-11
     AL-QAARI'AH: Tafsir Ayat 1 - 11 - keterangan_ayat_1-11
     AT-TAKAATSUR: Tafsir Ayat 1 - 8 - ayat_1-8
     AL-HUMAZAH: Tafsir Ayat 1 - 9 - ayat_1-9
     AL-HUMAZAH: Tafsir Ayat 1 - 9 - keterangan_ayat_1-9
     AL-LAHAB: Tafsir Ayat 1 - 5 - ayat_1-5
     AL-LAHAB: Tafsir Ayat 1 - 5 - keterangan_ayat-1-5
     AN-NABA': Tafsir Ayat 17 - 30
     AN-NABA': Tafsir Ayat 17 - 30 - keterangan_ayat_17-30
     AN-NAAZI'AAT: Tafsir Ayat 34 - 46 - ayat_34-41
     AN-NAAZI'AAT: Tafsir Ayat 34 - 46 - keterangan_ayat_34-41
     AT-TAKWIR: Tafsir Ayat 1 - 14
     AL-INFITHAAR: Tafsir Ayat 9 - 19 - ayat_9-19
     AL-MUTHAFFIFIEN: Tafsir Ayat 1 - 13 - ayat_1-6
     AL-MUTHAFFIFIEN: Tafsir Ayat 1 - 13 - keterangan_ayat-1-6
     AL-MUTHAFFIFIEN: Tafsir Ayat 1 - 13 - keterangan_ayat_7-13
     AL-MUTHAFFIFIEN: Tafsir Ayat 14 - 28 - ayat_14-17
     AL-INSYIQAAQ: Tafsir Ayat 1 - 15
     AL-BURUJ: Tafsir Ayat 11 - 22 - ayat_10-11
     AL-BURUJ: Tafsir Ayat 11 - 22 - keterangan_ayat_10-11
     AL-A'LAA: Tafsir Ayat 1 - 19
     AL-A'LAA: Tafsir Ayat 1 - 19 - keterangan
     AL-GHASYIYAH: Tafsir Ayat 1 - 16
     AL-GHASYIYAH: Tafsir Ayat 1 - 16 - keterangan_ayat_1-16
     AL-GHASYIYAH: Tafsir Ayat 17 - 26 - keterangan_ayat_17-26
     AL-FAJR: Tafsir Ayat 15 - 30 - ayat_15-30
     AL-BALAD: Tafsir Ayat 11 - 20 - ayat_11-20
     AL-BALAD: Tafsir Ayat 11 - 20 - keterangan_ayat_11-20
     AL-LAIL: Tafsir Ayat 1 - 11 - ayat_1-11
     AL-LAIL: Tafsir Ayat 1 - 11 - keterangan_ayat_1-10
     AL-LAIL: Tafsir Ayat 12 - 21 - ayat_12-21
     AL-LAIL: Tafsir Ayat 12 - 21 - keterangan_ayat_12-21
     AL-LAIL: Tafsir Ayat 12 - 21 - ayat_12-21
     AL-LAIL: Tafsir Ayat 12 - 21 - keterangan_ayat_12-21
     AL-ALAQ: Tafsir Ayat 6 - 19 - ayat_6-19
     AL-BAYYINAH: Tafsir Ayat 1 - 8 - ayat_1-8
     AL-BAYYINAH: Tafsir Ayat 1 - 8 - keterangan_ayat_1-8
_____________________________________________________________________________________
 
AL-QAARI'AH: Tafsir Ayat 1 - 11
- ada di laman am9 -
_____________________________________________________________________________________
 
AT-TAKAATSUR: Tafsir Ayat 1 - 8
 
                         [Index] [Muqaddimmah Juz Amma] [Maklum Balas] [Carian]
 
Surah AT-TAKAATSUR bermakna PERLUMBAAN UNTUK MEMPERBANYAKAN HATABENDA DANANAK PINAK
termasuk golongan surah-surah MAKKIYAH.
Mengandungi 8 ayat 28 kalimat dan 120 huruf.
 
Tersebut di dalam kitab Baidhawi bahawa Nabi saw. bersabda:
"Barang siapa yang mengaji surah AT-TAKAATSUR nescaya tiada dihisab ALLAH Ta'ala daripada nikmat yang dianugerahinya
akan dia di dalam negeri dunia dan dianugerahi akan dia daripada pahala seolah-olah seribu ayat daripada Quran".
 
Ayat 1 - 8
 
       1.Telah dilalaikan kamu oleh perlumbaan (memperbanyakkan hartabenda dan anak pinak).
 
       2.Sehingga kamu memasuki kubur (mati).
 
       3.Sekali-sekali jangan bergitu, nanti kamu akan mengetahui.
 
       4.Kemudian (sekali lagi) sekali-sekali jangan bergitu, nanti kamu akan mengetahui
 
       5.Sekali-kali jangan bergitu, (demi sesungguhnya) jika kamu mengetahui (apa yang akan kamu hadapi) dengan ilmu (pengetahuan yang) yakin.
 
       6.Sesungguhnya kamu akan melihat neraka (yang bernama) jahim.
 
       7.Kemudian, demi sesungguhnya kamu akan melihat dengan pengelihatan yang yakin.
 
       8.Kemudian kamu akan disoal (periksa) pada hari itu daripada segala nikmat (yang diperolahi semasa hidup di dunia).
 
KETERANGAN
 
     Dalam surah ini Allah menerangkan betapa manusia itu dilupakan oleh sikap dan cinta untuk memperbanyakan harta benda
     dan anak pinak daripada berbuat taat kepada Allah, sehinggalah manusia itu menemui ajalnya sedangkan ia telah melakukan
     kerugian kerana tidak memperbanyakkan amal ibadat akhirat dan tuntutan-tuntutan agama.
 
     Sedangkan jika mati yang dibawa daripada harta dunia hanyalah kain kafan. Amal kebajikan yang menjadi bekalan hidup di
     akhirat tiada yang dibawa. Apakah ada kerugian daripada kerugian ini!. Inilah kerugian yang paling besar sehingga Allah
     mengulangi sehingga tiga kali ayat supaya kita tidak melakukan perkara tersebut (dalam ayat ketiga ,keempat dan kelima).
 
     Tidak cukup dengan itu Allah memperingatkan kita bahawa kita lagi akan disoal daripada nikmat yang kita kecapi daripada
     harta benda kemana dibelanjakan dan darimana diperolahi begitu juga dengan anak-anak kita, bagaimana kita mendidik
     mereka, dengan pendidikan ugama atau kita hanya membiarkan mereka itu membesar tanpa memperdulikan batasan dan
     larangan-larangan Allah. Adakah semua itu telah melalaikan kita daripada Allah ataupun mendekatkan kita kepada Allah.
 
     Itu semua harus kita fikir dan soal diri kita sebelum kita disoal dimakamah Allah kelak.
 
     Abdullah bin Assyilh-khir dari ayahnya berkata: Ketika aku sampai kepada Nabi saw. ketika itu ia sedang membaca
     "Alhaa kumut 'takaa tsur" (surah AT-TAKAATSUR) kemudian baginda bersabda: Anak Adam selalu berkata:
     Hartaku, milikku, padahal tiada berguna bagimu milikmu itu kecuali yang telah kau makan hingga habis, atau kau pakai
     hingga rusak, atau kau sedekahkan maka tetap menjadi tabungan dan pahala bagimu".
     (HR: Ahmad, Muslim, At-Turmidzi, Annasa'i).
 
     Anas bin Malik berkata: Rasulultah saw. bersabda:
     Yang mengikuti mayat itu tiga perkara. Iaitu keluarga, harta kekayaan dan amal perbuatan, maka kembali dua iaitu
     keluarga dan harta dan tinggal bersama mayat itu amal perbuatannya".
     (HR: Bukhari, Muslim, At Tirmidzi, Annasa'i)
 
     Amal yang tinggal itu akan menyenangkan jika amal itu dari amal yang baik dan akan menyusahkan jika amal itu dari
     amalan yang jahat.
 
     Abu Hurairah berkata, Nabi saw. bersabda:
     "Kelak di hari kiamat Allah akan menanya; Hai anak Adam, Aku telah memberimu kenderaan kuda dan unta dan Aku telah
     mengawinkan kamu dengan wanita dan Aku jadikan kamu berkuasa dan bersuka ria, maka dimanakah syukurmu terhadap
     semua itu"
     (HR: Ahmad).
_____________________________________________________________________________________
 
AL-HUMAZAH: Tafsir Ayat 1 - 9
 
                         [Index] [Muqaddimmah Juz Amma] [Maklum Balas] [Carian]
AL-HUMAZAH bermakna PENGUMPAT termasuk golongan surah-surah MAKKIYAH. Mengandungi 9 ayat 30 kalimat
dan 130 huruf.
Tersebut di dalam kitab Baidhawi bahawa Nabi saw. bersabda:
"Barang siapa yang mengaji surah AL-HUMAZAH nescaya dianugerahi ia daripada sepuluh kebajikan dengan sebilang-bilangan
orang yang bersenda-senda akan nabi Muhammad saw. dan segala sahabatnya".
 
 
Ayat 1 - 9
 
       1.Neraka Wail bagi tiap-tiap pengumpat lagi pencela.
 
       2.lalah orang yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung.
 
       3.Dia mengira bahawa harta kekayaannya itulah yang dapat mengekalkan hidupnya
          (kejayaannya dan kebahagiannya).
 
       4.Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilontar ke dalam neraka Huthamah.
 
       5.Dan tahukah engkau apa Huthamah itu?
 
       6.(Ialah) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan.
 
       7.Yang naik atas segala hati-hati.
 
       8.Scsungguhnya neraka itu diatas mereka ditutup rapat.
 
       9.(Pada hal mereka itu diikat) Pada tiang-tiang yang membujur panjang.
 
 
KETERANGAN
 
     Dalam surah ini Allah mengacam dengan neraka bagi orang yang suka mencela, mengupat dan suka mengumpul harta tetapi
     tidak menafkahkannya di jalan Allah.
 
     Kerana itulah Rusulullah saw. menegaskan pengertian muslim yang sejati ialah di mana semua muslim yang lain selamat
     dari gangguan tangan dan lidahnya. Demikian juga pengertian mukmin ialah semua orang merasa aman terhadap darah,
     kehormatan dan harta kekayaannya.
_____________________________________________________________________________________
 
AL-LAHAB: Tafsir Ayat 1 - 5
 
                         [Index] [Muqaddimmah Juz Amma] [Maklum Balas] [Carian]
 
AL-LAHAB bermakna API YANG MARAK termasuk golongan surah-surah MAKKIYAH. Mengandungi 5 ayat 20 kalimat
dan 77 huruf.
 
Tersebut di dalam kitab Baidhawi bahawa Nabi saw. bersabda:
"Barang siapa yang mengaji surah AL-MAA'UUN nescaya dianugerahi pahala seperti syahid serti Nabi saw. pada hari pembukaan
Mekah".
 
Ayat 1 - 5
 
       1.Sungguh binasa kedua tangan Abu Lahab dan (sesungguhnya) dia akan binasa.
 
       2.Tiada berguna baginya harta kekayaannya dan apa yang ia usahakan.
 
       3.Dia akan masuk ke dalam api neraka yang menyala-nyala (marak)
 
       4.Sedang isterinya yang selalu membawa kayu api.
 
       5.Di lehernya terikat tali dan serabut.
 
KETERANGAN
 
     Di dalam surah ini Allah menceritakan kisah Abu Lahab dan isterinya yang menentang Rusulullah saw.. Keduanya akan
     mendapat kecelakaan dengan dimasukkan ke dalam api neraka sedangkan semua harta kekayaan mereka pada ketika itu
     tidak akan dapat menolongnya, demikian juga segala usaha-usaha nya.
 
     Yang dimaksudkan dengan tangan Abu Lahab dalam surah ini ialah diri Abu Lahab sendiri, dan isterinya yang bernama
     Arwa binti Harb (Umi Jamil saudara Abu Sufyan) digelar dengan gelaran 'pembawa kayu api' adalah kerana ia selalu
     menyebarkan fitnah untuk memburuk-burukkan Nabi saw. dan kaum muslimin.
 
ASBABUNNUZUL
 
     Ibn Abbas  la  berkata: Pada suatu hari Rasulullah saw. keluar lalu naik di atas bukit dan berseru: Ya shabaa haah (kata
     panggilan umum). Maka datanglah kebanyakan orang Quraisy, kemudian bertanya Nabi saw. kepada mereka: "Bagaimana
     pendapatmu jika aku mengatakan bahwa musuh akan menyerbu dearahmu ini di waktu pagi (subuh) atau malam hari,
     apakah kamu percaya kepadaku?" jawab mereka "Ya", lalu Nabi saw. bersabda "Maka sesungguhnya aku memperingatkan
     kamu, bahawa keadaanmu ini akan mendatangkan malapetaka dan siksa yang berat". Maka bangkitlah Abu Lahab dan
     berkata: Apakah hanya untuk itu saja kau mengumpulkan kami, tabban laka (celaka, binasa kau). Kemudian Allah
     menurunkan surat ini.
_____________________________________________________________________________________
 
AN-NABA': Tafsir Ayat 17 - 30
 
               [Index] [Muqaddimmah Juz Amma] [Ayat 1 - 16] [Ayat 31 - 40] [Maklum Balas] [Carian]
 
Ayat 17 - 30
 
      17.Sesungguhnya hari keputusan (dari segala urusan itu) sudah ditentukan waktunya.
 
      18.(Iaitu) pada hari itu ditiuplah sangkakala, maka kalian akan datang
          berduyun-duyun.
 
      19.Dan dibuka langit, lalu ia berpintu-pintu (pecah hancur).
 
      20.Dan dijalankan gunung-gunung (dari tempatnya), lalu ia (menjadi) seperti bayangan air (pada waktu panas, hancur).
 
      21.Sesungguhnya neraka jahanam itu tersedia menanti.
 
      22.Untuk tempat kembali orang-orang durhaka.
 
      23.Mereka tidak merasakan sejuk didalamnya dan tidak pula mendapat minuman (didalamnya).
 
      24.Kecuali minuman yang sangat panas (yang mendidih) dan nanah yang mengalir.
 
      25.Sebagai pembalasan yang tepat (sesuai benar dengan kesalahan mereka).
 
      26.Sesungguhnya mereka dahulunya tidak pernah merasa akan ada perhitungan.
 
      27.Dan mereka selalu mendustakan ayat-ayat Kami dengan sebenar-benar dusta (sewenang-wenang).
 
      28.Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam kitab (surat amalan).
 
      29.30. Maka rasakanlah oleh mu (siksa itu), maka Kami takkan menambah kepadamu kecuali siksa jua (yang lebih berat).
 
KETERANGAN
 
     Setelah Allah memperingatkan hamba-Nya terhadap kebesaran kekuasaan-Nya yang nyata di muka bumi ini (ayat 1 - 16),
     maka pada ayat-ayat seterusnya ini Allah menerangkan apa yang mereka perselisihkan itu, iaitu tentang hari kiamat, dan
     menerangkan kepada mereka sebagian yang akan terjadi di sana untuk memperingatkan mereka supaya tidak merajalela
     dalam mendustakan apa yang telah nyata buktinya dan nyata kebenarannya.
 
     Kemudian Allah menerangkan kedudukan orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan mempermainkannya, bahawa
     neraka jahanam akan menjadi tempat mereka kembali, dan mereka akan tinggal di dalamnya berabad-abad tidak merasakan
     nikmat dan istirahat, bahkan tidak merasakan dingin atau minuman selain dari panasnya api, sedang minuman mereka hanya
     air mendidih dan darah bercampur nanah yang sangat basi.
 
     Semua itu sebagai balasan atas dosa, kejahatan yang mereka lakukan karena mereka sama sekali tidak merasa akan ada
     perhitungan terhadap amal perbuatan mereka, maka karena itulah mereka berbuat berbagai dosa maksiat dan mendustakan
     bukti-bukti yang ditegakkan Allah atas kebenaran para Rasul utusan-Nya. Sedang Allah telah mencatat semua perbuatan
     mereka dalam buku amalan, sehingga tiada suatu daripada amal perbuatan mereka yang tertinggal, dan akan dibalas semua
     itu dengan balasan yang sesuai dan setimpal, sehingga dikatakan kepada mereka:
     "Rasakanlah semua siksa maka Kami tidak menambah kamu kecuali siksa semata-mata."
_____________________________________________________________________________________
 
AN-NAAZI'AAT: Tafsir Ayat 34 - 46
 
               [Index] [Muqaddimmah Juz Amma] [Ayat 1 - 14] [Ayat 15 - 33] [Maklum Balas] [Carian]
 
Ayat 34 - 41
 
      34.Maka apabila tiba malapeaka yang dahsyat terbesar (hari dibangkitkan segala makhluk setelah tiupan sangkakala kedua).
      35.Pada hari (saat itulah) teringatlah manusia apa-apa yang telah dilakukan (daripada segala amal perbuatannya tercatit dengan teliti sedang ia sendiri telah melupakannya).
 
      36.Dan diperlihatkan neraka jahim bagi orang yang melihat (baik yang mukmin maupun yang kafr kemudian menjadi tempat tinggal bagi yang kafr dan diselamatkan daripadanya yang mukmin).
 
      37.Adapun orang yang (sombong melampui batas maharajalela dalam) durhaka.
 
      38.Dan hanya mengutamakan (kepuasan) kehidupan di dunia (semata-mata sehingga tidak menghiraukan akhiratnya).
 
      39.Maka neraka jahim itulah tempat kediamannya.
 
      40.Adapun orang yang merasa takut kebesaran Tuhannya lalu ia sanggup menahan hawa nafsunya. (sehingga dapat mengekang hawa nafsu dari segala larangan Allah dan melakukan dengan patuh semua perintah Allah).
 
      41.Maka surgalah tempat tinggalnya.
 
 
KETERANGAN
 
     Sesudah Allah menerangkan berbagai macam bukti kekuasaan- Nya untuk membangkitkan orang yang telah mati, di sini
     Allah menerangkan bila tiba saatnya Allah mengubah semua keadaan dunia ini, langit dan buminya sehingga saat yang
     sangat dahsyat dan ngeri, pada waktu itulah manusia tersentak dan sadar tentang amal perbuatannya yang lalu. Dan di saat
     itu neraka telah nampak nyata di depan mata.
 
     Adapun bagi orang yang dahulunya sombong dan hanya hidup memuaskan hawa nafsu di dunia, maka neraka jahim itu
     tempatnya. Sedang orang yang sanggup mengekang hawa nafsu dan kepada jalan yang diajarkan oleh Allah dan yang
     diridai-Nya kerana ia takut akan ancaman siksa Allah maka surgalah tempat nya.
 
Ayat 42 - 46
 
      42.Mereka (orang-orang kafir) bertanya kepadarmu (Muhammad) tentang hari kiamat bilakah tibanya?
 
      43.Dari manakah engkau (Muhammad) akan dapat menyebut tiba dan terjadinya.
 
      44.Hanya kepada Tuhanmulah kesudahan (puncak pengetahuan dan ketentuannya).
 
      45.Sesungguhnya engkau (Muhammad) hanya (diutus untuk) memperingatkan orang yang takut (akan menghadapinya sehingga ia harus bersiap-sedia untuk menghadapi masa tibanya).
 
      46.Pada saat (hari) ketika mereka menghadapi hari kebangkitan seakan-akan mereka tiada tinggal di dunia ini kecuali (sekadar) di waktu pagi atau (sekadar di waktu) senja semata-mata.
_____________________________________________________________________________________
 
AT-TAKWIR: Tafsir Ayat 1 - 14
- ada di laman am9 -
_____________________________________________________________________________________
 
   AL-INFITHAAR: Tafsir Ayat 9 - 19
- ada di laman am9 -
_____________________________________________________________________________________
 
AL-MUTHAFFIFIEN: Tafsir Ayat 1 - 13 - keterangan_ayat-1-6
- ada di laman am9 -
_____________________________________________________________________________________
 
AL-MUTHAFFIFIEN: Tafsir Ayat 14 - 28 - ayat_18-28
- ada di laman am9 -
_____________________________________________________________________________________
 
AL-INSYIQAAQ: Tafsir Ayat 1 - 15
 
                    [Index] [Muqaddimmah Juz Amma] [Ayat 16 - 25] [Maklum Balas] [Carian]
 
Surat AL-INSYIQAAQ bermakna TERBELAH termasuk golongan surah-surah MAKKIYAH. Diturunkan sesudah surah
Al-Infithaar. Mengandungi 25 ayat 107 kalimat dan 430 huruf.
 
Tersebut di dalam kitab Baidhawi bahawa Nabi saw. bersabda:
"Barang siapa mengaji surah AL-INSYIQAAQ nescaya dilindungkannya daripada diberi kitab amalannya dari pihak belakangnya"
 
Ayat 1 - 15
 
       1.Apabila langit telah terbelah.
 
       2.Dan patuh kepada perintah Tuhannya, dan sepatutnya ia patuh (pada Tuhannya).
 
       3.Dan apabila bumi diratakan.(kerana gunung telah dihancurkan).
 
       4.Dan mengeluarkan segala apa yang di dalamnya dan kosonglah ia.
 
       5.Dan patuh kepada perintah Tuhannya, dan sepatutnya ia patuh (pada Tuhannya).
 
       6.Hai manusia engkau telah berpenat lelah (mencari kehidupan dunia mu), sehingga engkau menemui Tuhanmu (mati) maka engkau akan menemui-Nya.
 
       7.Maka barangsiapa yang diberikan kitab (suratan amalan) nya dari sebelah (tangan) kanan nya.
 
       8.Maka ia akan dihisab (diperiksa segala amalannya) dengan mudah (ringan).
 
       9.Dan akan kembali kepada keluarga (yang beriman) dengan sukacita (bergembira).
 
      10.Dan (adapun) barang siapa yang diberi kitab (suratan amalan) nya dari sebelah belakang nya.
 
      11.Maka mereka berteriak menyebut kecelakaan dirinya
 
      12.Dan akan dimasukkan ke dalam sa'ier (neraka yang merah bernyala-nya apinya)
 
      13.Sesungguhnya mereka dulunya (ketika hidup di dunia) bersuka ria dengan keluaraganya (dan kaumnya yang juga kufur ingkar, sehingga tidak memikirkan tentang urusan akhirat).
 
      14.Sehungguhnya mereka menyangka mereka sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya)
 
      15.Bahkan (mereka akan kembali) sesungguhnya Tuhannya sentiasa melihatnya (segala perbuatan mereka itu).
 
 
KETERANGAN
 
     Jabir da. berkata, Rasulullah saw. bersabda:
     "Jibril berkata; Ya! Muhammad hiduplah sesukamu, maka emgkau pasti akan mati, dan cintailah sesiapa yang engkau cintai
     maka engkau pasti akan berpisah dan berbuatlah sesuka mu maka engkau pasti akan menghadapi balasannya".
     (HR: Abu Dawud)
 
     Aisyah ra. berkata; Rasulullah saw. bersabda:
     "Siapa yang dihisab dengan teliti maka ia tersiksa"
     Maka bertanya Aisyah ra. "Tidakkah Allah berfirman: Maka ia akan dihisab dengan mudah (seperti ayat ke 8 di atas)?".
     Jawab Nabi saw. ,"Bukan itu hisab, tetapi sesiapa yang di teliti hisabnya pada hari kiamat pasti akan tersiksa".
     (HR: Bukhari, Muslim. Attirmizi, Ahmad, Annasa'i)
 
     Aisyah ra berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw. ketika solat berdoa; "Ya Allah hisablah aku dengan perhitungan
     yang ringan"
     Maka setelah selesai beliau solat aku bertanyanya "Ya Rusulullah saw. apakah hisab yang ringan itu?"
     Jawab Nabi saw. "Iaitu hanya dilihat suratan amalannya lalu dimaafkan, sesungguhnya orang yang diteliti perhitungan
     hisabnya pasti akan disiksa."
_____________________________________________________________________________________
 
 AL-BURUJ: Tafsir Ayat 11 - 22 - keterangan_ayat_10-11
- ada di laman am9 -
____________________________________________________________________________________
 
AL-A'LAA: Tafsir Ayat 1 - 19
 
                         [Index] [Muqaddimmah Juz Amma] [Maklum Balas] [Carian]
 
Surat AL-A'LAA bermakna Yang Maha Tinggi termasuk golongan surah-surah MAKKIYAH diturunkan sesudah surah
At-Takwir. Mengandungi 19 ayat 73 kalimat dan 291 huruf.
 
Tersebut di dalam kitab Baidhawi bahawa Nabi saw. bersabda:
"Barang siapa yang mengaji (mempelajari) surah AL-A'LAA diberi Allah ta'ala akan dia sepuluh kebajikan dengan sebilang-bilangan tiap-tiap huruf yang diturunkan Allah Ta'ala atas Nabi Ibrahim dan Nabi Musa dan Nabi Muhammad saw.".
 
Annu'man bin Basyier ra. berkata, Rasulullah saw. selalu membaca di dalam sembahayang hari raya dan hari Jumaat surah
Sabbihisma rabbikal a'lla (iaitu surah AL-A'LAA) dan Hal ataa ka haditsul ghasiyiah.
 
Ayat 1 - 19
 
       1.Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi.
 
       2.Yang mencipta (menjadikan sesuatu) lalu menyempurnakan (melengkapi semua yang dicipta dan dijadikannya).
 
       3.Dan yang menentukan (menakdirkan segala sesuatu) dan memberi hidayat petunjuk.
 
       4.Dan yang mengeluarkan (menumbuhkan) padang-padang rumput
 
       5.Lalu kemudian menjadikannya kering kehitam-hitaman).
 
       6.Nanti akan Kami bacakan (Al-Quran memalui Jibril) kepadamu (Muhammad) maka kau takkan lupa. (jaminan dari Allah bahwa Nabi Muhamnad saw. takkan lupa terhadap  wahyu Allah yang diturunkan kepadanya.
 
       7.Kecuali yang dikehendaki oleh Allah, Sesungguhnya Allah itu mengetahui semua terang maupun yang tersembunyi.
 
       8.Dan Kami akan memudahkan bagimu (dengan hidayat dan taufik Kami untuk segala sesuatu) jalan yang mudah.
 
       9.Maka berilah peringatan (kepada umatmu dengan wahyu yang diturunkan kepadamu) sesungguhnya peringatan itu pasti akan berguna (bagi mereka sehingga mengerti agama dan dapat membezakan yang baik dan yang buruk, yang halal dari yang haram yang hak dari yang batil).
 
      10.Nanti akan ingat (menerima peringatan) orang yang takut (kepada Allah).
 
      11.Dan akan menjauhi (peringatan itu) orang yang celaka (yang bakal binasa, karena itu mereka tidak akan menerima tuntutan ajaran Allah).
 
      12.Yaitu orang yang akan masuk ke dalam neraka yang besar.
 
      13.Kemudian mereka tidak mati di dalamnya (neraka) dan tidak hidup (dengan sempurna).
      14.Sesungguhnya beroleh kemenangan ( selamat dan berbahagia) orang yang suci (iaitu orang yang membersihkan lahir batinya dari berbagai kotoran jasmani dan rohani kekejian syirik dan budi pekerti yang keji, dengan iman dan takwa kepada Allah).
 
      15.Dan selalu ingat kepada nama Tuhan serta bersembahayang (untuk mendekatkan diri kepada Allah).
 
      16.Tetapi kamu mengutamakan kehidupan dunia (yang fana dan pasti akan ditinggal ini  daripada akhirat yang bakal kekal selamanya dan memang tinggal yang abadi).
 
      17.Dan (Padahal) akhrat itu lebih baik bahkan yang kekal selamanya (bagimu).
 
      18.Sesungguhnya (pelajaran-pengajaran) ini telah disebutkan dalam suhuf yang dahulu.
 
      19.Yaitu suhuf Ibrahim dan Musa as.
 
 
KETERANGAN
 
     Dalam ayat-ayat permulaan (1 - 5) dalam surah ini Allah memerintah kepada kami supaya mengagungkan nama Tuhan  Allah yang mahatinggi, maha luhur. Karena Dia-lah yang mencipta semua makhluk dan menyempurnakan, melengkapi segala hajat kebutuhan makhluknya, dan Dia pula yang menentukan segala sesuatu menurut kadar ketentuannya dan Dia  pula yang menuntun ke jalan kebaikan keselamatan dan kebahagiaan hidup makhluk-Nya. Dan Dia pula yang  menumbuhkan semua makanan makhluk-Nya Dalam berbagai macam bentuk, warna dan rasa. Maka selayaknya manusia sebagai makhluk yang utama dan termulia dari lain-lainnya, maka seharusnya manusia itu mengenal, mengerti dan mengagungkan nama Allah azza wajalla.
 
     Sesudah itu Allah menerangkan (ayat 6 - 13) akan membacakan kepada Nabi Muhammad saw. wahyu ajaran-Nya dan dijamin tidak akan lupa, maka dianjurkan kepadanya supaya diajarkan kepada umat manusia kerana peringatan dan nasihat itu sangat baik berguna, dan orang yang sempurna fikirannya sehat perasaannya betul-betul mengerti jalan keselamatannya pasti akan menerima dan akan sadar dengan peringatan itu, sedangkan orang yang engkar akan tetap menjauh dan menentang tuntunan wahyu dengan berbagai dalil dan alasannya yang batil sehingga di cap sebagai orang yang celaka oleh Allah dan akhirnya akan dimasukkan ke dalam jurang neraka, dan di sana mereka tak hidup dan takkan mati untuk selamanya.
 
     Jabir bin Abdullah ra. berkata: Qad af laha man tazakka (ayat ke 14): Orang yang mengakui bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan meninggalkan semua syirik dan mengakui bahwa nabi Muhammad itu utusan Allah.
 
     Pada ayat seterusnya Allah memtemplak orang yang melebihkan kehidupan dunia yang bersifat sementara dari kehidupan
     akhirat yang kekal abadi.
 
     Aisyah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: "Dunia ini rumah yang tidak mempunyai rumah di akhirat, dan harta orang  yang tidak berharta di akhirat, dan yang mengumpulkannya hanya mereka yang tidak berakal. (HR: Ahmad)
 
     Abu Musa Al-Asy'ari ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: "Siapa yang cinta dunia berbahaya terhadap akhiratnya, dan siapa yang cinta akhiratnya berbahaya terhadap dunianya, maka utamakanlah yang kekal daripada yang fana. (HR.  Ahmad).
____________________________________________________________________________________
 
AL-GHASYIYAH: Tafsir Ayat 1 - 16 - keterangan_ayat_1-16
- ada di laman am9 -
___________________________________________________________________________________
 
     AL-GHASYIYAH: Tafsir Ayat 17 - 26 - keterangan_ayat_17-26
- ada di laman am9 -
___________________________________________________________________________________
 
AL-FAJR: Tafsir Ayat 15 - 30 - ayat_15-30
- ada di laman am9 -
___________________________________________________________________________________
AL-BALAD: Tafsir Ayat 11 - 20
 
                    [Index] [Muqaddimmah Juz Amma] [Ayat 1 - 10] [Maklum Balas] [Carian]
Ayat 11 - 20
      11.Tetapi ia titak berani menempuh (jalan amal yang) kesulitan.
      12.Dan tahukah engkau apa kesulitan (akobah) itu?
      13.(Diantaranya ialah) memerdekakan hamba sahya.
      14.Atau memberi makan di hari kelaparan.
      15.Kepada anak yatim dari kaum kerabat.
      16.Atau orang miskin yang terlantar di tanah (iaitu orang yang sangat miskin).
      17.Kemudian ia tergolong dikalangan orang yang beriman yang berpesang dengan  kesabaran dan berpesang dengan kasih sayang.
      18.Mereka inilah golongan kanan (yang akan bahagia dan untung dunia akhirat).
      19.Dan orang-orang yang kafir (tidak percaya) dengan ayat-ayat Kami, mereka itu  golongan kiri (yang akan scngsara hidupnya, dunia dan akhirat).
      20.Atas mereka itu (pihak kiri) api neraka yang menutup (mereka itu).
 
 
KETERANGAN
     Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah saw. bersabda:
     "Siapa yang memerdekakan seorang sahaya mukmin maka Allah melepaskan dengan tiap-tiap angota budak itu anggotanya dari api neraka, sehingga tangan dengan tangan, kali dengan kaki dan kemaluan dengan kemaluan"
     (HR: Bukhari, Muslim, Ahmad)
     Ketika said bin Marjanah meriwayatkan hadis ini di hadapan Ali (Zainal Abidin) bin Husain, maka ia bertanya "Adakah
     benar engkau mendengar hadis ini dari Abu Hurairah?".
     Jawab Said; "Ya"
     Maka beliau pun memanggil seorang budak yang terbaik dan menyuruhnya memanggil Muthrif (seorang hamba) lalu ia
     berkata kepadanya "Engkau kini aku merdekakan kerana Allah"
     (R: Bukhari, Muslim, Attirmidzi)
     Rasulullah saw. bersabda:
     "Sedekah terhadap orang miskin mendapat satu, tetapi sedekah terhadap kerabat (keluaraga) mendapat dua pahala,
     pahala sedekah dan pahala hubungan kekerabatan.
     (R. Ahmad)
     Imran Al-Jauni berkata: Jika tiba hari kiamat, Allah menyuruh menangkap tiap orang yang kejam dan setan dan siapa
     saja yang dahulu ditakuti oleh kerana jahatnya, maka mereka diikat dengan rantai besi kemudian dimasukkan dalam
     jahanam dan ditutup rapat, demi Allah kaki mereka tidak akan sampai di dasarnya, sedang mata mereka tak dapat
     melihat bagian atasnya, sedang mata mereka takkan dapat dipejamkan, dan tidak pernah merasakan minuman
     selamanya.
     (HR. Ibnu Abi Hatim).
_____________________________________________________________________________________
 
  AL-LAIL: Tafsir Ayat 1 - 11 - keterangan_ayat_1-10
- ada di laman am9 -
_____________________________________________________________________________________
 
  AL-LAIL: Tafsir Ayat 12 - 21 - keterangan_ayat_12-21
- ada di laman am9 -
_____________________________________________________________________________________
AL-ALAQ: Tafsir Ayat 6 - 19
 
                     [Index] [Muqaddimmah Juz Amma] [Ayat 1 -5] [Maklum Balas] [Carian]
Ayat 6 - 19
       6.Keahuilah sesungguhnya manusia amat durhaka.
       7.Bahawa melihat (manusia) dirinya kaya.
       8.Sesungguhnya (ingatlah bahawa) kepada Tuhanmu lah engkau akan kembali.
       9.Adakah engkau melihat orang yang melarang?
      10.(Seorang) hamba (Allah) ketika ia sembahayang.
      11.Adakah engkau nampak (buruknya) jika ia (yang dilarang) di atas petunjuk   (Allah).
      12.Atau menyuruh dengan takwa?.
      13.Apakah yang engkau nampak (terlepas dari azab) jika ia mendustakan (apa yang  disampaikan Nabi saw.) dan berpaling?
      14.Apakah dia tidak mengetahui bahwa Allah melihat (dan mengawasisemua gerak-geri dan amal perbuatannya)?
      15.Jangan! (melakukan demikian itu). Demi jika ia tidak berhenti, nescaya akan Kami tarik ubun-ubunnya.
      16.(Iaitu) Ubun-ubun yang berdusta dan durhaka.
      17.Maka ia boleh memanggil kumpulannya (untuk menolongnya).
      18.Nanti akan Kami panggil Zabaniyah (malaikat yang menjaga neraka).
      19.Tidak! janganlah mengikutinya, dan sujudlah dan berhampir dirilah (kepada Allah).
 
 
ASABABUNNUZUL
     Berkata Mufasir turun ayat ke 9 hingga 19 adalah dari hal Abu Jahal yang menegah Nabi saw. solat. Suatu hari Abu Jahal bertanya kepada kaumnya "Apakah Muhammad masih saja bersalat (bersujud mukanya) di
     antaramu?" Jawab pemuka Quraisy: "Ya" Maka ia berkata "Demi berhala Allata wal Uzza jika aku melihat dia salat demikian akan aku pijak lehernya supaya berlumuran tanah wajahnya".
     Suatu hari ketika Nabi saw. bersalat di depan kaabah. Abu Jahal berjalan untuk menginjak leher Nabi saw. tetapi sebaliknya ia lari kembali dengan menutupi wajahnya dengan kedua tangganya. Kemudian ditanya oleh kaumnya:
     "Mengapakah engkau?" Jawabnya "Di antaraku dengan Muhammad ada parit api dan segala yang  bersayap (iaitu malaikat)". Maka Rasulullah saw. bersabda " Andaikan dia hampir kepadaku niscaya
     akan ditangkap oleh Malaikat dan dirobek anggota badannya satu persatu"    (HR. Ibnu Jarir)
     Abu Hurairah ra. berkala: Adanya Nabi saw. selalu sujud (tilawah) ketika membaca surat Idzas samaa'un syaqqat dan  iqra' bismi rabbika (surah ini)  (HR. Muslim)
     Dengan hadis di atas ini setengah ulama' fekah mengatakan bahawa sunat kita sujud ketika habis membaca surah ini
     kerana ada ada suruhan sujud pada ayat ke 19.
_____________________________________________________________________________________
 
AL-BAYYINAH: Tafsir Ayat 1 - 8 - keterangan_ayat_1-8
- ada di laman am9 -
_____________________________________________________________________________________
 
Keputusan Carian Untuk "AZAB"
        [Index] [Carian Semua Surah]
Anda boleh mengulang carian dengan memasukan KEYWORD baru.
  ...
Dokument yang dijumpai:
 
     AL-INFITHAAR: Tafsir Ayat 9 - 19 - ayat_9-19
     AL-MUTHAFFIFIEN: Tafsir Ayat 29 - 36
     AL-BURUJ: Tafsir Ayat 11 - 22 - ayat_10-11
     AL-GHASYIYAH: Tafsir Ayat 17 - 26 - keterangan_ayat_17-26
     AL-FAJR: Tafsir Ayat 1 - 14 - ayat_1-14
     AS-SYAMS: Tafsir Ayat 11 - 15 - keterangan_ayat_1-10
     AL-LAIL: Tafsir Ayat 1 - 11 - ayat_1-11
     AL-ALAQ: Tafsir Ayat 6 - 19 - ayat_6-19
_____________________________________________________________________________________
 
  AL-INFITHAAR: Tafsir Ayat 9 - 19 - ayat_9-19
- ada keterangan di atas -
_____________________________________________________________________________________
 
 
 
AL-MUTHAFFIFIEN: Tafsir Ayat 29 - 36
 
              [Index] [Muqaddimmah Juz Amma] [Maklum Balas] [Carian]
 
Ayat 29 - 36
 
       1.Sesungguhnya orang durhaka selalu tertawakan orang beriman.
 
       2.Apabila mereka lalu bertemu (dengan orang beriman) mengerlingkan matanya (karena mengejek dan menghinanya).
       3.Dan apabila mereka kembali kepada ahlinya (kaumnya) mereka kembali dengan riang gembira (kerana merasa bangga dengan ejekan mereka terhadap orang beriman).
       4.Dan apabila mereka melihat (orang beriman) berkata mereka: Sesungguhnya mereka ini (orang-orang mukmin) orang yang sesat.
       5.(Padahal) bukanlah mereka diutus untuk menjaga (dan mengawasi orang-orang yang beriman).
       6.Maka pada hari (kiamat) inilah orang-orang yang beriman tertawakan orang-orang kafir.
       7.(Mereka yang beriman) berada di atas pelamin (isirahnya) sambil melihat-lihat (keadaan orang kafir dulunya di dunia ketawakan mereka dan pada hari kiamat berada dalam azab seksa).
       8.Adakah orang kafir itu mendapat balasan dari apa yang mereka perbuat dahulu?  (bahkan mereka mendapat balasan apa yang telah mereka perbuat dahulunya)
 
PENGAJARAN
 
     Kandungan dan pengajaran surah ini:
          Larangan Allah terhadap orang yang mengurankan dalam timbangan dan sukatan.
          Keterangan bahawa surat catatan orang yang durhaka dalam sijjin Sedang catatan amal perbualan orang yang  ta'at di illiyin.
          Orang yang beriman akan mendapat pembalasan nikmat dari Allah dan diberi minum minuman yang lazat di surga kelak.
          Ejekan yang dilancarkan orang kafir terhadap kaum muslimin di dunia. Orang mukmin akan menertawakan orang kafir di hari kiamat.
          Orang mukmin dapat melihat siksa balasan orang kafir.
_____________________________________________________________________________________
 
     AL-BURUJ: Tafsir Ayat 11 - 22 - ayat_10-11
- ada keterangan ayat di atas -
_____________________________________________________________________________________
 
AL-GHASYIYAH: Tafsir Ayat 17 - 26 - keterangan_ayat_17-26
- ada keterangan ayat di atas -
_____________________________________________________________________________________
 
AL-FAJR: Tafsir Ayat 1 - 14
 
                   [Index] [Muqaddimmah Juz Amma] [Maklum Balas] [Carian]
 
Surat AL-FAJR bermakna WAKTU FAJAR termasuk golongan surah-surah MAKKIYAH diturunkan sesudah surah
al-Fajr. Mengandungi 30 ayat 139 kalimat dan 597 huruf.
 
Tersebut di dalam kitab Baidhawi bahawa Nabi saw. bersabda:
"Barang siapa yang mengaji (mempelajari) surah AL-FAJR pada segala malam yang sepuluh (daripada bulan Zulhijjah) nescaya
diampun Allah ta'ala baginya dan barangsiapa yang mengaji dia segala harinya nescaya adalah baginya cahaya pada hari kiamat".
 
Ayat 1 - 14
 
       1.Demi (waktu) fajar.
 
       2.Dan (demi) malam yang sepuluh.
 
       3.Dan (demi) yang genap dan yang ganjil.
 
       4.Dan (demi) malam bila telah berlalu.
 
       5.Adakah pada demikian itu, sumpah bagi orang yang berakal (sempurna)?
 
       6.Tidakkah engkau ketahui bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Aad (yang kufur dan derhaka).
 
       7.(Iaitu kaum) Imran yang mempunyai bangunan yang tinggi (di dataran Ahqaa Hadramaut).
 
       8.Yang tiada pernah diciptakan sepertinya (tentang kukuhnya binaan mereka) dalam segala negeri (pada zamannya).
 
       9.Dan (Tidakkah engkau ketahui bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap) kaum Tsmaud yang memahat batu-batu di lembah.
 
      10.Dan (terhadap) Firaun yang mempunyai kekuatan tentera.
 
      11.Adalah orang yang berlaku sewenang-wenang di negeri (masing-masing).
 
      12.Lalu mereka melakukan banyak kerosakan di situ.
 
      13.Sehingga Tuhanmu menuangkan di atas mereka paluan azab.
 
      14.Sesungguhnya Tuhanmu (selalu) mengawasi.
 
 
KETERANGAN
 
     Bersalahan segala ahli tafsir pada menerangkan makna yang dikehendaki dengan "malam yang sepuluh" pada ayat
     kedua. Ada yang mengatakan 10 malam daripada awal bulan Zulhijah dan ada yang mengatakan 10 malam yang akhir
     daripada bulan Ramadan dan setengahnya mengatakan 10 malam daripada awal bulan Muharam.
 
     Ibnu Abbas ra. berkata Nabi saw. bersabda:
     "Tiada hari-hari dimana orang beramal soleh di dalamnya yang lebih disukai oleh Allah daripada hari-hari ini iaitu sepuluh
     pertama Zulhijjah".
     Sahabat bertanya: "Juga jihad fisabibillah tidak dapat menyamainya?"
     Nabi saw. menjawab: "Juga jihad fisabibillah, kecuali jika keluar seorang dari rumahnya dengan harta dan jiwanya
     kemudian tidak kembali (yakni habis harta dan jiwanya)"
     (HR: Bukhari)
 
     Bersalahan ahli tafsir pada yang dikehendaki dengan yang genap dan yang ganjil dalam ayat ke tiga. Berkata
     setengahnya genap itu ialah makhluk dan ganjil itu hak Allah. Setengahnya menafsirkan dengan membawa maksud yang
     berpasangan atau yang berlawanan.
 
     Dalam ayat permulaan (1 - 5) dalam surah ini Allah mengingatkan hambanya supaya memerhatikan segala kejadian
     alam dari terbit fajar hingga tibanya malam yang pada waktu tersebut mengandungi banyak kurnia Allah kepada
     hamba-Nya. Sesungguhnya semua itu menjadi bukti bagi orang yang mempunyai akal fikiran.
 
     Pada ayat-ayat seterusnya Allah menyuruh kita memperhatikan apa yang telah terjadi kepada kaum-kaum yang dahulu
     yang melanggar peraturan-peraturan Allah dan janganlah mempengaruhi dengan kekuatan dunia sesungguhnya kekuasaan
     Allah mengatasi segal kekuatan dunia. Walaupun kaum-kaum Aad, Tsamud dan Firaun itu mempunyai kekuatan dan
     kepakaran, tetapi kekuatan dan kekuasaan Allah dapat mengalahkan mereka dengan sekelip mata.
 
     Dalam ayat ke 14 Allah mengingatkan kita bahawa segala amal perbuatan kita akan selalu diawasi oleh Allah dan akan
     dihitung dan dibalas dengan keadilan dan kebijaksanaan Allah.
_____________________________________________________________________________________
 
AS-SYAMS: Tafsir Ayat 11 - 15
 
                   [Index] [Muqaddimmah Juz Amma]  [Maklum Balas] [Carian]
 
Ayat 11 - 15
 
       1.(Ingatlah!) Kaun Tsamud telah mendustakan (Nabi Saleh) karena (perbuatan  durhaka) mereka telah melampaui batas.
 
       2.(iaitu) Ketika bangkit seorang yang celaka di antara mereka (lalu membunuh unta Allah).
 
       3.Maka Rasulullah (Saleh) berkata kepada mereka: Biarkanlah unta (betina) Allah dan minumannya.
 
       4.Lalu mereka mendustakannya dan membunuh unta itu. Maka Tuhan mereka telah  membinasakan mereka karena perbuatan dosa mereka, dan meratakan semuanya.
 
       5.Dan (Allah) tidak menghiraukan bagaimana akibatnya (kerana itu balasan yang adil buat mereka).
 
 
KETERANGAN
 
     Dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa Nabi Saleh as. telah memperingatkan kepada kaumnya supaya mereka
     berhati-hati betul dan jangan sampai mengganggu mukjizat Allah yang diberikan kepada Nabi Saleh as. berupa unta   betina itu, juga tempat minumnya.
 
     Tetapi kaum Tsamud tidak menghiraukan peringatan Nabi Saleh dan mereka tetap akan membunuh unta betina itu yang
     disepakati oleh kaumnya setelah mereka laksanakan pembunuhan itu, Allah menurunkan azab bencana atas mereka
     semuanya tanpa kecuali, dan diratakan mereka dengan tanah. Demikianlah bila Allah telah murka pada suatu kaum.
 
     Ammar bin Yasir ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda kepada Ali bin Abi Thalib ra: "Sukakah aku ceritakan  kepadamu orang yang amat celaka dari semua manusia? jawab Ali: "Baiklah". Nabi saw.bersabda. "Dua orang, pertama orang yang menyembelih unta mukjizat Nabi Saleh dan kedua, orang yang membunuhmu, memukul dahimu sehingga darahmu membasahi janggutmu"
     (HR. Ibnu Abi Hatim)
 
     Surat ini mengandung anjuran:
          Anjuran supaya manusia selalu memperhatikan berbagai macam bukti kekuasaan Allah yang mencipta berbagai macam di alam ini.
 
          Siapa yang dapat menahan hawa nafsunya lalu dapat menghiasnya dengan akhlak dan budi yang baik luhur maka
          ia bahagia. Dan siapa yang membiarkannya berkecimpung dalam najis maksiat dan dosa maka ia akan kecewa.
          Kisah kaum Tsamud suatu contoh bagi orang yang terus menerus menurutkan hawa nafsu hingga binasa.
_____________________________________________________________________________________
 
AL-LAIL: Tafsir Ayat 1 - 11 - ayat_1-11
- ada keterangan di atas -
_____________________________________________________________________________________
 
     AL-ALAQ: Tafsir Ayat 6 - 19 - ayat_6-19
- ada keterangan di atas -
_____________________________________________________________________________________
 
Keputusan Carian Untuk "siksa"
     [Index] [Carian Semua Surah]
 
Dokument yang dijumpai:
 
     AL-LAHAB: Tafsir Ayat 1 - 5 - asbabunnuzul
     AN-NABA': Tafsir Ayat 17 - 30
     AN-NABA': Tafsir Ayat 17 - 30 - keterangan_ayat_17-30
     AN-NABA': Tafsir Ayat 31 - 40 - ayat_37-40
     AN-NAAZI'AAT: Tafsir Ayat 15 - 33 - ayat_15-33
     AN-NAAZI'AAT: Tafsir Ayat 34 - 46 - keterangan_ayat_34-41
     'ABASA: Tafsir Ayat 11 - 23 - ayat_17-23
     AL-MUTHAFFIFIEN: Tafsir Ayat 1 - 13 - ayat_1-6
     AL-MUTHAFFIFIEN: Tafsir Ayat 1 - 13 - keterangan_ayat_7-13
     AL-MUTHAFFIFIEN: Tafsir Ayat 14 - 28 - ayat_14-17
     AL-MUTHAFFIFIEN: Tafsir Ayat 29 - 36 - pengajaran
     AL-INSYIQAAQ: Tafsir Ayat 16 - 25
     AL-BURUJ: Tafsir Ayat 1 - 9 - Ashabul_Ukhdud
     AL-BURUJ: Tafsir Ayat 11 - 22 - ayat_11-16
     AL-GHASYIYAH: Tafsir Ayat 17 - 26
     AL-GHASYIYAH: Tafsir Ayat 17 - 26 - keterangan_ayat_17-26
     AL-BALAD: Tafsir Ayat 1 - 10 - keterangan_ayat_1-10
     AL-LAIL: Tafsir Ayat 1 - 11 - ayat_1-11
_____________________________________________________________________________________
 
AL-LAHAB: Tafsir Ayat 1 - 5 - asbabunnuzul
- ada keterangan ayat di atas -
_____________________________________________________________________________________
 
 AN-NABA': Tafsir Ayat 17 - 30
- ada keterangan ayat di atas -
_____________________________________________________________________________________
 
AN-NABA': Tafsir Ayat 31 - 40
 
              [Index] [Muqaddimmah Juz Amma] [Maklum Balas] [Carian]
 
Ayat 31 - 36
 
      31.Sesungguhnya bagi orang bertakwa (takut akan Allah, dengan melakukan segala yang di suruh dan meninggal segala yang dilarang) ada tempat kemenangan (pasti ia akan mendapat tempat yang senang gembira dan bahagia.)
 
      32.(Iaitu) taman-taman dan kebun-kebun anggur (dan berbagai pohon yang digemari dan terasa lazat).
 
      33.Dan perawan-perawan (bidadari yang berupa gadis-gadis yang semua) sebaya.
 
      34.Dan piala (gelas-gelas minuman yang selalu) tersedia penuh (tidak berkurang).
 
      35.Di sana pun tidak terdengar suara lagu ( yang melalaikan, keji, tidak sopan) tidak pula (perkataan yang) dusta.
 
      36.Sebagai pembalasan dari Tuhanmu, (pemberian dari kurnia-Nya) yang tiada terbatas, dan tiada hitungan.
 
KETERANGAN
 
     Sebagai imbangan setelah menerangkan keadaan dan tempat orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan
     tuntunan Rasulullah saw. Maka disambung dengan menerangkan keadaan orang-orang yang brtakwa dan patuh taat
     kepada ayat-ayat Allah dan tuntunan Rasulullah saw, untuk membangkitkan semangat berlomba berbuat amal dan
     memperdekat diri kepada amal yang diridai Allah swt.
 
Ayat 37 - 40
 
      37.(iaitu) Tuhan (yang mengatur, menentukan semua yang di) langit dan bumi dan yang di antara keduanya (langit dan bumi), Dialah yang bersifat rahman sumber dari segala rahmat di langit dan bumi, tiada seorang yang berkata-kata kepadanya
          kecuali dengan izin-Nya.
 
      38.iaitu pada hari bangkitnya Ruh dan para Malaikat berbaris, tiada yang berani  berkata sepatah pun, kecuali yang mendapat izin langsung dari Arrahman, dan mereka hanya mengatakan dengan (perkataan yang) benar (sahaja).
 
      39.Itulah saat tibanya hari yang hak, (yang tidak dapat diragukan) saat terbukanya segala rahasia dan perasaan). (Kerana itu ) barang siapa menghendaki (keridhaan Tuhan, maka) hendaklah ia mengambil tempat kembali kepada Tuhannya (dengan beramal soleh).
 
      40.Sungguh Kami memberi peringatan kepada kamu, dengan siksa yang dekat, pada hari itu manusia akan melihat apa yang didahulukan (dilakukan) oleh kedua tangannya  (dari amal perbuatan semasa di dunia) dan (pada hari itu) orang yang akan kafir berkata; Aduhai kiranya jadi tanahlah aku (maka tidak akan di siksa).
 
KETERANGAN
 
     Iaitu pada hari (saat) tiap orang dapat melihat langsung segala apa yang pernah dilakukan, sehingga seorang yang kafir pasti ia berkata: "Aduhai sekiranya aku ini menjadi tanah, tentu akan lebih baik karena dengan begitu aku takkan  menanggung segala resiko.
 
          Sebaliknya suara yang keluar dari mulut orang yang bertakwa semata-mata berupa puja-puji dan syukur yang tak terhingga kepada Allah atas hidayat taufik yang diberikan kepadanya di saat hidup dunia dahulu.
_____________________________________________________________________________________
 
AN-NAAZI'AAT: Tafsir Ayat 15 - 33
 
              [Index] [Muqaddimmah Juz Amma]  [Maklum Balas] [Carian]
 
Ayat 15 - 26
 
      15.Apakah sudah sampai kepadamu (ya Muhammad) kisah Musa as. (Ketika menghadapi Fir'aun dan kaumnya.)
 
      16.Takala ia dipanggil oleh Tuhannya di lembah yang suci,(bernama) Thuwa (di ThurSina untuk diberinya tugas).
 
      17.(firman Allah kepada Nabi Musa as.) Pergilah kepada Fir'aun, sungguh ia telah melampaui batas (sombong dan memperbudak Bani Isra'il hingga membunuh putera-putera mereka).
 
      18.Maka katakanlah (kepada Fir'aun): Mahukah engkau (Fir'aun membersihkan diri (dari kekufuran)?
 
      19.Dan aku akan memimpinmu kepada (jalan) Tuhanmu, sehingga kau takut kepada-Nya.
 
      20.Lalu Musa memperlihatkan ayat (mukjizat) yang besar.
 
      21.Maka Fir'aun (tetap) mendustakan dan mendurhakai.
 
      22.Kemudian ia berpaling, seraya berusaha (menentang Musa).
 
      23.Kemudian dihimpunkannya (menteri-menterinya dan memanggil kaumnya).
 
      24.Lalu berkata (kepada mereka): Akulah Tuhanmu yang tertinggi.
 
      25.Maka Allah membalas dengan siksa akhirat dan dunia (dengan menenggelamkan dia dan  kaumnya di dalam laut merah).
 
      26.Sesungguhnya ia menjadi 'ibarah (pengajaran dan peringatan) bagi orang yang takut (kepada Allah).
 
KETERANGAN
 
     Setelah ayat-ayat yang menceritakan kepada orang kafir yang mengingkari adanya bangkit sesudah mati, dan ejekan
     mereka terhadap Rasulullah saw. serta gangguan mereka terhadap sahabat Nabi saw, yang semuanya memberatkan hati,
     perasaan dan fikiran Rasulullah saw. Maka Allah lalu menceritakan riwayat Nabi Musa as. ketika ia diutus kepada
     Fir'aun raja di Mesir yang begitu bermaharajalela semasa pemerintahannya sehingga mengaku sebagai Tuhan, dan
     menghasut kaumnya untuk memusuhi Musa as. sehingga nabi Musa as. benar-benar menghadapi kesusahan yang sangat
     berat dalam mengajak mereka beriman.
 
     Maka semua ini sebagai penghibur untuk Nabi Muhammad saw. dalam menghadapi kaumnya, sebab pada akhirnya kelak, kemenangan dan kejayaan tentu bagi orang yang takwa dan taat kepada Allah.
 
     Kerana itu di lain ayat Allah berfirman:
     "Sabarlah sebagaimana kesabaran para Rasul yang bersemangat besar, dan berjuang sekuat tenaga sambil berserah  kepada Allah azza wajalla."
 
Ayat 27 - 33
 
      27.Apakah kejadianmu (hai mereka yang engkar tentang kebangkitan sesudah mati) yang  lebih sukar (sulit) ataukah (menjadikan) langit yang telah dibangunnya?
 
      28.Ditinggikan-Nya langit, lalu menyempurnakan.
 
      29.Dan menggelapkan malamnya dan menerangkan siangnya.
 
      30.Sesudah itu bumi dihamparkan-Nya (meratakan buminya, untuk tempat tinggal bagi manusia dan binatang dan lain-lain makhluk-Nya).
 
      31.Dikeluarkan-Nya dari bumi air dan tumbuh-tumbuhan (untuk makanan manusia dan binatang).
 
      32.Dan gunung-gunung dipancangkan (dengan teguh, tegak untuk menopang bumi supaya  tidak mudah goyang, goncang).
 
      33.(Semua itu) untuk kesenangan (kepuasan dan kepentingan) bagi mu serta ternakmu.
 
KETERANGAN
 
     Tidakkah cukup semua bukti-bukti itu untuk menyedarkan kamu terhadap kebesaran kekuasaan Allah yang pasti akan
     dapat membangkitkan kamu sesudah mati. Apakah layak kalau Dia membiarkan kamu sia-sia setelah mengatur segala  urusanmu dan menyediakan untukmu segala kemudahan-kemudahan keperluanmu dalam berbagai macam.
_____________________________________________________________________________________
 
AN-NAAZI'AAT: Tafsir Ayat 34 - 46 - keterangan_ayat_34-41
- ada keterangan ayat di atas -
_____________________________________________________________________________________
 
'ABASA: Tafsir Ayat 11 - 23
 
              [Index] [Muqaddimmah Juz Amma]  [Maklum Balas] [Carian]
 
Ayat 11 - 16
 
      11.Sekali-kali jangan berbuat sedemikian, sesungguhnya ayat-ayat Allah jadi  peringatan (pengajaran).
 
      12.Maka siapa yang menghendaki pasti akan sadar dan ingat. (memperingati pengajaran  ini).
 
      13.(ayat-ayat itu)Di dalam kitab yang dimuliakan.
 
      14.Yang luhur ditinggikan lagi disucikan.
 
      15.(diturunkan dengan) tangan-tangan para Malaikat yang ditugaskan padanya.
 
      16.(Malaikat) Yang mulia-mulia lagi patuh taat berbakti.
 
 
KETERANGAN
 
     Dalam ayat-ayat ini Allah memperingatkan supaya perbuatan yang terjadi itu jangan sampai berulang kembali, kerana itu
     maka peringatan ini tetap tercantum dalam kitab Allah untuk disedari oleh siapa yang mahu sedar dan memperhatikan tuntutan Allah.
 
     Sedang kitab Allah dihantar oleh para Malaikat yang beramanat menjalankan tugasnya, yang dipuji sebagai makhluk  yang patuh taat dan berbakti.
 
     Aisyah ra berkata Rasulullah saw. bersabda:
     "Orang yang dapat membaca Quran dengan lancar maka ia bersama malaikat yang menghantar Quran (iaitu Al-safarah,
     seperti kalimah dalam ayat ke 15 di atas) kepada nabi saw. iaitu (malaikat) yang patuh dan taat. Dan yang membaca
     dengan berat (kerana belum mahir membaca) maka ia mendapat pahala dua kali ganda".
 
Ayat 17 - 23
 
      17.Binasalah manusia, adalah sangat kafirnya (terhadap nikmat pemberian Allah)
 
      18.Dari apakah Allah menjadikannya.
 
      19.Dari setitik air (mani), Allah menciptanya lalu diaturkan-Nya (dengan  sempurnanya).
 
      20.Kemudian dimudahkan jalan baginya, (diberi kekuatan kepada manusia untuk  beramal, berbuat baik dan jahat dan dilengkapi dengan akal untuk memikir dan memilih antara dua jalan itu dan diberitahu tentang akibat amal perbuatan mereka  itu).
 
      21.Kemudian (jika tiba ajalnya) mematikan Allah (akan manusia), lalu ia dikuburkan.
 
      22.Kemudian pada saat yang dikehendaki-Nya, akan dibangkitkannya (dihidupkan kembali untuk diperhitungkan amal perbuatannya sama ada baik atau buruk, untuk menerima pahala atau pun siksa).
 
      23.Bahkan (manusia itu) tidak menunaikan perintah yang diperintahkan kepadanya  (oleh Allah).
 
KETERANGAN
 
     Dalam ayat-ayat ini Allah menyatakan tentang manusia yang tidak bersyukur dengan nikmat Allah, padahal telah nyata
     bukti kebenaran dan kekuasaan Allah dengan memberi nikmat yang melimpah kepadanya cukup untuk mereka itu
     berfikir secara jujur dan sehat tentang kejadian awal manusia daripada setitik mani kemudian dibesarkan dan diberi akal
     fikiran, kemudian dimatikan dan akhirnya dibangkitkan kembali pada hari kiamat.
_____________________________________________________________________________________
 
AL-MUTHAFFIFIEN: Tafsir Ayat 29 - 36
 
              [Index] [Muqaddimmah Juz Amma] [Maklum Balas] [Carian]
 
Ayat 29 - 36
 
       1.Sesungguhnya orang durhaka selalu tertawakan orang beriman.
 
       2.Apabila mereka lalu bertemu (dengan orang beriman) mengerlingkan matanya (karena  mengejek dan menghinanya).
 
       3.Dan apabila mereka kembali kepada ahlinya (kaumnya) mereka kembali dengan riang gembira (kerana merasa bangga dengan ejekan mereka terhadap orang beriman).
 
       4.Dan apabila mereka melihat (orang beriman) berkata mereka: Sesungguhnya mereka ini (orang-orang mukmin) orang yang sesat.
 
       5.(Padahal) bukanlah mereka diutus untuk menjaga (dan mengawasi orang-orang yang beriman).
 
       6.Maka pada hari (kiamat) inilah orang-orang yang beriman tertawakan orang-orang kafir.
 
       7.(Mereka yang beriman) berada di atas pelamin (isirahnya) sambil melihat-lihat (keadaan orang kafir dulunya di dunia ketawakan mereka dan pada hari kiamat berada dalam azab seksa).
 
       8.Adakah orang kafir itu mendapat balasan dari apa yang mereka perbuat dahulu?  (bahkan mereka mendapat balasan apa yang telah mereka perbuat dahulunya)
 
 
PENGAJARAN
 
Kandungan dan pengajaran surah ini:
 
          Larangan Allah terhadap orang yang mengurangkan dalam timbangan dan sukatan.
 
          Keterangan bahawa surat catatan orang yang durhaka dalam sijjin Sedang catatan amal perbualan orang yang   ta'at di illiyin.
 
 
          Orang yang beriman akan mendapat pembalasan nikmat dari Allah dan diberi minum minuman yang lazat di surga kelak.
 
          Ejekan yang dilancarkan orang kafir terhadap kaum muslimin di dunia.
 
          Orang mukmin akan menertawakan orang kafir di hari kiamat.
 
          Orang mukmin dapat melihat siksa balasan orang kafir.
_____________________________________________________________________________________
 
AL-INSYIQAAQ: Tafsir Ayat 16 - 25
 
                   [Index] [Muqaddimmah Juz Amma] [Maklum Balas] [Carian]
 
Ayat 16 - 25
 
      16.Maka Aku tidak bersumpah dengan syafaq (cahaya merah di waktu senja. Kerana syafaq telah nyata dan tidak perlu bersumpah dengannya lagi. Dan ini satu cara bersumpah untuk menguatkan lagi kepastian sesuatu benda).
 
      17.Dan (Aku tidak bersumpah dengan) malam dan apa-apa yang dihimpunkannya.(iaitu kehidupan yang berhimpun di tempat masing-masing pada waktu malam).
 
      18.Dan bulan apabila menjadi purnama.
 
      19.Sesungguhnya kamu akan melalui sesuatu hal demi sesuatu hal (iaitu mati kemudian dari itu hidup kembali dan segala hal ehwal hari kiamat).
 
      20.Maka apakah alasan bagi mereka untuk tidak beriman.
 
      21.Dan (apakah alasan)apabila dibaca kepada mereka al-Quran (mereka) tidak sujud  (ta'at dan patuh)
 
      22.(tidak ada suatu alasan pun) Bahkan orang-orang yang kafir itu mendustakan.
 
      23.Dan (padahal) Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka.
 
      24.Maka kabarkanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang sangat pedih.
 
      25.Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka untuk mereka tersedia pahalanya yang tidak putus-putus.
 
KETERANGAN
 
     Syafaq ialah awan merah setelah terbenam matahari, dan itu tandanya waktu Maghrib. Rasulullah saw bersabda,"Waktu
     maghrib selama belum terbenam syafaq itu."
     (HR. Muslim).
 
     Abu Raafi' berkata: Aku solat bersama Abu Hurairah solat Isya' tiba-tiba dia membaca surah Idzassaama 'insyaqqat
     (surah ini) maka ketika sampai pada ayat 21 ia bersujud, dan setelah selesai solat aku tanya padanya tentang  perbuatannya itu. Jawabnya; Saya tetah sujud ketika solat bersama Rasulullah saw. maka tetap aku akan bersujud bila membacanya sampai aku bertemu kepada Rasulullah saw. (yakni kelak di akhirat).
     (HR: Bukhari, Muslim).
 
     Setengah ulama berfatwa dengan hadis Abu Raafi' inilah sunat sujud setelah membaca surah ini pada ayat 21.
_____________________________________________________________________________________
 
AL-BURUJ: Tafsir Ayat 1 - 9
 
                   [Index] [Muqaddimmah Juz Amma] [Maklum Balas] [Carian]
 
Surat AL-BURUJ bermakna GUGUSAN BINTANG-BINTANG termasuk golongan surah-surah MAKKIYAH
diturunkan sesudah surah Asy-Syams. Mengandungi 22 ayat 109 kalimat dan 465 huruf.
 
Tersebut di dalam kitab Baidhawi bahawa Nabi saw. bersabda:
"Barang siapa mengaji surah AL-BURUJ nescaya dianugerahi nya dengan tiap-tiap jumaat dan arafah yang ada di dalam dunia dengan 10 kebajikan"
 
Ayat 1 - 9
 
       1.Demi langit ynag menjadi tempat peredaran bintang.
 
       2.Dan hari yang dijanjikan (iaitu hari kiamat).
 
       3.Dan (demi) yang menjadi saksi dan yang dipersaksikan.
 
       4.Celakalah (orang) yang menggali parit.
 
       5.(Parit) api yang penuh dengan bahan bakarnya.
 
       6.Ketika mereka duduk mengeilinginya.
 
       7.Sedang mereka menyaksikan apa yang mereka lakukan terhadap orang-orang yang beriman.
 
       8.Dan mereka tiada menyiksa orang-orang yang beriman melainkan kerana mereka (orang beriman itu) beriman kepada Allah Al-Aziz (Yang Maha Kuasa) Al-Hamid (Yang Maha Terpuji).
 
       9.Tuhan yang menguasai langit dan bumi dan Allah sentiasa menyaksikan tiap-tiap suatu.
 
 
KISAH ASHABUL UKHDUD
 
     Shuhaib bin Simaan Arrmmi ra. mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda:
     Di masa dahulu ada seorang raja (Yahudi) yang mempunyai seorang yang ahli sihir, kemudian ketika ahli sihir telah tua ia
     berkata kepada raja: "Kini aku telah tua dan mungkin telah dekat ajalku, kerana itu anda kirim kepadaku seorang
     pemuda yang dapat aku ajarkan kepadanya ilmu sihir"
     Maka raja berusaha mendapat seorang pemuda untuk mempelajari ilmu sihir itu, sedang di tengah jalan antara tempat
     ahli sihir dengan rumah pemuda itu ada tempat seorang pendeta (ahli ibadah) yang mengajar agama, maka pada suatu
     masa pemuda itu singgah di tempat pendeta untuk mendengarkan pengajiannya, maka ia tertarik dengan ajaran pendeta
     itu sehingga jika ia terlambat datang kepada ahli sihir dipukul, dan bila terlambat kembali ke rumahnya juga dipukul,
     maka ia mengadu tentang kejadian itu kepada pendeta.
 
     Maka diajar oleh pendeta jika terlambat datang kepada ahli sihir supaya berkata aku ditahan oleh ibuku, dan bila
     terlambat kembali ke rumah katakan: Aku ditahan oleh ahli sihir.
 
     Maka berjalan beberapa lama kemudian itu, tiba-tiba pada suatu hari ketika ia akan pergi, mendadak di tengah jalan ada
     seekor binatang buas sehingga orang-orang tidak berani jalan di tempat itu, maka pemuda itu berkata: "Sekarang aku
     akan mengetahui yang mana lebih  baik di sisi Allah apakah ajaran pendeta atau ajaran ahli sihir", lalu ia  mengambil sebutir batu dan berdoa "Ya Allah jika ajaran pendita itu lebih baik di sisimu maka bunuhlah binatang itu supaya orang-orang dapat lalu lalang di tempat ini".Lalu dilemparkanlah batu itu, dan langsung terbunuh binatang itu. Dan  orang ramai gembira karena telah dapat lalu lintas di jalan itu.
 
     Maka ia langsung memberitakan kejadian itu kepada Rahib, maka berkatalah Rahib itu kepadanya :Anda kini telah afdhat (besar daripadaku, dan anda akan diuji, maka jika diuji jangan sampai menyebut namaku". Kemudian pemuda itu dapat menyembuhkan orang buta dan sopak dan berbagai macam penyakit yang berat-berat pada semua orang.
 
     Ada seorang besar dalam majlis raja ia telah buta kerana sakit mata, ketika ia mendengar berita bahwa ada seorang pemuda dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit maka ia segera pergi kepada pemuda itu sambil membawa hadiah yang banyak, sambil berkata: "sembuhkan aku, dan aku sanggup memberikan kepadamu apa saja yang anda suka".
 
     Jawab pemuda itu: "Aku tidak dapat menyembuhkan seseorang pun sedang yang menyembuhkan hanya Allah azza wajalla, jika engkau mahu beriman (percaya) kepada Allah, maka aku akan berdoa semoga Allah menyembuhkan mu".
 
     Maka langsung ia beriman kepada Allah dan didoakan oleh pemuda dan seketika itu juga ia sembuh izin Allah.
 
     Kemudian ia kembali ke majlis raja sebagaimana biasanya, dan ditanya oleh raja
     "Hai Fulan siapakah yang menyembuhkan matamu" Jawabnya "Rabbi (Tuhanku)".     Raja bertanya: "Aku?".
     Jawabnya "Bukan, tetapi Tuhanku dan Tuhanmu iaitu Allah".
     Ditanya oleh Raja "Apakah anda mempunyai Tuhan selain Aku?"
     Jawabnya "Ya, Tuhan ku dan Tuhanmu ialah Allah".
 
     Maka disiksa oleh raja seberat-beratnya siksa sehingga terpaksa ia memberitahu raja itu akan pemuda yang  mendoakannya untuk sembuh itu.
 
     Maka segera dipanggil pemuda itu lalu berkata "Hai anak sungguh hebat sihirmu sehingga dapat menyebuhkan orang
     buta dan sopak dan berbagai macam penyakit"
 
     Jawab pemuda itu "Sesungguhnya aku tidak dapat menyembuhkan siapa pun, hanya semata-mata Allah azza wa jalla".
     Raja itu pun bertanya "Adakah aku?", "Tidak" jawab permuda itu. maka tanya raja itu "Adakah engkau ada tuhan lain
     selain aku?" Jawab pemuda "Ya, Tuhanku dan Tuhanmu hanya Allah". Maka ditangkap dan disiksa seberat-beratnya
     sehingga terpaksa menunjukkan pada Rahib yang mengajarnya. Maka dipanggil Rahib dan dipaksa untuk meninggalkan
     agamanya, tetapi Rahib tetap bertahan dan tidak mahu beralih agama, maka diletakkan gergaji di atas kepalanya dan
     digergaji dari atas kepalanya hingga terbelah dua badannya.
 
     Kemudian kembali pemuda itu diperintah untuk meninggalkan agama yang dianutnya (agama Islam), tetapi pemuda ini
     juga menolak perintah raja, Maka raja memerintahkan supaya ke puncak gunung dan di sana juga supaya ditawarkan
     kepadanya untuk meninggalkan agamanya dan mengikuti agama raja, jika tetap menolak supaya dilempar dari atas
     gunung itu, maka ketika telah sampai di atas gunung dan ditawarkan kepadanya pemuda untuk berubah agama, dan
     ditolak oleh pemuda itu. Kemudian pemuda itu berdoa "Allahumma ikfinihim bimaa syi'ta: (Ya Allah selesaikanlah
     urusanku dengan mereka ini dengan aku sehendak-Mu". Tiba-tiba gunung itu bergoncang sehingga mereka berjatuhan
     dari atas bukit dan mati semuanya, maka segeralah pemuda itu kembali menemui raja, dan ketika ditanya: "Manakah
     orang-orang yang membawamu?". Jawabnya: "Allah yang menyelesaikan urusan mereka".
 
     Lalu pemuda diperintah untuk membawanya ke laut dan naik perahu, bila telah sampai di tengah laut ditanyakan padanya
     jika ia mahu mengubah agama, jika tidak maka lemparkan ke dalam laut dan ketika telah sampai di tengah laut pemuda itu
     berdoa: "Allahumma ikfinihim bimaa syi'ta", maka tenggelamlah orang yang membawanya semuanya dan segeralah
     pemuda kembali menghadap raja. Dan ketika ditanya oleh raja "Bagaimana keadaan orang-orang yang membawamu?"
     Jawabnya: "Allah yang menyelesaikan mereka".
 
     Kemudian pemuda itu berkata kepada raja "Engkau takkan dapat membunuhku kecuali jika engkau menurut perintahku
     maka dengan itu engkau akan dapat membunuhku" Raja bertanya: "Apakah perintahmu?" Jawab pemuda: "Kau
     kumpulkan semua orang di suatu lapangan, lalu engkau gantung aku di atas tiang, lalu anda ambil anak panah milikku ini
     dan kau letakkan di busur panah dan membaca: Bismillahi Rabbil ghulaarn (Dengan nama Allah Tuhan pemuda ini),
     kemudian anda lepaskan anak panah itu, maka dengan itu anda dapat membunuhku". Maka semua usul pemuda itu
     dilaksanakan oleh raja, dan ketika anak panah telah mengenai pelipis pemuda itu ia mengusap dengan tangannya dan
     langsung mati, maka semua orang yang hadir berkata: "Aamannaa birrabil ghulaam (Kami beriman kepada Tuhannya
     pemuda itu)". Sesudah itu ada orang memberitahu kepada raja bahwa semua rakyat telah beriman kepada Tuhannya
     pemuda itu, maka bagaimanakah usaha untuk menghadapi rakyat yang banyak ini. Maka raja memerintah supaya di
     setiap jalan digali parit dan dinyalakan api, dan tiap orang yang berjalan di sana, dan ditanya tentang agamanya, jika ia
     telap setia pada kami biarkan, tetapi jika ia tetap percaya kepada Allah masukkanlah ia ke dalam parit api itu.
 
     Maka adanya orang berjejal jejal dorong mendorong yang masuk di dalam parit api itu, sehingga tiba seorang wanita
     yang menggandong bayinya yang masih menyusu, ketika bayinya diangkat oleh pengikut-pengikut raja untuk dimasukkan
     kedalam parit berapi itu, wanita itu hampir menurut mereka berganti agama karena sangat belas kasihan pada anaknya
     yang masih kecil itu, tiba-tiba anak bayi itu berbicara dengan suara lantang: "Sabarlah hai ibuku karena kau sedang
     mempertahankan yang hak.
     (H.R. Ahmad, Muslim dan Annasa'i)
     Berkata Ibnu Abbas kisah ini berlaku 70 tahun sebelum Nabi saw.
 
_____________________________________________________________________________________
 
AL-GHASYIYAH: Tafsir Ayat 17 - 26
- ada keterangan ayat di atas -
____________________________________________________________________________________
 
AL-BALAD: Tafsir Ayat 1 - 10
 
                   [Index] [Muqaddimmah Juz Amma] [Maklum Balas] [Carian]
 
Surah AL-BALAD bermakna NEGERI termasuk golongan surah-surah MAKKIYAH diturunkan sesudah surah Qaaf.
Mengandungi 20 ayat 82 kalimat dan 320 huruf.
 
Tersebut di dalam kitab Baidhawi bahawa Nabi saw. bersabda:
"Barang siapa yang mengaji (mempelajari) surah AL-BALAD nescaya dianugerahi Allah ta'ala akan dia sentosa dari amarah Allah ta'ala pada hari kiamat".
 
Ayat 1 - 10
 
       1.Tidak! Aku bersumpah dengan negeri ini (iaitu negeri Mekah).
 
       2.Sedangkan engkau (ya Muhammad) tinggal di negeri ini.
 
       3.Dan (demi) yang melahirkan dan yang dilahirkan.
 
       4.Sesungguhnya Kami menjadikan manusia padahal ia dalam kesusahan.
 
       5.Adakah ia (yang selalu dalam kesukaran itu) mengira tiada seorang yang dapat  berkuasa (untuk mengalahkannya, menuntut tentang amal perbuatannya dan membalas) terhadapnya?.
 
       6.Ia berkata: aku telah mengeluarkan (belanjakan) harta yang banyak.
 
       7.Adakah ia mengira tiada seorang pun melihatnya? (adakah ia mengira bahawa Allah tidak mengetahui niat dan isi hatinya).
 
       8.Tidakkah kami adakan baginya dua mata (untuk melihat kekuasaan dan kekayaan Kami).
 
       9.Dan lidah dan dua bibir (untuk memenuhi keperluan besar hajatnya).
 
      10.Dan kami tunjukkan kepada nya dua jalan (iaitu jalan kebaikan untuk di jalaninya dan jalan kejahatan untuk dijauhinya)
 
 
KETERANGAN
 
     Al Hasan Bashri dalam menafsirkan ayat ke 5: " Manusia mengira bahawa ia tidak akan dituntut harta kekayaannya, dari
     mana ia dapat dan ke mana ia belanjakan. Kerana ia merasa bahawa ia telah menafkahkan harta yang banyak sekali.
 
     Rasulullah saw. bersabda pada hadis kursi:
     "Allah berfirman: Hai anak Adam Aku telah memberimu nikmat yang amat banyak, engkau tidak akan dapat
     menghitungnya dan mensyukurinya. Dua mata untuk engkau melihat dengannya dan aku beri tutup maka gunakan untuk
     melihat apa yang Aku halalkan dan apabila engkau melihat benda yang Aku haramkan maka tutuplah matamu. Juga Aku
     beri kepada mu lidah juga Aku beri dan Aku beri alat penutupnya, maka gunakanya untuk mengucapkan apa yang Aku
     perintahkan dan halalkan bagimu, jika ada sesuatu yang aku haramkan maka tutuplah rapat-rapat lidahmu, juga Aku
     berikan kepada kamu kemaluan dan Aku beri tutup, maka pergunakanlah kemaluanmu itu untuk apa yang Aku halalkan
     dan jika ada sesuatu yang Aku haramkan maka tutuplah. hai anak Adam engkau tidak sanggup menanggung murka Ku
     dan tidak kuat menerima siksa pembalasan Ku".
____________________________________________________________________________________
 
AL-LAIL: Tafsir Ayat 1 - 11 - ayat_1-11
- ada keterangan ayat di atas -
_____________________________________________________________________________________
selesai pada 16 Januari 2000.
jam 7.00 petang.
 
KE ATAS |||| KE LAMAN
KE LAMAN AM 11
KE LAMAN AM 9 - MENGENAI SYURGA
KE LAMAN TAFSIR AL QURAN