Home
>
Program
>
Kampanye 2008
>
Pemerintah
|
Perda
|
Aksi
|
Lobi
|
Jaringan
>
Kampanye 2007
>
Pemerintah
|
Perda
|
Aksi
|
Lobi
|
Jaringan
>
Kampanye 2006
>
Pemerintah
|
Perda
|
Aksi
|
Lobi
|
Jaringan

IDAHO: The Unfinished Story

The Unfinished Story mungkin menjadi ungkapan yang cukup tepat untuk dikumandangkan mengingat keberadaan homoseksual - yang menjadi bagian dari sebuah pluralitas orientasi seksual - masih menjadi perdebatan di kalangan masyarakat sampai dengan saat ini, walaupun secara umum jumlah kelompok homoseksual yang terbuka makin bertambah setiap tahunnya - termasuk di Indonesia. Dalam kesempatan merayakan Internationa Day Against Homophobia (IDAHO) Arus Pelangi bersama-sama dengan beberapa organisasi LGBT seperti Ardhanary Institute, People Like Us-Satu Hati, Komunitas Sehati Makassar dan Us community menggelar serangkain kegiatan peringatan IDAHO seperti pameran visual, diskusi publik, talkshow, pentas musik, pemutaran film, bakti sosial, dan aksi damai.
Rangkaian acara IDAHO 2008 diawali dengan opening ceremonial yang sangat sederhana di Aula Ruang Pengaduan Komnas HAM. Acara pembukaan dilakukan oleh Kabul Supriyadi, salah seorang komisioner Komnas HAM. Setelah sebelumnya diselingi sebuah pagelaran seni yang dibawakan oleh komunitas LGBT Jakarta. Di ruang Komnas HAM pula digelar Pameran visual berupa foto-foto hasil bidikan komunitas LGBT serta lukisan hasil karya komunitas LGBT dengan tema yang terkait isu seputar komunitas LGBT dan permasalahan sosial yang dihadapi.
Diskusi publik yang digelar di Darmint Art Café, Kamis, 15 Mei 2008, merupakan bagian dari serangkaian kegiatan peringatan IDAHO yang bertujuan untuk mengkampanyekan pentingnya masyarakat Indonesia melenyapkan sikap homophobia, paling tidak mengurangi persentase homophobia. Tema diskusi publik kali ini adalah "Orientasi seksual dan Heteronormativity". Narasumber yang dihadirkan adalah Widodo Budidarmo (Pendiri Arus Pelangi), Pdt. Ester Mariani (Ketua PERUATI), Agung Putri (Direktur Eksekutif ELSAM), Rina (perwakilan komunitas waria), R.R. Agustine (Direktur Ardhanary Institute) dan dipandu oleh Ratri (penulis).
   
Rangkaian kegiatan peringatan IDAHO 2008 di Jakarta diakhiri dengan aksi damai yang dilakukan di Bundaran HI. Kegiatan ini bertujuan untuk menarik simpati masyarakat dengan membagi-bagikan bunga aster dan selebaran yang berisikan pesan kepada masyarakat untuk menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap kelompok homoseksual. Peserta aksi juga membagi-bagikan pin yang bertuliskan NO MORE HOMOPHOBIA kepada masyarakat yang sedang melewati jalur Bundaran HI.
Kegiatan aksi tanpa tuntutan ini diikuti oleh komunitas LGBT dari Arus Pelangi dan Ardhanary Institute serta kawan-kawan jaringan kerja Arus Pelangi di luar komunitas LGBT, seperti Koalisi Perempuan Indonesia, mahasiswa UNJ dan perwakilan dari Aliansi Rakyat Miskin sebagai bentuk solidaritas dukungan terhadap gerakan LGBT di Indonesia.
 
Pembukaan rangkaian kegiatan peringatan IDAHO di Jogjakarta dilaksanakan di Jogja Nasional Museum, Kamis 15 Mei 2008. Acara pembukaan dimulai dengan sambutan dari ketua PLU Satu Hati dan pemaparan rangkaian kegiatan peringatan IDAHO yang akan dilaksanakan selama 3 hari kedepan. Acara dilanjutkan dengan pembacaan puisi diiringi dengan musik yang dibawakan oleh komunitas lesbian dan dilanjutkan dengan penampilan musik akustik yang dibawakan oleh perwakilan remaja jalanan. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pementasan teater minikata dari komunitas gay yang diwakili oleh Bibie dan Tius. Setelah pementasan teater minikata, acara pembukaan rangkaian IDAHO ini diakhiri dengan pelepasan balon pelangi sebagai simbol impian tentang tidak adanya homophobia di muka bumi ini. Rangkaian IDAHO dilanjutkan dengan acara pameran foto dan lukisan serta Queerlit.
Pameran foto dan lukisan dalam rangka memperingati IDAHO di Jogjakarta digelar di Situs Kriya, Jogja Nasional Museum, pada Kamis-Sabtu, 15-17 Mei 2008.  Karya-karya yang dipamerkan terdiri dari 17 foto dan 12 lukisan yang bertemakan LGBT dari para pelukis dan fotografer muda dari Jogja dan daerah sekitarnya.
Pemutaran film LGBT diselenggarakan selama 3 hari, Kamis-Sabtu, 15-17 Mei 2008, bertempat di Situs Kriya, Jogja Nasional Museum. Film-film yang diputar adalah Soldier Girl, Common Ground, dan If Wall Could Talk. 
Aksi damai peringatan IDAHO digelar di perempatan Kantor Pos Besar Jogjakarta pada Sabtu, 17 Mei 2008. Aksi ini berjalan lancar tanpa ada sedikitpun kendala yang harus dihadapi oleh peserta aksi selama aksi ini berlangsung.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan peringatan IDAHO, PLU Satu Hati mengadakan kegiatan bakti sosial di Pantai Sundak, Tepus, Gunung Kidul, pada Senin, 19 Mei 2008. Dalam kesempatan ini PLU Satu Hati juga bekerja sama dengan PKBI DIY cabang Gunung Kidul berhasil melaksanakan kegiatan pengadaan klinik keliling. Selain pengadaan klinik keliling, kegiatan ini juga diisi dengan pembagian bingkisan sembako dan pakaian layak pakai kepada warga sekitar. Kemudian panitia juga membagikan beberapa susu dan alat tulis kepada anak-anak. Pembagian bingkisan ini diawali dengan penyebaran dan pembagian kupon kepada sekitar 100 orang yang tinggal di daerah itu.
Di kota Makassar malam kreatifitas LGBT "All Night long" digelar oleh Komunitas Sehati Makassar bekerja sama dengan Café Gen X yang berada di pantai Laguna, Losari Makassar. Kegiatan ini dilaksanakan pada 16 Mei 2008 pukul 19.00 wit sampai dengan selesai. Sedikitnya 50 orang dari komunitas LGBT dan sejumlah masyarakat lainnya ikut meramaikan kegiatan ini. Kegiatan ini diawali dengan pemberian sambutan dari ketua panitia dan Ketua Komunitas Sehati Makassar. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan tarian yang dibawakan oleh Sexy Boy Dancer dan Lipsinc. Acara ditutup dengan makan malam ala kadarnya bersama komunitas LGBT setempat. 
Aksi damai dengan membagi-bagikan brosur, permen dan bunga, dilaksanakan pada Minggu, 18 Mei 2008 di Bundaran Jalan Kakaktua Ratulangi, Makassar. Aksi damai ini dimulai pada pukul 10.00 WITA dan diikuti oleh sekitar 30 orang dari komunitas LGBT setempat.
Dalam rangka memperingati IDAHO di Surabaya, Us Community mengadakan kegiatan pameran fotografi Out Games Montreal, Kanada, 2006 dan pembagian flyer IDAHO di jalan-jalan utama kota Surabaya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan IDAHO dan pentingnya menghapuskan sikap homophobia kepada masyarakat kota Surabaya. 
Kegiatan pameran dilaksanakan di Toko Buku Togamas dan kafe De Nine Surabaya, pada 15-17 Mei 2008. Sedangkan aksi damai dengan membagi-bagikan flyer dilaksanakan pada 17 mei 2008 di jalan-jalan utama dan kafe De Nine, Surabaya.
   

>
>
Kampanye 2008
>
Pemerintah
|
Perda
|
|
|
>
Kampanye 2007
>
Pemerintah
|
|
|
|
>
Kampanye 2006
>
|
|
|
|