Tidak Berkunjung Langsung ke Ambon, 13 Menteri Hanya Sekedar Mampir
di Bandara Pattimura (31/10/2000) #552
Berdasarkan jadwal yang diperoleh Siwalima dari bagian Protokol Biro Umum
Setwilda Maluku, mencantumkan rombongan menteri tersebut akan mendarat
dengan pesawat khusus Hercules C-130 pada pukul 08.55 wit. Selanjutnya
mereka akan berekendaraan mobil menuju Markas Lanud Pattimura. Dan di tempat
tersebut rombongan menteri akan mendengar pemaparan Gubernur Maluku, Dr Ir
MS Latuconsina selaku Penguasa Darurat Sipil Daerah Maluku.
Pengungsi di Kairatu Terancam Kelaparan (31/10/2000) #551
Ambon, Siwalima - Masyarakat Kairatu dan Ahiolo, Kecamatan Kairatu, Maluku
Tengah, kini membutuhkan uluran tangan Satkorlak dan Satlak Tingkat II Maluku
Tengah (Malteng) untuk segera memasok bantuan beras bagi para pengungsi di
kedua tempat. Diketahui, akibat penyerangan yang dilakukan para perusuh
beberapa waktu lalu, warga masyarakat kedua daerah kini terancam kelaparan
karena lari ke pegunungan dengan persediaan bahan makanan terbatas.
Noija: TNI Hadir Untuk Melindungi Rakyat (31/10/2000) #550
Dikatakan, hadirnya TNI dengan peralatan lengkapnya untuk mengamankan
kerusuhan, bukannya dengan timbangan cengkeh untuk berdagang, ataupun
menanamkan investasi termasuk mencari modal di Maluku, "Saya semakin tidak
mengerti soal pekerjaan tambahan yang dilakukan seperti itu. Apalagi itu
dilakukan ditengah tudingan atas peran TNI yang belum maksimal menengarai
kerusuhan yang beranjak dua tahun ini,"
"Ingin Dialog Sukses Jihad Harus Dipulangkan" (31/10/2000) #549
Ambon, Siwalima - Segenap kalangan Maluku, baik Salam maupun Sarani, agar
terus berupaya mencari jalan keluar terbaik penyelesaian konflik Maluku, kendati
hingga kini eskalasi konflik masih meletup di beberapa kawasan Propinsi Maluku.
Hanya saja, upaya dialog antar basudara akan berjalan mulus jika pasukan laskar
jihad yang bercokol di Ambon dan selalu mendatangkan masalah harus segera
dipulangkan.
Pengungsi Bacan dari Kairatu Pulang Kampung (31/10/2000) # 548
Ambon Siwalima - Setelah kurang lebih delapan bulan hidup di lokasi pengungsian
di Kecamatan Kairatu, para pengungsi asal Kecamatan Bacan, Propinsi Maluku
Utara yang kini ditampung sementara di kawasan Stella Maris, Air Salobar
terpaksa memilih kembali ke kampung halamannya. Koordinator pengungsi warga
Bacan, John Luanmase yang ditemui Siwalima, kemarin, mengakui para pengungsi
asli Maluku Tenggara itu terpaksa kembali menyusul tidak ada kejelasan soal nasib
mereka.
Hal-hal Menarik dari Perkembangan Situasi di Ambon (30/10/2000) #547 KERJA (ADU DOMBA) INTELEJEN terus dimainkan untuk pengkondisian konflik
internal di kedua kubu masing-masing. Penyerangan Galunggung-Batu Merah atas
Waihaong-Silale (bentrok antara sesama muslim) dua hari lalu, merupakan salah
satu setting yg dimainkan secara berkesinambungan, sejak setting terbantainya
dokter Paing (direktur RS Al-Fatah).
Islands of Hatred - Meet the Middle East Terrorits (30/10/2000) #546
'Sabah-al-kheir. Ana min Bulanda (Good morning, I come from Poland), can we
talk?', I addressed him in Arabic, pretending to know the language. After he sat
down, I said I would prefer to talk in Indonesian. He summoned an interpreter.
Consequently, I switched to English. I knew already that he was not Indonesian,
but an arrival from another part of Asia or the Middle East.
"Indonesia Gov't must stop Killings in the Moluccas" (30/10/2000) #545
Many people who witness the violent attacks confirmed that, although the
Indonesian Army was present during the attacks, either nothing was done to
protect the villagers or some of the soldiers actually joined the aggressors in
shooting at the escaping villagers. Unfortunately, even people such as the
current leader of the People's Consultative Assembly, Dr. Amien Rais, openly
supported calls for Jihad or an Islamic holy war against the Christians and other
religious believers in Indonesia.
Crisis Centre Diocese of Amboina - Report no. 85 (30/10/2000) #544 MINISTERS TO VISIT AMBON - Tomorrow, October 31, 13 Ministers of State
from Jakarta are scheduled to come to Ambon to observe the situation and
condition in the Moluccas.
Berita Harian Umum Siwalima Ambon Edisi 30 Okt (30/10/2000) #543
1. TNI Bantah Rekayasa Penahanan 12 Laskar Jihad - 2. Kapolda: 12 Anggota
Jihad akan Dikenakan Tindakan Represif - 3. 13 Menteri akan Kunjungi Ambon - 4.
Jihad Susupi Warga, Truk Nyaris Dipergok Massa - 5. Gara-gara Cengkeh,
Lesnussa Disiksa Aparat Yon 623. Desa Ulath di P. Saparua Diserang Perusuh Muslim (27/10/2000) #542 Pulau Saparua memang tak pernah luput dari sasaran para perusuh. Setelah
berhasil menggempur Sirisori Amalatu rata dengan tanah beberapa waktu lalu,
para perusuh dari Sirisori Islam dan sekutu-sekutunya kembali merangsek ke
negeri Beilohy (Desa Ulath) dan desa Ouw, Kamis (26/10) subuh. Akibat
penyerangan Kamis subuh itu, 5 orang tewas, masing-masing seorang anggota
Brimob dari Resimen III Jakarta, 3 anggota TNI AD dan satu warga sipil.
Dua Belas Anggota Laskar Jihad Diamankan Aparat (27/10/2000) #541 Dua belas pemuda tersebut bukan berasal dari Maluku tapi dari luar daerah Maluku
yaitu warga sipil yang berasal dari Yogyakarta, Solo, Medan, Cilacap, dan
Bandung. Dari mereka, aparat berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa satu
peluncur mortir berkaliber 5,0 - 5 buah amunisi mortir bertulisan TNI AD, 35 buah
bom rakitan, 5 pucuk senjata rakitan, 4 buah bom molotov, 28 butir amunisi TJ
5,56 dan jenis amunisi lain. Disamping itu juga ditemukan peralatan lain berupa 11
sepatu PDL, rompi anti peluru, pelampung dan beberapa buah jerigen.
Crisis Centre Diocese of Amboina - Report no. 84 (27/10/2000) #540 CONTINUATION OF THE CONFLICT ON THE ISLAND OF SAPARUA - In the
early morning of October 26, the christian villages of Ulath and Ouw on the island
of Saparua again became the target of an assault from the side of nearby Sirisori
Islam. Crisis Centre Diocese of Amboina - Report no. 83 (26/10/2000) #539 TWELVE JIHAD FIGHTERS ARRESTED - On the holy day of Isra Mi'raj Nabi
Muhammad SAW, October 25, from 1.00 a.m. to 3.00 a.m. a nocturnal attack
was launched by muslim/jihad forces on targets at the western outskirts of the
town of Ambon, namely on Gunung Nona (which means Maiden Mountain), where
the TV-Station is located, Benteng Atas (Upper Benteng) and Airsalobar.
Laporan Masariku - Konflik di P. Seram dan Saparua (24/10/2000) #538
Terjadi kembali upaya penyerangan kelompok perusuh ke desa Ullath memang
telah diperkirakan sebelumnya, ada indikasi mobilisasi massa laskar Jihad ke
Saparua. Informasi dari Ambon menyebutkan bahwa tiga hari sebelumnya,
19-21/10, terpantau suasana basis laskar Jihad di mesjid raya Al-fatah terkesan
lenggang alias kosong. Dugaan adanya mobilisasi laskar Jihad keluar Ambon,
semakin menguat setelah diketahui adanya mobilisasi massa dengan menggunakan
speed boat menuju desa Sirisori Islam di malam hari sebelum pecahnya serangan
hari ini.
Crisis Centre Diocese of Amboina - Report no. 82 (24/10/2000) #537 VISIT CONSUL GENERAL USA - Yesterday USA Consul General Robert Pollard
came to Ambon to have meetings with the governor and several other officials,
including separate meetings with leaders of the muslim and christian communities,
the latter of which are to be held today. It is his second vist to Ambon. The
dialogue is likely to focus on humanitarian aid and on facilitating reconciliation
efforts.
" Belum Bisa Dialog - Bukan Tidak Mau Dialog " (24/10/2000) #536
persyaratan untuk memulangkan Laskar Jihad bukan ditujukan kepada umat Islam
tapi kepada penguasa darurat sipil. "Makanya, kalau Thamrin berbicara atas nama
staf ahli darurat sipil maka alangkah sangat memalukan pernyataan seperti itu,"
ungkap Noija. Sebaliknya, jika itu penilaian Thamrin Elly secara pribadi berarti
dengan sendirinya dia mau mengatakan bahwa darurat sipil tidak mampu untuk
memulangkan Laskar Jihad. "Kenapa saya bilang begitu karena darurat sipil adalah
pemerintah, dan pemerintah punya kekuasaan untuk memulangkan mereka,"
An Appeal to the International Community in Relation to the Human
Tragedy in the Moluccas (23/10/2000) #535
Up to now the Jihad forces are still attacking and destroying the Moluccan
community. It is the same as with the pro integration militia in Timor-timur, there
is no party within the country who is able to stop or expel these forces from the
Moluccas. The Government along with the security forces are no longer acting as
protector and upholder of Human Rights in the Moluccas. The political and military
network behind the conflict in the Moluccas has proved to be difficult for the
government to dismantle and to overcome.
Crisis Centre Diocese of Amboina - Report no. 81 (23/10/2000) #534 CONFLICT ON THE ISLAND OF SAPARUA FLARES UP AGAIN - At 8.00 a.m. on
Sunday, October 22, as the christians of the village of Ulath (island of Saparua)
were preparing to go to church, their village was attacked again by masses that
came from Sirisori Islam. The assailants were beaten off by the villagers and local
security forces.
GUNS, PAMPHLETS AND HANDIE-TALKIES (12345): How the military
exploited local ethno-religious tensions in Maluku to preserve their
political and economic privileges - G. J. Aditjondro (21/10/2000) #533
Revised paper for the Proceedings of the Conference on "Conflicts and Violence in
Indonesia," organised by the Institute of Southeast Asian Studies, Department of
African and Asian Studies, Humboldt-University in Berlin, July 3-5, 2000. download the article in ZIP format
Crisis Centre Diocese of Amboina - Report no. 80 (20/10/2000) #532 RECENT CONFLICT ON CERAM - (see yesterday's Report no. 3). The attack on
the village of Waitasi, not far from Kairatu, South Ceram, on October 17, was
launched at about 11.00 a.m. and could be stopped by local security forces at
about 5.00 p.m. The attack was carried out both by civilians of the village itself
and by masses that had come from the villages of Kelapa Dua and Latuhualoi.
Crisis Centre Diocese of Amboina - Report no. 79 (19/10/2000) #531
AGAIN CONFLICT ON CERAM - Waitasi is a christian settlement in the mountains,
not far from Kairatu on the south coast of the island of Ceram. Siwalima
newspaper reports that in the afternoon of Tuesday, October 17, Waitasi was
attacked by masses that are thought to have come from the islam settlements of
Kelapa Dua and Pakarena. Any number of casualties or number of houses burnt is
still unknown due to lack of proper communication facilities with the site.
Appeal Kepada Masyarakat Internasional Berkaitan dengan Tragedi
Kemanusiaan di Maluku (18/10/2000) #530
Tidak ada opsi penyelamatan masyarakat Maluku yang efektif selain perlunya
kehadiran bantuan pasukan perdamaian di Maluku sebagai langkah penghentian
aksi kekerasan. Opsi ini merupakan opsi mutlak setelah berbagai upaya
pengamanan wilayah hingga upaya membangunan suasana perdamaian maupun
rekonsiliasi gagal terwujud. Opsi mendatangkan Pasukan perdamaian PBB ini
pernah terbukti efektif di Timor-Timur dan opsi ini pula yang kini menjadi tuntutan
masyarakat Maluku yang hidup dibawah tekanan ancaman tanpa ada perlindungan
negara.
Operasi Kontra Intelijen dan Konflik Internal Antara Pendukung Laskar
Jihad di Ambon (18/10/2000) #529
Kasus meninggalnya Direktur RS Al Fatah Ambon dr Paing Suryaman (48) ternyata
menyingkapkan sebuah konflik internal di dalam tubuh Laskar Jihad yakni antara
kelompok Laskar Jihad yang berasal dari warga muslim Maluku dan yang
pendatang. Tewasnya sang dokter, menurut informasi yang diterima, sangat
terkait dengan sentimen atas sikap dokter yang dianggap pro kubu kelompok
pendatang ketimbang kelompok lokal.Sejauh ini, belum diketahui muatan konflik
antar kedua kubu massa laskar Jihad ini.
Kisah Dibalik Penyerangan Desa Sirisori Kristen (18/10/2000) #528
Pada saat massa Sirisori Amalatu memasuki gedung gereja mereka, ketiga prajurit
itu nampaknya - sekali lagi nampaknya baru selesai "transaksi" (membagi-bagi
uang). Jika ini dihubungkan dengan ditemukannya catatan dalam sejenis notebook
di kantong salah seorang prajurit, diduga kuat mereka sedang membagi "setoran"
yang mereka terima karena membiarkan massa Sirisori Salam berhasil menyerbu
dan merusak Sirisori Amalatu. Crisis Centre Docese of Amboina - Report no. 78 (17/10/2000) #527
The Moluccans were not facing each other, but they together should face
conspiration of certain elite persons on national level to destroy the Moluccas.
The laskar jihad should be left alone: they are not our business, but the central
government's business. But they should not participate in this dialogue. Also the
muslims' condition that the christians should apologize to the muslims first, should
be dropped. If there were to put a precondition to this dialogue, it should be an
apology by local and national leaders of government, military and police for what
they have done or permitted to be done to the Moluccans.
Crisis Centre Docese of Amboina - Report no. 77 (16/10/2000) #526
SECURITY FORCES UNDER THREAT - On Saturday morning, October 14, army
batallion Yonif 141 was attacked at their location in the neighbourhoods of Rinjani
and Kebun Cengkeh (outskirts of Ambon town), resulting in tenseness in Galala,
Hative Kecil, Halong and Karang Panjang. The attackers (muslims) are supposed
to try and oust these military who had previously driven muslim forces back
during the attack on Galala on October 12, when at least 5 of the attackers had
been killed and 27 wounded.
Siwalima Report 61 - Berita Harian Umum Siwalima (16/10/2000) #525 Pokok-Pokok Berita: 1. Gara-gara Alkohol Islam Bentrok, dr Paing (direktur
RS Al-Fatah) Tewas Kena Bom -- 2. Kasus Thamrin Tomagola, Marasabessy
Bantah Pemberitaan Siwalima -- 3. Sekretaris Tim Advokasi Satgas MUI Maluku,
Munir Kairoti, SH Jihad, Satu Komponen yang Bisa Dibicarakan -- 4. Penanganan
Konflik Butuh Perhatian Pusat -- 5. Gubernur Saleh Diingatkan Berani Kedepankan
Represif -- 6. Soal Selebaran Bangun Waai Salam Gubernur: "Sama Sekali tidak
Bisa Ditolerir" 7. Dibatasi, Pertemuan Delegasi Uni Eropa -- 11. Danki Zipur 8
Luruskan Kasus Hative Besar 12. Interpol Bisa Selesaikan Konflik Maluku
Laporan Masariku Network Ambon dan Kronologi Konflik Galala-Halong
Baru dan di Ambon (16/10/2000) #524
Ambon, 14 Oktober - Pukul 14.35.WIT, Lewat Radio Transceiver 2 meter band
(Handy Talky) yang kebetulan bisa mendengarkan pembicaraan via telephone,
termonitor pembicaraan rencana penyerangan ke wilayah Batugantung.
Pembicaraan ini dilakukan oleh dua warga muslim yang masing-masing: Ahmad
(posisi di Galunggung) dan Amir (posisi di Waihaong). Adapun isi percakapannya:
Siwalima Report 60 - Berita Harian Umum Siwalima (15/10/2000) #523 Pokok-Pokok Berita: 1. Penanganan Kasus Maluku tak Bisa Datangkan Interpol -
2. Rektor UKIM: Delegasi Uni Eropa Gagal - 3. Tiga Anggota Yon 403 Hilang,
Anggota Kopassus Tewas - Perusuh Miliki Senjata dari Gudang Tantui - 4. Walau
Berat, Dialog Islam-Kristen Tetap Dilakukan - 5. Jihad tidak Dibicarakan Secara
Spesifik - 6. PDS Belum Serius Tuntaskan Konflik Maluku.
Siwalima Report 59 - Berita Harian Umum Siwalima (15/10/2000) #522 Pokok-Pokok Berita: 1. Delegasi Dubes Uni Eropa Disambut Pertikaian Berdarah -
2. "Bisa Jadi Konflik Disetting Hadang Delegasi Eropa" - 3. PDS Jelaskan
Pertemuan di Jakarta, Maluku Butuh Perhatian Eropa - 4. Tak Berdayakan
Pengungsi, DPRD Kota Ambon Kecewa - 5. Ambon Diguncang Bom, Dua Warga
Tertembak - 6. Belanda Siapkan 20 Juta Gulden Bangun Maluku.
Crisis Centre Diocese of Amboina - Report no. 76 (14/10/2000) #521
The delegation of the European Union, which arrived at Ambon on October 12
(see yesterday's report no.2), yesterday had meetings with the military chief
commander, I Made Yasa, and his staff, with police chier commander, Firman Gani
and his staff, with the MUI = muslim leaders at the Al-Fatah Mosque compound,
with the Diocese of Amboina and with the leaders of the Moluccas Protestant
Church (GPM - Gereja Protestan Maluku). There was no meeting with laskar jihad
on the programme.
Crisis Centre Diocese of Amboina - Report no. 75 (13/10/2000) #520
After their failure to occupy Suli, muslim and jihad forces shifted their attention
to some villages east of the town of Ambon: Galala, Hative Kecil (Gatik) and
Halong Atas ("Atas" = Upper). The attacked was launched at about 6.30 a.m.,
starting from Tantui and Galunggung (Ambon town), after encircling their target
and coming down from the hills to the north. Laskar Jihad Kembali Melakukan Aksi Kerusuhan di Ambon - Aparat
Bertindak Tegas (?) (13/10/2000) #519
Menarik untuk mencermati sikap tegas aparat hari ini terhadap kelompok perusuh
karena sikap tegas yang selama ini ditunggu-tunggu masyarakat Kristen, justru
terjadi pada saat kedatangan team delegasi UNI EROPA ke Ambon. Apakah sikap
tegas aparat ini bertujuan memberikan impresi kepada delegasi UNI EROPA bahwa
aparat TNI cukup tegas di lapangan terhadap kaum perusuh?
Pantauan Perkembangan di Ambon dan Saparua (12/10/2000) #518
Kondisi Kota Ambon pasca penyerangan perusuh Muslim ke desa Suli masih
diwarnai dengan sejumlah aksi kiriman bom dan mortir oleh pihak Muslim ke
beberapa pemukiman kristen di Ambon, misalnya di Mardika maupun di Karpan.
Peluncuran mortir-mortir ke kawasan pemukiman Kristen yang sejauh ini belum
menimbulkan korban dan kerusakan, seakan menjadi sebuah isyarat bahwa aksi
agresi perusuh Muslim masih akan berlanjut.
Crisis Centre Diocese of Amboina Report no. 74 (12/10/2000) #517
This morning the christian villages of Galala and Halong, near Ambon town, were
assaulted, both from the islam stronghold of Poka at the opposite shore of the
bay, and from the muslim neighbourhoods of Galunggung and Air Besar. No details
are available yet, except that security forces succeeded in deflecting the
attackers.
Ada Kekuatan yang Lebih Berkuasa dari Penguasa Darurat Sipil di Ambon
(12/10/2000) #516
Dia mencontohkan soal pernyataan PDS agar semua kapal mewah milik PT Pelni
harus diembarkasi di Lanal-Halong. Namun, ketika langkah itu hendak ditempuh
Rinjani lalu dibelokan ke pelabuhan Yos Sudarso. "Ini adalah peluang yang dipakai
oleh perusuh dan secara nyata kami menduga keras bahwa ada penambahan
kekuatan serta amunisi sebab terbukti setelah berlabuhnya kapal-kapal tersebut,
dalam rentang beberapa hari terjadi konflik lagi di desa Saparua,"
Crisis Centre Diocese of Amboina - Report no. 73 (11/10/2000) #515
Already having been attacked on September 25 and September 28, yesterday
starting at 6.00 a.m., the christian village of Suli was attacked the third time.
One christian civilian (Wim Matakena) and one Brimob policeman (Albert Makaliu)
were killed; three people were wounded. The assailants, muslim and jihad
warriors, launched a totally unexpected attack, causing the Suli residents fleeing
in panic.
Suli Digempur Lagi, Aparat Dihadang di Batumerah (11/10/2000) #514
Bentrok antar warga Suli dan kelompok perusuh terus berlanjut. Tak puas
menggempur kawasan Kristen di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah,
pada Senin (25/9) dan Kamis (28/9) lalu, kini kelompok perusuh yang
teridentifikasi berasal dari pihak Islam plus pasukan laskar jihad, untuk ketiga
kalinya, Selasa (10/10) kemarin, berusaha merangsek masuk guna menaklukan
kawasan Kristen itu. Desa Suli Kembali Diserang Perusuh Muslim (11/10/2000) #513
Tak habis-habisnya gempuran para perusuh Muslim terhadap desa-desa Kristen di
maluku, pagi tadi pukul 7.00 WIT, 10/10, desa Suli untuk kesekian kalinya
diserang para perusuh Muslim dari arah gunung. Penyerangan tiba-tiba ini tidak
bertahan lama karena dengan segera gerakan perusuh dapat dihalau aparat
Brimob yang berjaga di pos perbatasan desa Suli-Tial maupun penghadangan
massa Kristen desa Suli. Walaupun demikian 2 rumah warga habis dibakar oleh
massa perusuh.
Dr. Tamrin Amal Tomagola: TNI/AD Otak dan Dalang Kerusuhan di Maluku
(10/10/2000) #512 Maksud Anda dukungan militer dan politik apa? Dukungan militer itu dalam
pengertian, pemberian senjata atau pemberian keleluasaan dan dukungan politik,
dengan adanya apel sejuta umat yang di Monas maupun yang di Senayan itukan
dengan leluasa itu namanya dukungan politik. Berarti Kapolda Jakarta Raya sendiri
tidak berkutik karena dibelakang itukan ada orang kuat. - Kira-kira orang
kuatnya siapa? Dari kelompok sisa-sisa kepemimpinan militer yang lama, kalau
saya menduga sih ada kontribusi dari Letjen Djadja Suparman yang saya pikir dia
dekat dengan Front Pembela Islam. nah salah satu sumber laskar jihad ini dari
organisasi ini juga yang dikoordinir oleh seorang habib dari Malang.
Crisis Centre Diocese of Amboina - Report no. 72 (10/10/2000) #511
the attack on Sirisori Amalatu (christian) during these last few days was carried
out with mortars and organic weaponry, outdoing the weapons of the security
forces. 171 houses and the protestant church were destroyed.
Tindakan Menyimpang Aparat Keamanan di Saparua (10/10/2000) #510
Tidak jelas, apa motif tindakan represif aparat keamanan sebab informasi yang
diterima menyebutkan bahwa aparat keamanan bukan cuma melakukan sweeping
melainkan pula menembak ke arah warga desa Sirisori Amalatu dan mengejar
warga yang sementara berlindung ke hutan. Warga desa yang berlindung di hutan
umumnya mereka yang rumahnya dibakar dan terpaksa mengungsi ke
pondok-pondok kebun yang berada di hutan.
Berita Harian Umum Siwalima Ambon - Report no. 56 (10/10/2000) #509
Desa Sirisori Amalatu (Kristen), Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah,
Sabtu (7/10) siang kembali dihujam puluhan mortir oleh kaum perusuh/penyerang
yang diduga kuat berasal dari tentangganya Sirisori Islam. Sekitar ratusan rumah
penduduk amblas termasuk gereja Kristen Sirisori dan pastorinya. Ribuan
penduduk terpaksa lari masuk hutan-hutan di sekitar wilayah setempat (Laporan
lengkap di Siwalima Report no. 55 & 54).
Operasi Bumi Hangus Pemukiman Kristen di Saparua Terus Berlanjut
(09/10/2000) #508
Setelah menggempur sebagian besar kawasan desa Sirisori Amalatu pada hari
Sabtu, Kelompok perusuh Muslim kembali melancarkan serangan subuh pada hari
Minggu, 8/10, yang dimulai sekitar pukul.5.30. WIT ke sisa wilayah desa Sirisori
Amalatu. Serangan subuh ini terjadi tatkala umat Kristen di Saparua, termasuk
warga desa Sirisori Amalatu, tengah mempersiapkan diri menjalani Ibadah
Perjamuan Kudus. Akibatnya, ibadah Perjamuan Kudus jemaat GPM Sirisori
Amalatu terpaksa berlangsung di tengah hutan pada malam hari.
Surat Bantahan Untuk Divisi Penerangan Laskar Jihad (09/10/2000) #507
Karena tidak pernah ada Rencana Idul Fitri Berdarah dari Pihak Kristen dan tidak
pernah pula ada yang namanya milisi Kristen. Kalaupun milisi itu ada, kenapa
pelatihan militer di tanah Jawa dan penyerobotan ke gedung MPR / DPR oleh
FKAWJ tidak pernah disebut sebagai milisi maupun pemberontak?.
Crisis Centre Diocese of Amboina - Report no. 71 (09/10/2000) #506
Among the christians there are rumours that there are undeniable indications that
attacks are to be carried out by Laksar Jihad troops on the neighbourhoods of
Benteng, Kudamati and Batugantung tomorrow or at least within a few days.
Joshua: Yang Nampak di Ambon dan Saparua (2) (05/10/2000) #505
Ada yang mengatakan PBB itu "identik dengan Kristen" (goblok tidak???)!!! Ada
yg. mengatas-namakan "kedaulatan bangsa" dan "kehormatan bangsa" !!! Dengan
begitu angkuh mereka berkoar bahwa "kita sanggup menyelesaikan persoalan kita
sendiri"!!! "TNI/Polri mampu menjamin keamanan dan ketertiban di
Ambon/Maluku!!! Ketika 5 anak Ambon minta suaka politik ke Kedutaan Swiss, Pak
Menlu kita begitu berdedikasi terhadap ini negara sehingga memanggil Dubes
Swiss dengan alasan "jangan-jangan ke-5 pemuda Ambon/ Maluku tersebut
melaporkan yang salah atau menjelek-jelekkan nama negara!!! Si "alwi shibab" ini
berpikir bahwa Pemerintah Swiss itu serendah dia, sehingga bisa dikibuli dengan
"gosip murahan" dari 5 orang pemuda Ambon tadi!!! Crisis Centre Diocese of Amboina - Report no. 70 (05/10/2000) #504
The reporting by the Responsible of the CES to the government in Jakarta is not
always according to the facts, so that the Central CES in Jakarta often takes
inappropriate measures, causing escalation of the conflict and adding to the
suffering of the Moluccans. This is a statement by the TAPAK (Team Advokasi
Penyelesaian Kasus Ambon = Advocation Team to end the Conflict in Ambon.
Menunggu Pecahnya Bom Waktu di Ambon (05/10/2000) #503
KM Dobonsolo pada kedatangannya yang terakhir, dengan paksa digiring menuju
LANAL Halong. Sebaliknya disisi lainnya masyarakat Islam tetap berkeras untuk
semua kapal lain di luar Dobonsolo, harus menyinggahi Pelabuhan laut Jos
Sudarso. Ini berarti (dan sejalan dengan informasi beberapa rekan Islam lokal)
pasokan perlengkapan perang terus menerus dengan leluasa bisa mengalir ke kubu
Islam dan laskar jihad.
Perkembangan Maluku, Rabu 4 Oktober 2000 (05/10/2000) #502
Bisik-bisik soal penarikan 36 personil Brimob yang selama ini bertugas melakukan
pengamanan di areal perkantoran TVRI Gunung Nona Ambon, ternyata cukup
membuat resah bukan saja para karyawan TVRI Ambon, tapi juga masyarakat
yang bermukim di sana.
Notes on the Jihad forces in Maluku (04/10/2000) #501
The jihad forces must also have widespread support from police commanders in
West Java, Jakarta, and Ambon, since they could freely carry out their military
training near Bogor, brandish their swords publicly when they demonstrated at
the parliament. And, in Ambon, enable their containers full of weapons to be
disembarked at the harbour, which lies in Muslim-controlled Waihoang, instead of
in the Navy harbour of Halong or to be moved immediately to the Pattimura army
headquarters in Ambon. Harian Siwalima: Perkembangan Berita Maluku (03/10/2000) #500
Sekarang ini apa yang akan kita harapkan lagi ? Pasalnya, korban jiwa manusia
terus berjatuhan. Kemudian apakah Maluku mau tetap menjadi sambal
pembunuhan dari orang-orang luar yang tidak bertanggungjawab terhadap negara
kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila ?
Crisis Centre Diocese of Amboina - Report no. 69 (02/10/2000) #499
A sum-up of the loss of physical facilities of the Catholic Church in the Moluccas
and North Moluccas due to the unrest, since the conflict started in January
1999: 58 church buildings burned or destroyed, 39 schools, 1 orphanage, 4
Sisters' convents and 3 hospitals burned/destroyed, 1 pilgrimage centre
destroyed. Since the catholics account for only 5% of the population of the
Moluccas, whereas the protestant christians number about 45%, the loss of
physical facilities among the protestants must be enormous.
Kronologis Penyerangan Suli dan Hative Besar (02/10/2000) #498 PUKUL 08-30 - Masyarakat menerima informasi dari seorang Perwira yang
bertugas dari satuan Kostrad 521 bahwa telah terjadi pengumpulan massa di Desa
Tulehu. Informasi yang di terima, bahwa akan terjadi penyerangan terhadap Desa
Suli Bawah (Kristen). Terhadap berita dimaksud oleh masyarakat langsung
disebarluaskan, untuk antisipasi informasi dimaksud walaupun sebagian
masyarakat menganggap itu hanya isu belaka.
The Systematic Murder of Moluccan Christians (29/09/2000) #497
The fact of the matter is, the military pretend to be the protector of the people,
but in reality they are still actively aiding the Moslems in destroying the
Christians population in the Moluccan islands. It is obvious that the military and
the Moslem jihad have a “symbiotic” relationship. The military like to preserve
their dual function in the Indonesian society, while on the other hand the
fundamentalist Moslem would see that Indonesia become an Islamic state. It's
inaccurate to say that what happen in the islands is a result of a sectarian war
between Moslems and Christians.