Publikasi Artikel dan Presentasi

Yayasan GARDA ERA menerima donasi dari berbagai pihak dengan sifat tidak mengikat.

Power Point

Konsep Eko Islam

Pas Modal Syariah

Penggunaan Dinar

Zakat & Pajak

 


 



26-01-2006
Depresiasi Rupiah dan Dualitas Nilai Tukar 

Oleh Davy Hendri 

Nilai tukar rupiah ambruk !. Itulah berita utama yang mendominasi berbagai media massa sepanjang tahun 2005 kemaren. Jika pada bulan Mei 2005 nilai tukar rupiah berada pada kisaran 9.545 per dolar AS maka pada penutupan perdagangan 24 Agustus 2005 kemaren rupiah berada pada posisi 10.165 per dolar AS. Tekanan terhadap rupiah kali ini disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di pasaran dunia hingga mencapai US$ 66,26 per barel. Terkait dengan hal itu, keterbatasan anggaran pemerintah untuk terus-menerus mensubsidi BBM ini dipersepsi oleh para pelaku pasar akan memicu inflasi. Selanjutnya  

13-01-2006
Ada Apa dengan Data BPS? 

Oleh Davy Hendri 

Tanggal 1  Oktober 2005 kemaren, dana kompensasi khusus kenaikan harga BBM untuk 3 (tiga) bulan pertama telah disalurkan.  Seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya oleh berbagai pihak, ditemukan banyak sekali permasalahan di lapangan terkait dengan program bantuan tunai lansung (BTL) sejumlah Rp. 300 ribu per tiga bulan ini. Selanjutnya 

03-01-2006
Kaji Ulang Microfinance

Oleh Davy Hendri 

Microfinance (microcredit atau kredit mikro) seharusnya merupakan wacana yang sangat strategis dalam konteks perekonomian Indonesia.  Berbicara tentang  microfinance berarti berbicara tentang para pelaku usaha kecil dan mikro. Sementara itu, jumlah unit usaha skala mikro dan kecil ini saja mencapai 90 % dari total unit usaha yang ada di Indonesia yaitu sekitar 30 juta unit usaha. Pada sisi lain, jika saja setiap satu unit usaha tadi minimal dikelola oleh satu jiwa secara full-timer maka telah tercipta pula lapangan kerja sekitar 30 juta.  Bayangkan potensinya !. Selanjutnya

10-08-2005
Transaksi Jual-Beli Kredit dari Prespektif Sosial Ekonomi

Oleh Davy Hendri 

Secara sederhana, transaksi kredit adalah setiap transaksi pertukaran antar dua pihak atau lebih, di mana salah satu pihak bisa mendapatkan haknya (dalam hal ini memperoleh komoditi) pada saat itu dan menunda kewajibannya (dalam hal ini pembayaran/penukaran dengan uang) di masa yang akan datang. Hal ini terjadi secara umum, baik menyangkut komoditi (jual-beli) maupun keuangan. Oleh karenanya, merujuk kepada defenisi di atas transaksi kredit merupakan hal yang lumrah dalam suatu sistem perekonomian dan bisa jadi tidak seorangpun yang pernah lepas dari hubungan perkreditan ini. Selanjutnya 

05-07-2005
Revitalisasi Posyandu

Oleh Davy Hendri 

Kemunculan kembali kasus-kasus penyakit menular klasik di tanah air beberapa waktu belakangan telah memicu perdebatan  publik tentang politik pembangunan kesehatan nasional.  Hal ini terlihat dari komentar beberapa ahli  kesehatan terkait dengan maraknya pemberitaan temuan polio, busung lapar dan terakhir campak di beberapa daerah di Indonesia dan respon yang kemudian diambil oleh pemerintah cq Departemen Kesehatan. Selanjutnya

09-06-2005
Ujian bagi Desentralisasi Kesehatan

Oleh Davy Hendri 

Busung lapar (gizi buruk/KEP) meruyak di NTB. Begitulah berita yang mendominasi media massa nasional, baik cetak maupun audio visual beberapa waktu belakangan. Ironis dan menyedihkan, memang. Tidak ada rasanya kata yang lebih tepat untuk menggambarkan fakta yang ada.  Fakta  ini menjadi ironi, karena kasus  ini justru terjadi di daerah yang menjadi salah satu lumbung pangan (beras) nasional. Selanjutnya 

10-10-2004
Dampak Ekonomi HIV/AIDS
Oleh Davy Hendri 

AIDS dikhawatirkan telah menjadi sebuah epidemi baru di Indonesia. Kekhawatiran itu rasanya tidaklah terlalu berlebihan, jika merujuk kepada fakta lapangan yang ada. Data Yayasan Partisipan mengungkapkan bahwa jumlah pasien HIV/AIDS yang mendaftar ke rumah sakit hingga Oktober 2003 ini sebanyak 3.925 orang (Republika, 9 Oktober 2003). Selanjutnya

21-09-2004
Ambivalensi Kenaikan GWM

Oleh Davy Hendri 

Sebuah beleid baru berupa kenaikan GWM (Giro Wajib Minimum) bagi dunia perbankan yang tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia No.6/15/PBI/2004  diluncurkan pada akhir Juni 2004. Beleid baru ini diharapkan dapat meningkatkan volume kredit serta menarik rupiah yang selama ini berlebih di pasar  dan dicurigai sebagai lahan untuk spekulasi valuta asing (valas). Agaknya BI merasa perlu mengeluarkan beleid ini setelah kegagalan instrumen SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dalam mengemban amanat tugas di atas. Pertanyaannya adalah mengapa instrumen SBI  dikatakan gagal ? Selanjutnya

04-09-2004
Kerawanan Pangan Nasional 
Oleh Davy Hendri 

Tanggal 16 Oktober, diperingati setiap tahun sebagai hari pangan dunia (World Food Day), yang didesain sebagai sebuah momen yang bertujuan untuk menggalang aksi memerangi kelaparan di seluruh dunia. WFD yang ke–22 tahun 2002 ini juga sekaligus memperingati ulang tahun FAO (Food and Agricultural Organization of the United Nations) yang ke-57. Selanjutnya

16-08-2004
Manajemen Utang Pemerintah dalam Perspektif Kebijakan Moneter Islam
Oleh Davy Hendri 

Persoalan utang pemerintah (public debt), kembali menjadi isu hangat dan mendapat respon yang sangat besar dari berbagai pihak pada akhir-akhir ini. Laju pertumbuhan utang pemerintah yang sangat cepat (terutama utang LN) telah menjadi pokok perdebatan terkait dengan defisit anggaran belanja pemerintah. Tanpa adanya kebijakan guna mengendalikan defisit anggaran belanja, tampaknya ada prospek nyata bahwa rasio utang terhadap pendapatan akan terus bertambah. Banyak orang kemudian menjadi khawatir bahwa defisit anggaran dan utang pemerintah yang semakin meningkat pada akhirnya akan menyebabkan timbulnya inflasi ataupun instabilitas keuangan atau memaksa kenaikan pajak dalam jumlah besar atau bahkan mendesak pengeluaran investasi pihak swasta (crowding-out). Selanjutnya

19-07-2004
Kemiskinan Memicu Radikalisme? 
Oleh Davy Hendri dan Nurmina

“Karena Miskin, Jadilah Radikal”. Begitulah Laporan Utama Tabloid Republika  DIALOG JUM’AT, edisi 17 Oktober 2003. Laporan utama itu menyampaikan hasil konferensi The Jakarta International Islamic Conference dengan tema “Strategi da’wah Menuju Ummatan Wasathan Dalam Menghadapi Radikalisme” yang diadakan pada tanggal 13 – 15 Oktober 2003  lalu. Selanjutnya 

06-07-2004
Pasar Modal Syari'ah: Suatu Pengantar
Oleh Davy Hendri 

Pertumbuhan sistim keuangan syari’ah di Indonesia dewasa ini sangat menggembirakan. Sistem keuangan syari’ah, menyangkut mekanisme dan kelembagaan, sedang giat-giatnya melakukan ekspansi baik secara kuantitas maupun kualitas. Dari sisi kuantitas, fakta menunjukkan bahwa telah terjadi pertambahan jumlah lembaga/institusi yang sangat signifikan pada setiap sektor dalam sistim keuangan syari’ah tersebut. Umpamanya pertambahan jumlah lembaga perbankan, asuransi, reksadana dan lainnya, baik karena kehadiran pemain baru ataupun dari semakin eksisnya para pemain lama. Selanjutnya

21-06-2004
Harmonisasi Industri Keuangan Syari'ah 
Oleh Davy Hendri 

Pertumbuhan industri keuangan syari’ah di Indonesia dewasa ini sangat menggembirakan. Industri keuangan syari’ah sedang giat-giatnya melakukan ekspansi baik secara kuantitas maupun kualitas yang dalam hal ini menyangkut berbagai aspek mekanisme dan juga kelembagaannya. Dari sisi kuantitas, fakta menunjukkan bahwa telah terjadi pertambahan jumlah institusi yang sangat signifikan pada setiap sektor dalam sistim keuangan syari’ah tersebut. Umpamanya pertambahan jumlah lembaga perbankan, asuransi, reksadana dan lainnya, baik karena kehadiran pemain baru ataupun dari semakin eksisnya para pemain lama. Selanjutnya

30-05-2004
Membudayakan Bank Syari'ah 

Oleh Davy Hendri

Tampaknya bangsa Indonesia mesti banyak belajar kepada Malaysia bagaimana mengembangkan berbagai lembaga keuangan syari’ah.  Bukan saja hanya karena pengalaman mereka yang lebih panjang--- memang Malaysia sudah memulai operasional bank syari’ah  pertamanya Bank Islam Malaysia Bhd (BIMB) sejak tahun 1983--- tetapi juga karena berbagai prestasi besar yang telah mereka raih. Selanjutnya  

07-09-2002
Reorientasi Segmen Pasar Bank Syari'ah 

Oleh Davy Hendri

Pertumbuhan sistem perbankan syari'ah di Indonesia dewasa ini sangat menggembirakan. Di saat perbankan konvensional (bank berbasis bunga) sedang disibukkan oleh program rekapitalisasi, restrukturisasi maupun rasionalisasi, perbankan syari'ah justru menunjukan fenomena sebaliknya. Dunia perbankan syari'ah sedang sibuk-sibuknya melakukan ekspansi terlihat dengan pertambahan jumlah bank, baik karena kehadiran pemain baru ataupun dari semakin eksisnya para pemain lama. Selanjutnya

26-11-2001
‘Ekonomi Puasa’ : Makna Religio-Ekonomi Ramadhan 

Oleh Muhammad Irfan 

Ibadah puasa di bulan Ramadhan, sebagai suatu bentuk ibadah mahdah (khusus), laksana sebutir mutiara. Setiap sisinya memancarkan pendar cahaya (spektrum) berdimensi luas dengan segenap daya pikatnya. Masyarakat tidak lagi hanya mamandang puasa dari sisi teologis dengan kekayaan kandungan nilai-nilai spiritualnya. Ia mencakup pula pandangan tentang makna dan manfaat puasa bagi kesehatan fisik, kesehatan jiwa, pembentukan kesadararan hakikat berkeluarga, bermasyarakat dan berbangsa. Inilah salahsatu kenyataan tentang kemenyeluruhan (komprehensivitas) Islam, watak Islam sebagai agama yang menaungi tiap sisi kehidupan : sistem ekonomi, politik, sosial dan budaya; material sekaligus spiritual; duniawi dan ukhrawi ; individual dan sosial secara bersamaan. Selanjutnya  

Menuju Revolusi Ketiga Konsep Ekonomi
Oleh Davy Hendri

Dalam tataran wacana, perbincangan mengenai berbagai alternatif sistim ekonomi sebenarnya sudah lama mengemuka. Sejarah pemikiran ekonomipun mencatat hal itu sebagai sebuah kelaziman dalam pencarian kesempurnaan ilmu menuju hakikat kebenaran. Berbagai pemikir ekonomi telah muncul silih berganti dengan tawaran konsep yang kadangkala berbeda dan kadangkala seiring dengan konsep yang dibawa pendahulunya. Bila Adam Smith dikenal sebagai peletak dasar konsep ekonomi pasar bebas (kapitalis) dengan bukunya The Wealth of Nations, maka Karl Marx dikenal sebagai pencetus ide sosialisme dengan karyanya Das Capital, sebagai sebuah antitesis dari konsep Adam Smith. Selanjutnya

RAPBN 2002 dan Agenda Penghapusan Utang LN
Oleh Davy Hendri

Hari-hari ke depan merupakan masa yang sangat sulit bagi kabinet Gotong Royong di bawah kepemimpinan duet Megawati-Hamzah Haz. RAPBN adalah ujian pertama di lapangan riil perekonomian bagi kepemimpinan duet ini setelah ujian di lapangan politik dalam penyusunan kabinet. Sama halnya dengan susunan kabinet; berbagai pihak seperti masyarakat umum, pengusaha, pemerintah maupun pihak luar negeri (investor dan kreditor); berharap bahwa kepentingan mereka yang beragam dapat terakomodasi di dalamnya. Selanjutnya

Link
IMZ

Tazkia Institute

Domper Dhuafa

Muamalat Institute

Bank Syariah
Mandiri

Baitul Maal

BMT Link

Islamic Finance

Asuransi Takaful

OKI

Majalah Modal
Bank Muamalat