mutiara kata
(DENGAN NAMA ALLAH YANG
MAHA PEMURAH LAGI MAHA
PENYAYANG)
Mutiara 1 hingga Mutiara 2
- Al Hadith, Mulai Mutiara 3 dan seterusnya - Terjemahan Al Quran.
MUTIARA1
|||| MUTIARA2
|||| MUTIARA
3
MUTIARA
4 |||| MUTIARA
5 |||| MUTIARA
6
MUTIARA
7 |||| MUTIARA
8 |||| MUTIARA
9
MUTIARA
10 |||| MUTIARA
11 ||| MUTIARA
12
MUTIARA
13 |||| MUTIARA
14 |||| MUTIARA
15
MUTIARA
16 |||| MUTIARA
17 |||| MUTIARA
18
MUTIARA
19 |||| MUTIARA
20 |||| MUTIARA
21
#18 ***18:0***
AL KAHFI
(Gua)
MUQADDIMAH
Surat ini terdiri atas 110 ayat, termasuk
golongan surat-
surat Makkiyyah. Dinamai "Al-Kahfi" artinya "Gua"
dan "Ashhabul Kahfi"
yang artinya "Penghuni-Penghuni Gua". Kedua nama
ini diambil dari
cerita yang terdapat dalam surat ini pada ayat 9
sampai dengan 26, tentang
beberapa orang pemuda yang tidur dalam gua bertahun-tahun
lamanya. Selain
cerita tersebut, terdapat pula beberapa buah cerita
dalam surat ini, yang
kesemuanya mengandung i'tibar dan pelajaran-pelajaran
yang amat berguna
bagi kehidupan manusia. Banyak hadist-hadist Rasulullah
s.a.w. yang
menyatakan keutamaan membaca surat ini.
Pokok-pokok isinya:
I. Keimanan:
Kekuasaan Allah swt untuk memberi daya tahan hidup
pada manusia
di luar hukum kebiasaan: dasar-dasar tauhid serta
keadilan
Allah s.w.t. tidak berobah untuk selama-lamanya;
kalimat-kalimat
Allah (ilmu-Nya) amat luas sekali, meliputi segala
sesuatu,
sehingga manusia tidak mampu buat menulisnya. Kepastian
datangnya
hari berbangkit; Al Qur'an adalah kitab suci yang
isinya bersih
dari kekacauan dan kepalsuan.
2. Hukum-Hukum:
Dasar hukum wakalah (berwakil);
larangan membangun tempat ibadah
di atas kubur; hukum membaca "Insya
Allah", perbuatan salah yang
dilakukan karena lupa adalah dimaafkan;
kebolehan merusak suatu
barang untuk menghindarkan bahaya
yang lebih besar.
3. Kisah-Kisah:
Cerita Ashhabul Kahfi; cerita
dua orang laki-laki yang seorang kafir
dan yang lainnya mu'min; cerita
Nabi Musa a.s. dengan Khidhr a.s.;
cerita Dzulkarnain dengan Ya'juj dan Ma'juj.
4. Dan lain-lain:
Beberapa pelajaran yang dapat
diambil dari cerita-cerita dalam surat
ini antara lain tentang kekuatan
iman kepada Allah swt serta ibadah
yang ikhlas kepadaNya; kesungguhan
seseorang dalam mencari guru
(ilmu) adab sopan-santun antara murid dengan guru;
dan beberapa
contoh tentang cara memimpin dan memerintah rakyat,
serta
perjuangan untuk mencapai kebahagiaan rakyat dan
negara.
AL-KAHFI (PENGHUNI GUA)
SURAT KE 18: 110 ayat
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang
ANCAMAN TERHADAP KEPERCAYAAN BAHWA TUHAN PUNYA
ANAK.
***18:1***
1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada
hamba-Nya
Al Kitab (Al-Qur'an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan
[871]
di dalamnya;
[871] tidak ada dalam Al-Qur'an itu ma'na-ma'na yang
berlawananan
dan tak ada penyimpangan dari kebenaran.
***18:2***
2. sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan
siksaan yang
sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira
kepada
orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh,
bahwa mereka akan
mendapat pembalasan yang baik,
***18:3***
3. mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
***18:4***
4. Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang
berkata: "Allah
mengambil seorang anak."
***18:5***
5. Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan
tentang hal itu,
begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya
kata-kata yang
keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan
(sesuatu)
kecuali dusta.
***18:6***
6. Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu
karena bersedih hati
setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak
beriman kepada
keterangan ini (Al-Qur'an).
***18:7***
7. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di
bumi sebagai
perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah
di antara
mereka yang terbaik perbuatannya.
***18:8***
8. Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan
(pula) apa yang
di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.
KISAH ASHAABUL KAHFI.
***18:9***
9. Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami
gua dan (yang
mempunyai) raqim [872] itu, mereka termasuk tanda-tanda
kekuasaan
Kami yang mengherankan?
[872] Raqim: sebagian ahli tafsir mengartikan nama
anjing dan sebagian
yang lain mengartikan batu bersurat.
***18:10***
10. (Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat
berlindung ke
dalam gua, lalu mereka berdo'a: "Wahai Tuhan kami,
berikanlah
rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah
bagi kami
petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)."
***18:11***
11. Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun
dalam gua itu [873],
[873] Maksudnya: Allah menidurkan mereka selama 309
tahun qamariah
dalam gua itu (lihat ayat 25 ini) sehingga mereka
tak dapat
dibangunkan oleh suara apapun.
***18:12***
12. Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui
manakah di
antara kedua golongan itu [874] yang lebih tepat
dalam menghitung
berapa lama mereka tinggal (dalam gua itu).
[874] Kedua golongan itu ialah pemuda-pemuda itu
sendiri yang berselisih
tentang berapa lamanya mereka tinggal dalam gua itu.
***18:13***
13. Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini
dengan benar. Sesungguhnya
mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan
mereka, dan
Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.
***18:14***
14. Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka
berdiri [875], lalu
mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh
langit dan bumi;
kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia,
sesungguhnya kami kalau
demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh
dari kebenaran".
[875] Maksudnya: berdiri di hadapan raja Dikyanus
(Decius) yang zalim
dan menyombongkan diri.
***18:15***
15. Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai
tuhan-tuhan (untuk
disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan
yang terang (tentang
kepercayaan mereka)? Siapakah yang lebih zalim daripada
orang-orang
yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?
***18:16***
16. Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa
yang mereka sembah selain
Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam
gua itu, niscaya Tuhanmu
akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan
menyediakan sesuatu yang
berguna bagimu dalam urusan kamu [876].
[876] Perkataan ini terjadi antara mereka sendiri
yang timbulnya karena
ilham dari Allah.
***18:17***
17. Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit,
condong dari gua
mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam
menjauhi
mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam
tempat yang luas
dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk
oleh Allah,
maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa
yang
disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan
seorang pemimpinpun
yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
***18:18***
18. Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka
tidur; Dan
kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri,
sedang anjing
mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu
gua. Dan jika kamu
menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari
mereka
dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan
dipenuhi oleh
ketakutan terhadap mereka.
***18:19***
19. Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka
saling bertanya di
antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di
antara mereka:
Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)". Mereka
menjawab: "Kita
berada (disini) sehari atau setengah hari". Berkata
(yang lain lagi):
"Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu
berada (di sini).
Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk
pergi ke kota
dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia
lihat manakah
makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa
makanan itu
untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan
janganlah
sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.
***18:20***
20. Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu,
niscaya mereka
akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali
kepada agama
mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan
beruntung selama
lamanya".
***18:21***
21. Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia)
dengan mereka,
agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu
benar, dan bahwa
kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya.
Ketika orang-
orang itu berselisih tentang urusan mereka [877],
orang-orang itu
berkata: "Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka,
Tuhan mereka
lebih mengetahui tentang mereka". Orang-orang yang
berkuasa atas urusan
mereka berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan
sebuah rumah
peribadatan di atasnya".
[877] Yang mereka perselisihkan itu tentang hari
kiamat: apakah itu
akan terjadi atau tidak dan apakah pembangkitan pada
hari kiamat
dengan jasad atau roh ataukah dengan roh saja. Maka
Allah
mempertemukan mereka dengan pemuda-pemuda dalam cerita
ini untuk
menjelaskan bahwa hari kiamat itu pasti datang dan
pembangkitan
itu adalah dengan tubuh dan jiwa.
***18:22***
22. Nanti (ada orang yang akan) mengatakan [878]
(jumlah mereka) adalah tiga
orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain)
mengatakan:
"(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah
anjing
nya", sebagai terkaan terhadap barang yang gaib;
dan (yang lain lagi)
mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke
delapan adalah
anjingnya". Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui
jumlah mereka; tidak
ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali
sedikit". Karena itu
janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal
mereka, kecuali per-
tengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang
mereka (pemuda-
pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka.
[878] Yang dimaksud dengan "orang yang akan mengatakan"
ini ialah orang-
orang ahli kitab dan lain-lainnya pada zaman Nabi
Muhammad s.a.w.
***18:23***
23. Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang
sesuatu: "Sesungguhnya
aku akan mengerjakan ini besok pagi,
***18:24***
24. kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah" [879].
Dan ingatlah kepada
Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan
Tuhanku akan
memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya
dari pada ini".
[879] Menurut riwayat, ada beberapa orang Quraisy
bertanya kepada Nabi
Muhammad s.a.w. tentang roh, kisah ashhabul kahfi
(penghuni gua)
dan kisah Dzulqarnain lalu beliau menjawab, datanglah
besok pagi
kepadaku agar aku ceritakan. Dan beliau tidak mengucapkan
"insya
Allah" (artinya jika Allah menghendaki). Tapi kiranya
sampai besok
harinya wahyu terlambat datang untuk menceritakan
hal-hal tersebut
dan Nabi tidak dapat menjawabnya. Maka turunlah ayat
23-24 di atas,
sebagai pelajaran kepada Nabi; Allah mengingatkan
pula bilamana
Nabi lupa menyebut "Insya Allah"
haruslah segera menyebutkannya
kemudian.
***18:25***
25. Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus
tahun dan ditambah sem-
bilan tahun (lagi).
***18:26***
26. Katakanlah: "Allah lebih mengetahui berapa lamanya
mereka tinggal (di
gua); kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di
langit dan di bumi.
Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam
pendengaran-Nya; tak ada
seorang pelindungpun bagi mereka selain dari pada-Nya;
dan Dia tidak
mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan
keputusan".
PETUNJUK-PETUNJUK TENTANG DA'WAH
Teguran kepada Nabi agar jangan mementingkan orang-orang
terkemuka saja
dalam da'wah.
***18:27***
27. Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu,
yaitu kitab Tuhanmu (Al
Qur'an). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merobah
kalimat-kalimat-Nya.
Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung
selain dari pada-
Nya.
***18:28***
28. Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang
yang menyeru
Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap
keridhaan-Nya; dan
janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena)
mengharapkan
perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti
orang yang hatinya
telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti
hawa nafsunya
dan adalah keadaannya itu melewati batas.
***18:29***
29. Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari
Tuhanmu; maka barangsiapa
yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa
yang ingin
(kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah
sediakan bagi orang
orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung
mereka. Dan jika mereka
meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan
air seperti besi
yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman
yang paling buruk
dan tempat istirahat yang paling jelek.
***18:30***
30. Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh,
tentulah Kami tidak
akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan
amalan(nya)
dengan yang baik.
***18:31***
31. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka
surga 'Adn, mengalir sungai-
sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi
dengan gelang mas
dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus
dan sutera tebal, se-
dang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan
yang indah. Itulah
pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat
yang indah;
Tamsil kehidupan dunia dan orang-orang yang tertipu
padanya.
***18:32***
32. Dan berikanlah kepada mereka [880] sebuah perumpamaan
dua orang
laki-laki [881], Kami jadikan bagi seorang di antara
keduanya (yang
kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua
kebun itu dengan
pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun itu Kami
buatkan ladang.
[880] Yaitu: kepada orang-orang mu'min dan orang-orang
kafir.
[881] Yaitu: dua orang Yahudi yang seorang mu'min
dan yang lain kafir.
***18:33***
33. Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan
kebun itu tiada kurang
buahnya sedikitpun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah
kedua kebun
itu,
***18:34***
34. dan dia mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata
kepada kawannya (yang
mu'min) ketika bercakap-cakap dengan dia: "Hartaku
lebih banyak dari
pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat"
***18:35***
35. Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap
dirinya sendiri
[882]; ia berkata: "Aku kira kebun ini tidak akan
binasa selama-lamanya,
[882] yaitu: dengan keangkuhan dan kekafirannya.
***18:36***
36. dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang,
dan jika sekiranya
aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat
tempat kembali
yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu".
***18:37***
37. Kawannya (yang mu'min) berkata kepadanya - sedang
dia bercakap-cakap
dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang
menciptakan kamu
dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu
Dia menjadikan kamu
seorang laki-laki yang sempurna?
***18:38***
38. Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku,
dan aku tidak mem-
persekutukan seorangpun dengan Tuhanku.
***18:39***
39. Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu
memasuki kebunmu "MAASYAA
ALLAH, LAA QUWWATA ILLAA BILLAH (sungguh atas kehendak
Allah semua ini
terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan
Allah).
Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam
hal harta dan
keturunan,
***18:40***
40. maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kepadaku
(kebun) yang lebih
baik dari pada kebunmu (ini); dan mudah-mudahan Dia
mengirimkan keten-
tuan (petir) dari langit kepada kebunmu; hingga (kebun
itu) menjadi
tanah yang licin;
***18:41***
41. atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka
sekali-kali kamu tidak
dapat menemukannya lagi".
***18:42***
42. Dan harta kekayaannya dibinasakan; lalu ia membulak-balikkan
kedua
tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah
belanjakan untuk
itu, sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya
dan dia berkata:
"Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorangpun
dengan Tuhanku".
***18:43***
43. Dan tidak ada bagi dia segolonganpun yang akan
menolongnya selain Allah;
dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya.
***18:44***
44. Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang
Hak. Dia adalah sebaik-
baik Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi balasan.
***18:45***
45. Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia),
kehidupan dunia sebagai
air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi
subur karenanya
tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan
itu menjadi kering
yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha
Kuasa atas segala
sesuatu.
***18:46***
46. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan
dunia tetapi amalan-amalan
yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya
di sisi Tuhanmu serta
lebih baik untuk menjadi harapan.
Beberapa kejadian pada hari kiamat dan kedurhakaan
Iblis.
***18:47***
47. Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami
perjalankan gunung-gunung
dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami
kumpulkan seluruh
manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari
mereka.
***18:48***
48. Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan
berbaris. Sesungguhnya
kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan
kamu pada kali yang
pertama; bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali
tidak akan
menetapkan bagi kamu waktu [883] (memenuhi) perjanjian.
[883] Yang dimaksud dengan waktu di sini ialah hari
berbangkit yang telah
dijanjikan Allah untuk menerima balasan.
***18:49***
49. Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat
orang-orang bersalah
ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya,
dan mereka berkata:
"Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak
meninggalkan yang kecil
dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat
semuanya; dan mereka
dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis).
Dan Tuhanmu tidak
menganiaya seorang juapun".
***18:50***
50. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para
malaikat: "Sujudlah kamu
kepada Adam [884], maka sujudlah mereka kecuali Iblis.
Dia adalah dari
golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya.
Patutkah kamu
mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin
selain daripada-Ku,
sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis
itu sebagai pengganti
(dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.
[884] lihat no. 36.
***18:51***
51. Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak
cucunya) untuk menyaksikan
penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan
diri mereka
sendiri; dan tidaklah Aku mengambil orang-orang yang
menyesatkan itu
sebagai penolong.
***18:52***
52. Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Dia
berfirman: "Serulah
olehmu sekalian sekutu-sekutu-Ku yang kamu katakan
itu". Mereka lalu
memanggilnya tetapi sekutu-sekutu itu tidak membalas
seruan mereka dan
Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan (neraka).
***18:53***
53. Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka,
maka mereka meyakini,
bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak
menemukan tempat
berpaling dari padanya.
Akibat tidak mengindahkan peringatan-peringatan
Allah s.w.t.
***18:54***
54. Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi
bagi manusia dalam
Al Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia
adalah makhluk
yang paling banyak membantah.
***18:55***
55. Dam tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia
dari beriman, ketika
petunjuk telah datang kepada mereka, dan dari memohon
ampun kepada
Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum
(Allah yang telah
berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya
azab atas mereka
dengan nyata.
***18:56***
56. Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul hanyalah
sebagai pembawa berita
gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang
yang kafir
membantah dengan yang batil agar dengan demikian
mereka dapat melenyap
kan yang hak, dan mereka menganggap ayat-ayat kami
dan peringatan-
peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan.
***18:57***
57. Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang
yang telah diperingatkan
dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari
padanya dan melupakan
apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya
Kami telah
meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga
mereka tidak)
memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di
telinga mereka; dan
kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya
mereka tidak
akan mendapat petunjuk selama-lamanya.
***18:58***
58. Dan Tuhanmulah yang Maha Pengampun, lagi mempunyai
rahmat. Jika Dia
mengazab mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia
akan menyegerakan
azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang
tertentu (untuk
mendapat azab) yang mereka sekali-kali tidak akan
menemukan tempat
berlindung dari padanya.
***18:59***
59. Dan (penduduk) negeri telah Kami binasakan ketika
mereka berbuat
zalim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi
kebinasaan mereka.
NABI MUSA A.S. MENCARI ILMU.
Nabi Musa a.s. bertemu dengan Khidhr a.s.
***18:60***
60. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya
[885]: "Aku tidak
akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan
dua buah lautan;
atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun".
[885] Menurut ahli tafsir, murid Nabi Musa a.s. itu
ialah Yusya 'bin
Nun.
***18:61***
61. Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah
laut itu, mereka lalai
akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya
ke laut itu.
***18:62***
62. Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah
Musa kepada
muridnya: "Bawalah kemari makanan kita; sesungguhnya
kita telah merasa
letih karena perjalanan kita ini".
***18:63***
63. Muridnya menjawab: "Tahukah kamu tatkala kita
mecari tempat berlindung
di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan
tentang)
ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku
untuk menceritakannya
kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke
laut dengan cara
yang aneh sekali".
***18:64***
64. Musa berkata: "Itulah (tempat) yang kita cari".
Lalu keduanya kembali,
mengikuti jejak mereka semula.
***18:65***
65. Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara
hamba-hamba Kami,
yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi
Kami, dan yang
telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami
[886].
[886] Menurut ahli tafsir hamba di sini ialah Khidhr,
dan yang dimaksud
dengan rahmat di sini ialah wahyu dan kenabian. Sedang
yang
dimaksud dengan ilmu ialah ilmu tentang yang ghaib
seperti yang
akan diterangkan dengan ayat-ayat
berikut.
***18:66***
66. Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu
supaya kamu
mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu
yang telah
diajarkan kepadamu?"
***18:67***
67. Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali
tidak akan sanggup
sabar bersama aku.
***18:68***
68. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu,
yang kamu belum
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"
***18:69***
69. Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati
aku sebagai orang yang
sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu
urusanpun".
***18:70***
70. Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah
kamu menanyakan
kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri
menerangkannya
kepadamu".
Khidhr membocorkan perahu.
***18:71***
71. Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya
menaiki perahu lalu
Khidhr melobanginya. Musa berkata: "Mengapa kamu
melobangi perahu itu
akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya
kamu telah
berbuat sesuatu kesalahan yang besar.
***18:72***
72. Dia (Khidhr) berkata: "Bukankah aku telah berkata:
"Sesungguhnya kamu
sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku".
***18:73***
73. Musa berkata: "Janganlah kamu menghukum aku karena
kelupaanku dan
janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan
dalam urusanku".
Khidhr membunuh seorang anak.
***18:74***
74. Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya
berjumpa dengan
seorang anak, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata:
"Mengapa kamu
membunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh
orang lain?
Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar".
JUZ 16
***18:75***
75. Khidhr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu,
bahwa sesungguhnya
kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?"
***18:76***
76. Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang
sesuatu sesudah (kali)
ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu,
sesungguhnya
kamu sudah cukup memberikan uzur padaku".
Khidhr membetulkan dinding rumah.
***18:77***
77. Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya
sampai kepada penduduk
suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk
negeri itu, tetapi
penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian
keduanya
mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir
roboh, maka
Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau
kamu mau, niscaya
kamu mengambil upah untuk itu".
Hikmah-hikmah dari perbuatan-perbuatan Khidhr.
***18:78***
78. Khidhr berkata: "Inilah perpisahan antara aku
dengan kamu; kelak akan
kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan
yang kamu tidak dapat
sabar terhadapnya.
***18:79***
79. Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang
miskin yang bekerja
di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu,
karena di hadapan
mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera.
***18:80***
80. Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah
orang-orang mu'min, dan
kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang
tuanya itu kepada
kesesatan dan kekafiran.
***18:81***
81. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti
bagi mereka dengan
anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya
itu dan lebih dalam
kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).
***18:82***
82. Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang
anak yatim
di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan
bagi mereka
berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh,
maka Tuhanmu
menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya
dan
mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari
Tuhanmu; dan bukanlah
aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian
itu adalah
tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat
sabar terhadapnya".
DZULQARNAIN DENGAN YA'JUJ DAN MA'JUJ.
***18:83***
83. Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang
Dzulkarnain. Katakanlah:
"Aku akan bacakan kepadamu cerita tantangnya".
***18:84***
84. Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya
di (muka) bumi, dan
Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai)
segala sesuatu,
***18:85***
85. maka diapun menempuh suatu jalan.
***18:86***
86. Hingga apabila dia telah sampai ketempat terbenam
matahari, dia melihat
matahari terbenam [887] di dalam laut yang berlumpur
hitam, dan dia
mendapati di situ segolongan umat [888]. Kami berkata:
"Hai Dzulkarnain,
kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan [889]
terhadap mereka.
[887] Maksudnya: sampai ke pantai sebelah barat di
mana Dzulqarnain
melihat matahari sedang terbenam.
[888] Ialah umat yang tidak beragama.
[889] yaitu dengan menyeru mereka kepada beriman.
***18:87***
87. Berkata Dzulkarnain: "Adapun orang yang aniaya,
maka kami kelak akan
mengazabnya, kemudian dia kembalikan kepada Tuhannya,
lalu Tuhan
mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya.
***18:88***
88. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh,
maka baginya pahala
yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan
kepadanya (perintah)
yang mudah dari perintah-perintah kami".
***18:89***
89. Kemudian dia menempuh jalan (yang lain).
***18:90***
90. Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit
matahari (sebelah Timur)
dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat
yang Kami tidak
menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya
dari (cahaya) matahari
[890] itu,
[890] Menurut sebagian ahli tafsir bahwa golongan
yang ditemui Dzulqarnain
itu adalah umat yang miskin.
***18:91***
91. demikianlah. dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi
segala apa yang ada
padanya.
***18:92***
92. Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain
lagi).
***18:93***
93. Hingga apabila dia telah sampai di antara dua
buah gunung, dia mendapati
di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir
tidak mengerti
pembicaraan [891].
[891] Maksudnya: mereka mereka tidak bisa memahami
bahasa orang lain,
karena bahasa mereka amat jauh bedanya dari bahasa
yang lain,
dan merekapun tidak dapat menerangkan maksud mereka
dengan jelas
karena kekurangan kecerdasan mereka.
***18:94***
94. Mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya
Ya'juj dan Ma'juj [892]
itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi,
maka dapatkah kami
memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu
membuat dinding
antara kami dan mereka?"
[892] Ya'juj dan Ma'juj ialah dua bangsa yang membuat
kerusakan di muka
bumi, sebagai yang telah dilakukan oleh bangsa Tartar
dan Mongol.
***18:95***
95. Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan
oleh Tuhanku kepadaku
terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku
dengan kekuatan
(manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding
antara kamu dan
mereka,
***18:96***
96. berilah aku potongan-potongan besi". Hingga apabila
besi itu telah sama
rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah
Dzulkarnain: "Tiuplah
(api itu)". Hingga apabila besi itu sudah menjadi
(merah seperti) api,
diapun berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih)
agar aku kutuangkan
ke atas besi panas itu".
***18:97***
97. Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka
tidak bisa (pula)
melobanginya.
***18:98***
98. Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat
dari Tuhanku, maka
apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya
hancur luluh;
dan janji Tuhanku itu adalah benar".
***18:99***
99. Kami biarkan mereka di hari itu [893] bercampur
aduk antara satu dengan
yang lain, kemudian ditiup lagi [894] sangkakala,
lalu Kami kumpulkan
mereka itu semuanya,
[893] Maksudnya: Di hari kehancuran dunia yang dijanjikan
oleh Allah.
[894] Maksudnya: tiupan yang kedua yaitu tiupan sebagai
tanda kebangkitan
dari kubur dan pengumpulan ke padang Mahsyar, sedang
tiupan yang
pertama ialah tiupan kehancuran alam ini.
***18:100***
100. dan Kami nampakkan Jahannam pada hari itu [895]
kepada orang-orang kafir
dengan jelas,
[895] Pada hari makhluk di padang Mahsyar dikumpulkan.
***18:101***
101. yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan
tertutup dari memperhatikan
tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah mereka tidak
sanggup mendengar.
AZAB BAGI ORANG-ORANG MUSYRIK DAN PAHALA BAGI
ORANG-ORANG MU'MIN
Celakalah orang-orang musyrik.
***18:102***
102. maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa
mereka (dapat) mengambil
hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya
Kami telah
menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang
kafir.
Amat merugilah orang-orang yang terpedaya oleh
dirinya sendiri.
***18:103***
103. Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu
tentang orang-orang
yang paling merugi perbuatannya?"
***18:104***
104. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya
dalam kehidupan dunia
ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat
sebaik-baiknya.
***18:105***
105. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap
ayat-ayat Tuhan mereka
dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia [896],
maka hapuslah amalan-
amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian
bagi (amalan)
mereka pada hari kiamat.
[896] Maksudnya: tidak beriman kepada pembangkitan
di hari kiamat, hisab
dan pembalasan.
***18:106***
106. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam,
disebabkan kekafiran
mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku
dan rasul-rasul-Ku
sebagai olok-olok.
Surga Firdaus bagi orang-orang yang beramal saleh.
***18:107***
107. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal
saleh, bagi mereka
adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal,
***18:108***
108. mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin
berpindah dari padanya.
LUASNYA ILMU ALLAH TIDAK TERHINGGA.
***18:109***
109. Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk
(menulis)
kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan
itu sebelum habis
(ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami
datangkan tambahan
sebanyak itu (pula)".
***18:110***
110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa
seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu
itu adalah Tuhan
yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan
Tuhannya, maka
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah
ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada
Tuhannya".
***18:111***
PENUTUP
Surat Al Kahfi dimulai dengan menerangkan sifat
Al Qur'an sebagai
petunjuk dan peringatan bagi manusia, dan sebagai
peringatan pula terhadap
mereka yang mengatakan bahwa Allah mempunyai anak.
Semua yang ada dipermukaan
bumi merupakan perhiasan bagi bumi dan sengaja diciptakan
Allah agar manusia
memikirkan bagaimana cara mengambil manfa'at dari
semuanya itu.
Kekuasaan Allah dan betapa luas pengetahuan-Nya
dikemukakan dalam
surat ini dengan menyebutkan kisah Nabi Musa a.s.
dengan Khidhr a.s., kisah
Dzulqarnain dan dengan mengibaratkan bahwa seandainya
semua air yang ada di
bumi dan ditambah lagi sebanyak itu pula dijadikan
tinta untuk menulis ilmu
Allah, tentu tidak akan mencukupi.
Kemudian diterangkan bahwa semua amal orang
musyrik itu tidak diberi
pahala di akhirat, sedang untuk orang-orang mu'min
disediakan Jannatun Na'im.
PERSESUAIAN SURAT AL KAHFI DENGAN SURAT MARYAM
1. Kedua surat ini sama-sama mengandung kisah yang
ajaib, seperti
surat Al Kahfi mengemukakan kisah Ashhabul Kahfi,
kisah Musa a.s.
dengan Khidhr a.s., kisah Dzulqarnain, sedang surat
Maryam
mengemukakan kisah keluarga Yahya a.s. di waktu bapaknya
Zakariya a.s.
telah sangat tua dan ibunya seorang wanita tua yang
mandul, dan
kisah kelahiran Isa a.s. tanpa bapak.
2. Bahgian akhir surat Al Kahfi menerangkan tentang
ancaman Allah
terhadap orang-orang kafir yang mengambil pelindung
selain
Allah, semua amal mereka sia-sia dan mereka dimasukkan
ke dalam
neraka, sedang pada bagian akhir surat Maryam diulangi
lagi celaan
dan ancaman Allah terhadap orang-orang yang mempersekutukan-Nya.
------------------------------------------------------------------------
ke
atas
|||ke
laman
ke
laman kedua ke dua puluh satu