HTML Clinik

15

15 PETUNJUK MEMILIH SUAMI

Home

15 Petunjuk memilih Suami

Oleh : Drs. M. Thalib

1 2 3 4 5

6 7 8 9 10

11 12 13 14 15

---------------------------------
15. Senang Berketurunan dan Subur
---------------------------------

Disebutkan dalam Hadits berikut:

"Kawinlah kalian, karena aku akan membanggakan banyaknya jumlah kalian
kepada umat-umat lain; dan janganlah kalian seperti pendeta-pendeta
Nasrani." (H.R. Baihaqi)

Penjelasan :

Hadits di atas berisikan anjuran kepada para laki-laki supaya menjauhi
hidup membujang dan menyukai hidup berumah tangga dengan banyak keturunan.

Laki-laki yang sehat adalah laki-laki yang senang hidup beristri.
Laki-laki yang membujang adalah laki-laki yang tidak memiliki tanggung
jawab untuk menjaga kelestarian eksistensi manusia di permukaan bumi. Oleh
karena itu, Rasulullah saw mengecam laki-laki yang menjalani hidup
kependetaan. Mereka tidak mau beristri dan tidak mau pula menyalurkan
tuntutan biologis secara halal sehingga membuat dorongan naluriah mereka
menyimpang dari fitrahnya.

Manusia mempunyai tanggung jawab untuk memperbanyak keturunan dengan
melakukan perkawinan sesuai yang digariskan Allah. Dengan cara semacam ini
asal-usul nasab seseorang akan menjadi jelas sehingga dapat terbentuk
ikatan keluarga dalam kehidupan manusia di muka bumi ini.

Setiap laki-laki di dunia ini dituntut untuk suka mempunyai keturunan,
bukan hidup membujang seperti yang dilakukan oleh para pendeta Katholik.
Pola kependetaan bertentangan dengan tuntutan untuk berketurunan dalam
usaha menjaga eksistensi manusia di dunia ini. Kalau semua laki-laki
menjalani hidup kependetaan, sudah tentu dalam tempo singkat manusia di
dunia ini akan musnah dan kaum perempuan akan sulit mendapatkan suamiuntuk
melanjutkan keturunannya.

Untuk memenuhi fungsi pengembangbiakan manusia di muka bumi ini, kaum
perempuan perlu memilih suami dari laki-laki yang benar-benar suka
mempunyai keturunan. Laki-laki yang suka mempunyai keturunan memiliki rasa
tanggung jawab bessar terhadap anak-anaknya. Tanpa keinginan kuat untuk
berketurunan, laki-laki hanya akan memperlakukan perempuan sebagai obyek
seksual dan kepuasan syahwat semata. Hal semacam ini tentu akan merugikan
eksistensi manusia di muka bumi.

Para perempuan juga bertanggung jawab kepada Allah untuk mendorong
berlangsungnya usaha memperbanyak keturunan manusia agar jenis manusia
tidak segera musnah di muka bumi ini. Untuk itulah dalam memilih laki-laki
yang menjadi suaminya kaum perempuan hendaknya benar-benar mengetahui dan
meyakini bahwa yang bersangkutan subur.

Untuk mengetahui seberapa jauh keinginan seorang laki-laki yang akan
menjadi suami mempunyai anak atau keturunan dan subur, dapat dilakukan
upaya seperti berikut:

1. Menanyai yang bersangkutan apakah dia senang mempunyai anak atau tidak.

2. Dilakukan tes kesehatan untuk mengetahui apakah laki-laki yang
bersangkutan memiliki benih subur untuk membuahi istrinya atau tidak.

Ringkasnya. karena fungsi berketurunan menjadi salah satu tugas manusia
dalam kehidupan di dunia ini, setiap perempuan muslim hendaknya
benar-benar mengutamakan calon suami yang menyukai banyak keturunan dan
memiliki benih yang subur dalam membuahi rahim istrinya. Tujuannya agar
dapat memenuhi seruan Rasulullah saw dan membantu membanggakan umatnya
kepada umat-umat yang lain.***

.

Disadur dari posting Tuhu Sih Winengku Tuhu.<Winengku@ptsi.siemens.co.id>
dan forward "Syahid Ibrahim" <burn@a-vip.com>