HTML Clinik

9

15 PETUNJUK MEMILIH SUAMI

Home

15 Petunjuk memilih Suami

Oleh : Drs. M. Thalib

1 2 3 4 5

6 7 8 9 10

11 12 13 14 15

------------------
09. Dapat Memimpin
------------------

Allah berfirman dalam Q.S. An-Nisaa' ayat 34 :

"Laki-laki adalah pemimpin kaum wanita, karena Allah telah melebihkan
sebagian mereka atas sebagian lainnya dan karena mereka telah
membelanjakan sebagian harta mereka..."

Penjelasan :

Ayat di atas menerangkan bahwa laki-laki diberi kodrat memimpin oleh
Allah. Kodrat yang Allah berikan ini merupakan kelebihan laki-laki dari
perempuan. Oleh karena itu, sudah menjadi ketetapan Allah bahwa orang yang
bertanggung jawab memimpin di dalam rumah tangga adalah suami. Selain itu,
para suami diwajibkan memberi nafkah kepada istri dan anak-anaknya. Adanya
kodrat dan kewajiban semacam ini berarti menuntut adanya kemampuan pihak
laki-laki untuk memimpin istri dan anggota keluarganya dalam kehidupan
sehari-hari.

Fungsi suami sebagai pemimpin dalam rumah tangga adalah meluruskan
kesalahan istri, meninggatkan ketaqwaan istri, memperluas pengetahuan dan
pemahaman istri mengenai tanggung jawabnya terhadap suami dan keluarga,
menolong istri memecahkan kesulitan yang dihadapi dan mendorong istri
untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan mentalnya dalam menghadapi
kehidupan sehari-hari terutama dalam mendidik anak-anak.

Kebutuhan seorang istri terhadap kepemimpinan suami merupakan hal yang
fitrah. Setiap istri mendambakan suaminya menjadi tempat menanyakan
pemecahan segala masalah yang dihadapi keluarga. Oleh karena itu, suami
dituntut untuk menunjukkan sikap kepemimpinan yang bijak.

Seorang suami yang tidak dapat memimpin rumah tangganya tentu akan menjadi
beban bagi istrinya. Ketika istrinya menghadapi kesulitan, dia tidak akan
mampu memecahkan masalahnya atau tidak akan mampu memberi bimbingan
pemecahan masalah, padahal hal semacam ini jelas memberatkan pikiran dan
hati istri. Suami selalu berlepas tangan bilamana keluarganya menghadapi
kesulitan memecahkan masalah-masalah keluarga, baik secara materill maupun
mental. Bahkan terkadang suami tidak mau diajak oleh istrinya untuk
memusyawarahkan kesulitan-kesulitan keluarga dan hanya peduli dengan
kepentingannya sendiri. Keadaan semacam ini akan menjadi kemelut bagi
keluarga. Yang merasa kebingungan bukan hanya istri, melainkan juga
anak-anak. Mereka akan mengalami kekacauan dan kegelisahan melihat orang
tuanya tidak mampu mengatasi kesulitan keluarga.

Para istri sangat bangga bila mempunyai suami yang mampu menyelesaikan
setiap kesulitan keluarga, memberikan bimbingan dan pengertian bagaimana
menempuh kehidupan dengan baik, dan membekali keluarga dengan pengetahuan
dan pendidikan agama. Semua ini merupakan tuntutan yang layak dari seorang
istri terhadap suami, terutama sekali pada saat keluarga mempunyai anak
yang memerlukan pendidikan dan pengasuhan tersendiri dari ayah dan ibunya.
Dalam keadaan semacam ini kepemimpinan seseorang suami atau ayah
benar-benar dibutuhkan oleh keluarga.

Perempuan juga menginginkan agar kelak suaminya bisa memimpin dan menjadi
imam dalam sholat berjama'ah bilamana mereka berada di rumah dan telah
tiba waktu sholat. Hal semacam ini akan menambah kebanggaan istri terhadap
suami.

Para perempuan muslim yang akan memasuki gerbang rumah tangga wajib
memperhatikan kemampuan calon suaminya dalam hal kepemimpinannya, terutama
sekali kepemimpinan di bidang akhlaq dan pengetahuan agama. Mereka
hendaklah meneliti dengan seksama masalah ini pada calon suaminya agar
kelak dapat membangun rumah tangga yang diridhlai Allah.

Untuk mengetahui apakah laki-laki calon suami memiliki kemampuan memimpin
atau tidak, dapat dilakukan penelitian dengan cara sebagai berikut :

1. Mengajukan tes psikologis yang dapat mengukur tingkat kemampuan
kepemimpinan yang bersangkutan.

2. Menyelidiki tingkah laku dan kepribadian yang bersangkutan dalam
pergaulan dengan teman-temannya.

3. Menyelidiki kepribadian yang bersangkutan di tengah keluarganya apakah
ia orang yang memiliki kemampuan memimpin atau tidak.

4. Memperhatikan penyelesaian tugas-tugas yang diembankan kepadanya apakah
dapat diselesaikan dengan baik atau tidak.

Para perempuan muslim hendaknya memilih calon suami yang benar-benar
memiliki kemampuan memimpin. Tujuannya agar kelak dapat menempuh kehidupan
rumah tangga yang sakinah, bahagia sejahtera, dan mendapat keridlaan Allah
SWT.***

.

Disadur dari posting Tuhu Sih Winengku Tuhu.<Winengku@ptsi.siemens.co.id>
dan forward "Syahid Ibrahim" <burn@a-vip.com>