a. Uraian tumbuhan
 Herba semusim, tegak, tinggi 1--3 m, berambut. Banyak ditanam sebagai tanaman hias, sekarang telah dibudidayakan untuk keperluan industri. Tempat tumbuhnya harus cukup mendapat sinar matahari. Batang bulat, berambut kasar. Daun tunggal, bentuk jantung, ujung lancip, pangkal melekuk, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan kasar, warna hijau. Bunga tunggal, berbentuk cawan, ke luar dari ujung batang. Mahkota berbentuk pita berwarna kuning di sepanjang tepi cawan. Bagian tengah terdapat bunga-bunga kecil berbentuk tabung, berwarna coklat. Biji pipih, berbulu, ujung lancip, pangkal tumpul.
b. Kandungan Kimia
Bunga: quercimeritrin; helianthoside A, B, C; oleanolic acid; echinocystic acid. Biji: beta sitosterol; prostaglandin E; chlorogenic acid; quinic acid; phytin; 3,4-benzopyrene.
c. Bagian yang digunakan
Sumsum dari batang dan dasar bunga (Helianthi Caulis et Receptaculum).
d. Sifat dan khasiat
Rasanya lembut dan manis. Bermanfaat untuk energi vital, menenangkan hati, peluruh kencing, dan menghilangkan nyeri sewaktu kencing.
e. Indikasi
Kanker esofagus dan lambung, penyakit trofoblas ganas (malignant mole), dan korioepitelioma. Juga digunakan untuk pengobatan nyeri lambung dan nyeri sewaktu kencing (disuria). Dasar bunga (receptacle) juga digunakan untuk hipertensi dan abses payudara, sedangkan sumsum dari batang (pith of the stem) untuk mengobati kencing yang menetes dan nyeri (stranguria) akibat batu saluran kencing, kencing berdarah dan kencing berlemak (chyluria).
f. Cara pemakaian
Sumsum (bagian dalam) dari batang sebanyak 15--30 g atau dasar bunga sebanyak 30--90 g direbus dengan 3 gelas air hingga airnya tersisa 1 gelas. Air rebusan lalu disaring dan diminum.
g. Efek farmakologi
Sumsum dari batang dan dasar bunga mengandung hemiselulose yang dapat menghambat perkembangan sarcoma180 dan Ehrlich ascitic carcinoma pada tikus. Ekstrak sumsum dari batang dapat menghancurkan nitrosamine serta dapat digunakan untuk pencegahan dan pengobatan tumor saluran cerna.
|
