a. Uraian tumbuhan
Terna atau semak menahun, terdapat di dataran rendah sampai ketinggian 800 m dpl.
b. Kandungan Kimia
Terdapat lebih dari 70 macam alkaloid, termasuk 28 bi-indole alkaloid. Komponen antikanker yaitu senyawa alkaloid seperti vinblastin (VLB), vinkristin (leurokristin = VCR), leurosin (VLR), vinkadiolin, leurosidin, dan katarantin.
c. Bagian yang digunakan
Seluruh tumbuhan (Catharanthi Rosei Herba / chang chun hua). Di luar negeri, herba ini sudah dibuat obat suntik, yaitu vincristine injeksi dan vinblastine injeksi.
d. Sifat dan khasiat
Sifatnya sedikit pahit, sejuk, beracun, masuk meridian hati. Khasiatnya antineoplastik, menenangkan hati, peluruh kencing (diuretik), menurunkan tekanan darah (hipotensif), menyejukkan darah, menghentikan perdarahan, serta menghilangkan panas dan racun.
e. Indikasi
Penyakit Hodgkin's, chorionic epithelioma, leukemia limfositik akut, leukemia monositik akut, limfosarkoma, dan retikulum sel sarkoma. Juga diindikasikan untuk pengobatan tekanan darah tinggi (hipertensi), kencing manis (DM), dan perdarahan akibat penurunan jumlah trombosit (primary thrombocytopenic purpura).
f. Cara pemakaian
- Herba 15 g direbus dalam 5 gelas air hingga tersisa 1--2 gelas dengan api kecil. Setelah dingin, disaring dan diminum beberapa kali hingga habis dalam sehari.
- Obat suntik dari herba ini dilarutkan dalam cairan infus dan diberikan secara iv.
g. Efek farmakologi
Senyawa aktif vinblastin dan vinkristin berkhasiat antikanker pada leukemia1534, leukemia1210, AKR leukemia, Ehrlich ascitic liver carsinoma dan Walker carcinoma256. Juga menghentikan pembelahan sel (mitosis) kanker pada tingkat metafase. Vinblastin terutama untuk penyakit Hodgkin's dan chorioepithelioma, juga efektif pada kanker payudara, indung telur (ovarium), dan nephroblastoma. Vinkristin lebih efektif pada leukemia granulositik dan limfositik akut, terutama pada leukemia limfositik dan mielositik akut pada anak-anak. Keduanya menyebabkan penekanan ringan pada sumsum tulang (penyebab turunnya jumlah sel darah putih dan trombosit).
h. Efek samping
Vinblastin: turunnya jumlah sel darah putih (leucopenia) dan kembali normal setelah 1--2 minggu obat dihentikan, tidak napsu makan, mual, muntah, sulit buang air besar, dan gangguan neurologis seperti susah tidur, sakit kepala, depresi mental, sensasi yang abnormal dan kehilangan reflek dalam. Vinkristin bermanifestasi pada sistem saraf dengan gejala sensasi abnormal, kebas pada tungkai, rasa sakit, lemah, kehilangan refleks dalam, gangguan pergerakan, kelumpuhan kelopak mata (ptosis), penglihatan dobel diplopia), serak, dan botak (alopesia). Juga terjadi hambatan pada sistem pembuatan sel darah, hemoglobin, dan platelet. Sel darah putih menurun 1--2 mg setelah pemakaian obat.

|