ke daftar isi

Sambiloto

(Andrographis paniculata [Burm.f.] Nees)
Famili: Acanthaceae



a. Uraian tumbuhan
SambilotoTerna semusim. Tumbuh liar di tempat terbuka yang tanahnya agak lembab, atau ditanam di pekarangan sebagai tumbuhan obat dari ketinggian 0--700 m dpl. Batang bersegi empat dengan nodus yang membesar, bercabang banyak. Daun tunggal, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas daun hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2--8 cm, lebar 1--3 cm, bertangkai pendek. Bunga warna putih ungu, tersusun dalam tandan, ke luar dari ujung batang atau ketiak daun. Buah bentuknya memanjang sampai jorong, panjang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah membujur menjadi 4 keping. Biji gepeng, kecil, warna coklat muda.

b. Kandungan Kimia
Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11, 12-didehidroandrografolid dan homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, dan mineral seperti kalium, klasium, natrium, dan asam kersik. Flavonoid diisolasi terbanyak dari akar seperti polimetoksiflavone, andrografin, panikolin, mono-o-metilwithtin, dan apigenin-7,4-dimetil eter. Zat aktif andrografolid terbukti mempunyai khasiat sebagai hepatoprotektor (melindungi sel hati).

Sambilotoc. Bagian yang digunakan
Seluruh tumbuhan (Andrographitis Herba / chuan xin lien). Di luar negeri sudah dibuat tablet, obat cair, dan obat suntik.

d. Sifat dan khasiat
Sifatnya pahit, dingin, masuk meridian jantung dan paru. Berkhasiat untuk membersihkan panas, menghilangkan panas dalam, menghilangkan lembab, penawar racun, menghilangkan bengkak, menghilangkan sakit dan antiradang.

e. Indikasi
Penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur (mola hidatidosa) dan penyakit trofoblas ganas (tumor trofoblas), serta tumor paru. Juga diindikasikan untuk pengobatan radang usus, disentri basiler, radang ginjal akut, kencing manis, darah tinggi, hepatitis, infeksi saluran empedu, influensa, radang amandel, radang saluran pernapasan, radang paru (pneumonia), TB paru, lepra, gigitan ular, infeksi kulit, dan luka bakar.

f. Cara pemakaian
Tablet yang mengandung sambiloto dikonsumsi 3 kali sehari atau cairan infus diberikan secara iv.

g. Efek farmakologi
Herba ini merusak sel trofosit dan trofoblas, berperan dalam kondensasi sitoplasma sel tumor, piknosis, dan menghancurkan inti sel.