a. Uraian tumbuhan
Tumbuh liar, kadang ditanam sebagai tumbuhan obat. Semak menahun, selalu berwarna hijau, tumbuh merambat; batang berduri tajam; dengan rimpang yang menjalar, tebal dan keras, berlekuk tidak teratur, dan berakar serabut. Daun letak berseling, bentuk bulat telur sampai bulat memanjang, panjang 5--12 cm, lebar 2,5--5 cm, ujung runcing, tepi rata, tulang daun melengkung, dengan 2 sulur pada dasar tangkainya. Bunga majemuk payung, ukurannya kecil, warna hijau-kuning, ke luar dari ketiak daun. Buahnya buah buni, bulat, kecil, bila masak berwarna merah.
b. Kandungan Kimia
Rimpang mengandung steroid saponin, smilax saponin A, B, C, diosgenin, alkaloid phenol, asam amino, organacid, tanin, dan zat gula.
c. Bagian yang digunakan
Rimpang (Smilacis Chinensis Rhizoma / ba qia / china root).
d. Sifat dan khasiat
Sifatnya manis, pahit, tawar, sejuk, masuk meridian hati dan ginjal. Khasiatnya penghilang angin dan lembab, peluruh kencing, peluruh kentut, antitoksik, antibiotik, antiradang, antireumatik, dan obat kanker.
e. Indikasi
Kanker nasofaring, kanker serviks, kanker payudara, leukemia, dan tumor pada saluran cerna termasuk esofagus, cardia, lambung, usus, hati, pankreas, dan kandung empedu. Juga digunakan untuk pengobatan reumatik gout, pegal linu, diare, disentri, infeksi saluran kencing, kencing yang menetes dan sakit (stranguria), sifilis, frambusia, kencing manis (DM), keputihan, TBC kelenjar (scrofula), neurodermatitis, psoriasis, lepra, bisul, abses, dan wasir.
f. Cara pemakaian
- Lihat cara pemakaian Bidara Upas.
- Rimpang 250--500 g dicuci, lalu dipotong-potong setebal 4--5 cm dan panjang 15--20 cm. Masukkan ke dalam panci email atau periuk tanah, kemudian direbus dalam 3 liter air bersih dengan api kecil. Perebusan dilanjutkan sampai 3 jam kemudian. Sisa air rebusan ditambah lemak sapi sebanyak 30--60 g. Biarkan selama kurang lebih 1 jam sampai air rebusan tersisa 500 cc. Setelah dingin, disaring, lalu diminum beberapa kali dalam sehari.
g. Efek farmakologi
Rimpang gadung cina menghambat sarcoma180, sarcoma17 dan tumor otak22 pada tikus.

|