ke daftar isi

Daruju

(Duchesnea indica [Andr.] Focke)



a. Uraian tumbuhan
DarujuSemak tahunan, berbatang basah, berumpun banyak, tegak, tinggi 0,5--2 m. Daruju tumbuh liar di daerah pantai, tepi sungai dan tempat-tempat lain yang tanahnya berlumpur dan berair payau. Batang bulat silindris, permukaan licin, agak lemas, warna kecoklatan. Daun tunggal, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset memanjang, pangkal dan ujung runcing, tepi bercangap menyirip dengan ujung-ujung berduri tempel, panjang 9--30 cm, lebar 4--12 cm. Bunga majemuk bulir, panjangnya 6--30 cm, warna ungu kebiruan, ke luar dari ujung batang. Buahnya berupa buah kotak, bulat telur, panjang + 3 cm, coklat kehitaman. Biji bentuk ginjal, jumlah 2--4. Akar tunggang, warna putih kekuningan.

b. Kandungan Kimia
Flavone, asam amino.

c. Bagian yang digunakan
Akar (Acanthi Radix). Akar setelah dicuci bersih, diiris tipis-tipis, lalu dikeringkan. Daun dan biji juga berkhasiat obat.

d. Sifat dan khasiat
Sifatnya pahit, dingin. Khasiatnya antiradang dan peluruh dahak (ekspektoran). Biji berkhasiat pembersih darah pada bisul.

e. Indikasi
Kanker, terutama kanker hati. Juga digunakan untuk pengobatan hepatitis akut dan kronis, pembesaran hati dan limpa (hepatosplenomegali), pembesaran kelenjar getah bening (limfadenopati), TBC kelenjar, gondongan (parotitis), asma, nyeri lambung, cacingan, dan sakit perut. Pemakaian luar untuk luka atau terkena racun.

f. Cara pemakaian
Akar daruju kering sebanyak 30--120 g, daging sapi tanpa lemak sebanyak 60--120 g, dan air 500 cc direbus dalam periuk tanah atau panci email dengan api kecil selama 6 jam, sampai airnya tersisa 1 mangkuk. Setelah dingin, disaring dan dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore, masing-masing 1/2 mangkuk. Setiap kali minum tambahkan madu secukupnya. Lakukan setiap hari.