a. Uraian tumbuhan
Ceremai banyak ditanam orang di hamalan, ladang, atau tempat lainnya sampai ketinggian sekitar 500 m dpl. Pohon kecil, tinggi + 10 m, percabangan banyak, kulit kayunya tebal. Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun dalam tangkai membentuk rangkaian seperti daun majemuk. Helaian daun bentuk bundar telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal tumpul sampai bundar, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin tidak berambut, panjang 2--7 cm, lebar 1,5--4 cm, warna hijau muda. Tangkai bila gugur akan menimbulkan bekas yang nyata. Bunga majemuk tandan, panjang 1,5--9 cm, ke luar di sepanjang cabang. Buahnya berupa buah batu, bentuk bulat pipih, berlekuk 6--8, panjang 1,25--1,5 cm, lebar 1,75--2,5 cm, warna kuning muda, rasanya asam.
b. Kandungan Kimia
Daun mengandung saponin, flavonoida, tanin, dan polifenol.
c. Bagian yang digunakan
Daun (Phyllanthi Acidi Folium).
d. Sifat dan khasiat
Berbau khas aromatik, tidak berasa. Khasiatnya sebagai peluruh dahak.
e. Indikasi
Kanker. Juga diindikasikan untuk pengobatan batuk berdahak, menguruskan badan, mual, sariawan.
f. Cara pemakaian
- Lihat cara pemakaian Bidara upas.
- Daun ceremai muda 1/4 genggam, daun pepaya muda 1/2 pilah, daun bayam merah 1/3 genggam, wortel 2 jari, dan daun belimbing 1/4 dicuci bersih lalu dipipiskan. Ramuan ini diremas dengan 1 1/2 gelas air masak dan 3 sendok makan madu murni, lalu diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas.

|